Keuangan
Iuran BPJS Naik? Ini Alasan Pentingnya Asuransi Kesehatan
Iuran BPJS diprediksi bakal naik per tahun depan. Untuk mengantisipasi adanya dana tak terduga, Anda bisa mengatasinya dengan cara berikut.
BPJS Kesehatan mengalami masalah yang serius. Hal ini karena defisit yang terjadi di bidang kesehatan tersebut diduga sudah mencapai sekitar Rp28 triliun per bulan Agustus 2019.
Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengusulkan adanya kenaikan iuran BPJS dua kali lipat dari sebelumnya, yakni sekitar Rp160 ribu untuk golongan 1, di tahun 2020 mendatang guna mengatasi masalah tersebut.
Meski iuran BPJS akan naik, untuk urusan kesehatan sebenarnya masih bisa Anda serahkan pada jaminan kesehatan lain. Ada banyak manfaat yang bakal Anda dapatkan bila menjadi peserta asuransi kesehatan swasta. Lebih lanjut simak uraian berikut.
Pelayanan terbaik
Bila bicara urusan pelayanan, mungkin kita tahu bahwa pelayanan yang diberikan BPJS terbilang lebih rumit. Anda sebagai peserta tidak langsung ditangani oleh pihak rumah sakit.
Namun, Anda harus lebih dulu memeriksakan kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat I (Faskes I), yaitu puskesmas, klinik, atau dokter pribadi lebih dulu. Apabila Anda sudah diperiksa pada tahap I dan mendapat rujukan, Anda baru bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan di rumah sakit rujukan tersebut.
Baca juga:Â Agar Tidak Bingung, Pahami Dulu Istilah Ini dalam Asuransi
Berbeda dengan asuransi kesehatan. Di asuransi kesehatan, Anda cukup kunjungi rumah sakit yang Anda mau dan Anda pun akan mendapat tindak lanjut dengan cepat. Jadi, peserta dapat berobat langsung ke rumah sakit yang diinginkan tanpa perlu surat rujukan atau menunggu lama.
Nilai premi menguntungkan
Setiap peserta asuransi kesehatan, baik swasta maupun pemerintah, diwajibkan membayar iuran kesehatan setiap bulan. Iuran itu ditagih berdasarkan besaran premi atau kelas yang kita ambil.
Iuran premi BPJS tergolong lebih murah daripada asuransi kesehatan. BPJS dapat membiayai pembayaran kesehatan tanpa batasan usia sekitar R25.000—80.000 setiap peserta.
Sementara, nilai premi asuransi kesehatan cenderung lebih mahal. Anda akan dikenai tarif kesehatan sebesar Rp300.000—500.000 tiap bulan sesuai dengan jenis premi yang Anda pilih.
Namun dari biaya yang Anda keluarkan itu, asuransi diklaim mampu meng-cover berbagai masalah kesehatan, mulai dari perlindungan jiwa, cacat total atau tetap, hingga meninggal dunia.
Proses klaim
Lalu, jika dilihat dari proses klaim atau ganti rugi, BPJS Kesehatan tidak menerapkan sistem klaim tersebut. Misalnya saat Anda sakit dan membayar dengan uang pribadi atau asuransi kantor, maka BPJS tidak akan mengembalikan uang Anda.
Bahkan, Anda juga tidak bisa mencairkan iuran BPJS, walaupun Anda rutin membayarnya setiap bulan.
Baca juga:Â Mobil Rusak Akibat Kerusuhan Apakah Dapat Klaim Asuransi?
Apabila Anda menggunakan asuransi kesehatan, dana yang Anda gunakan untuk berobat dapat di-reimburse kapan saja. Selain itu, ada beberapa asuransi kesehatan yang memberikan fasilitas pengembalian dana premi dengan sistem presentase.
Mana yang lebih baik?
Sebenarnya kedua layanan kesehatan di atas sama-sama memiliki nilai plus–minus. Anda perlu mendaftarkan diri sebagai peserta asuransi kesehatan swasta, seperti di asuransi Astra Life, yang bisa menjadi jaminan kesehatan di waktu-waktu yang tak terduga.
Baca juga:Â Mengenal Jenis-jenis Asuransi Kendaraan dan Cara Mengurusnya
Astra Life dapat memberikan jaminan yang signifikan untuk melindung kesehatan Anda. Premi yang ditawarkan juga lengkap dengan pelayanan terbaik. Dengan begitu, Anda bisa meng-upgrade kesehatan Anda dengan mudah.