Tips & Rekomendasi
Jadi Menu Buka Puasa Andalan, Kenali Bahaya Makan Gorengan di Mobil
Makan gorengan sering jadi andalan berbuka puasa di mobil, perjalanan, karena praktis. Jangan sering dilakukan, ini bahayanya.
Menikmati makan gorengan sebagai menu buka puasa, lumrah dilakukan masyarakat Indonesia. Tidak jarang dalam perjalanan, makanan ini dijadikan takjil andalan karena sifatnya yang tahan lama serta tentunya murah dan mudah didapatkan.
Padahal, sejumlah penelitian menyebutkan bahaya makan gorengan berlebihan apalagi jika sering dijadikan menu buka puasa. Tidak hanya risiko kesehatan, makan di mobil juga dapat membawa sejumlah hal yang membahayakan.
Bahaya makan gorengan
Menu gorengan biasanya terdiri dari aneka bahan makanan yang disajikan dengan tepung dan digoreng dalam minyak bersuhu tinggi. Risiko bahaya makan gorengan yang muncul jika sering memakannya antara lain:
Baca juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa 2023 Buat yang Sering Kena Macet
- Meningkatnya kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Makanan yang dimasak dalam minyak bersuhu tinggi mengandung lemak trans. Menurut penelitian The American Journal of Clinical Nutrition, lemak ini membawa risiko penyakit jantung.
- Kandungan lemak dalam minyak pada gorengan cenderung sulit dicerna. Hal ini mengganggu proses pencernaan dan menghambat penyerapan zat gizi lain.
- Sering jadikan gorengan menu buka puasa juga dapat meningkatkan risiko diabetes. Penelitian Harvard School of Public Health menemukan konsumsi gorengan yang sering secara signifikan dikaitkan dengan risiko pengembangan diabetes tipe 2.
- Dapat timbulkan Akrilamida penyebab kanker. Zat ini terbentuk oleh reaksi kimia antara gula dan asam amino yang disebut asparagin. Makanan bertepung biasanya memiliki konsentrasi akrilamida yang lebih tinggi.
- Sering menyantap menu buka puasa dengan gorengan membawa seseorang berisiko alami kegemukan. Ini karena zat tertentu dalam makanan ini menghalangi sinyal kenyang ke otak dan dapat meningkatkan asupan kalori secara berlebihan.
Selain sejumlah risiko kesehatan di atas, sering buka puasa di dalam mobil juga sebaiknya dikurangi. Mengapa? Ada sejumlah hal yang harus diperhatikan karena terkait keselamatan dan kenyamanan berkendara.
Bahaya makan gorengan di mobil
Kebiasaan buka puasa atau menyantap takjil di dalam mobil umumnya dilakukan karena alasan menghemat waktu. Ingat dan perhatikan hal ini saat memilih untuk makan di mobil.
Baca juga: Jalur Mudik Lebaran Selain Tol Trans Jawa Sebagai Alternatif Antisipasi Kemacetan
- Merusak AC. Dalam jurnal Applied Thermal Engineering yang terbit tahun 2011 menemukan bahwa partikel-partikel makanan yang larut dalam udara dapat merusak sistem AC mobil.
- Mengotori interior. Ini karena risiko makanan dan minuman tumpah dapat membuat kabin mobil dipenuhi kotoran, meninggalkan noda dan bercak yang sulit dihilangkan.
- Mengganggu konsentrasi. Minum atau makan di mobil juga tentu membuat pengemudi mudah kehilangan konsentrasi. Kegiatan ini juga telah dilarang dan dapat terkena sanksi jika terekam kamera ETLE.
- Risiko kecelakaan. Bahaya makan gorengan menimbulkan risiko celaka karena tangan licin akibat minyak. Ini bisa mengganggu saat mengendalikan setir mobil.
Menu takjil sesuai sunnah
Sebaiknya, jika terpaksa menyantap takjil dalam perjalanan, lakukan beberapa hal di bawah ini agar terhindar dari risiko-risiko di atas.
- Menepilah di tempat parkir yang aman, beberapa saat sebelum imsakiyah waktu buka puasa.
- Siapkan menu buka puasa berupa makanan kecil dan minuman. Tidak perlu jenis makanan berat, tiga butir kurma dan segelas air putih sudah sah untuk membatalkan puasa.
- Setelah berbuka, kamu dapat turun sebentar dari kendaraan dan melakukan peregangan agar membantu sistem pencernaan bekerja optimal.
- Menu buka puasa yang disarankan sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW yaitu minum madu, makan buah anggur, buah zaitun, buah labu, buah delima, dan buah ara atau buah tin.
Baca juga: Tips Menyalip Truk dan Kendaraan Besar yang Aman
Dengan mengurangi makan gorengan, kamu dapat menjalani ibadah puasa dengan lebih sehat. Mari persiapkan diri menyambut bulan suci dengan mengganti kebiasaan makan di mobil dan menyiapkan menu takjil yang sesuai sunnah.