Berita Utama Otomotif
Jangan Salah, Ini Beda Rasio Kompresi dan Kompresi Mesin Mobil
Rasio kompresi sering dijadikan standar memilih jenis bahan bakar terbaik bagi suatu kendaraan. Bagaimana dengan kompresi mesin?
Memahami arti rasio kompresi dan kompresi mesin mungkin terdengar membingungkan. Banyak yang menganggap keduanya adalah hal yang sama. Padahal tidak, masing-masing punya arti yang berbeda.
Rasio kompresi sering digunakan banyak orang sebagai standar penentu jenis bahan bakar minyak (BBM) bagi kendaraannya. Misal rasio kompresi 9,1:1 menggunakan BBM RON 92 atau rasio 10,1:1 memakai RON 94.
Sebenarnya, apa perbedaan arti rasio kompresi dan kompresi mesin sih? Biar tidak semakin bingung, simak penjelasannya di sini.
Apa itu rasio kompresi?
Maksud dari kata rasio kompresi adalah perbandingan volume silinder mesin pada saat piston berada di titik paling bawah dan titik paling atas.
Baca juga: Toyota All New Vios Resmi Meluncur, Perubahannya Total!
Saat piston berada di posisi bawah, maka volume silinder akan besar, kemudian piston akan bergerak untuk memadatkan udara dan bahan bakar hingga posisi full ke atas. Saat itulah volume silindernya menjadi sangat kecil.
Semakin besar perbedaan volumenya maka diyakini kepadatannya semakin tinggi sehingga membutuhkan bahan bakar dengan RON yang semakin tinggi.
Arti kompresi mobil
Lalu apa arti kata kompresi mobil itu sendiri? Maksud dari kompresi mobil adalah kondisi tekanan udara yang berada dalam ruang pembakaran pada saat piston berada pada posisi paling atas.
Mengukur rasio kompresi
Untuk mengetahuinya, alat yang dipakai disebut dengan compression gauge yang dihubungkan ke dalam lubang busi melalui selang adaptor.
Baca juga: Penyebab Rem Tangan Macet Tiba-Tiba, Yuk Cari Tahu!
Langkah selanjutnya adalah menyalakan mesin dan perhatikan jarum penunjuk pada alat tersebut. Semakin besar angkanya maka tenaga yang dihasilkan juga semakin besar.
Dapat disimpulkan, mobil dapat bergerak dengan kecepatan tinggi apabila tekanan pada silinder berjumlah besar.
Jangan lupa, komponen lain yang perlu dicek saat ingin memperhatikan kompresi mobil adalah karburator dan kopling. Keduanya untuk memastikan tidak terjadi kebocoran kompresi saat mobil dioperasikan.
Kompresi dan pemilihan BBM
Lalu bagaimana hubungan dengan pemilihan BBM kendaraan? Sebelum membahasnya, kamu harus mengetahui hubungan antara bilangan oktan (Research Octan Number) dengan rasio kompresi.
Baca juga: Ban Eco, Benarkah Cepat Aus dan Bikin Irit BBM?
Secara sederhana dapat dijelaskan, kendaraan yang mempunyai rasio kompresi lebih tinggi bisa menghasilkan emisi buang yang rendah. Besarnya hal ini harus didukung dengan bilangan oktan yang juga tinggi.
Jika mesin memiliki kompresi tinggi namun diberi BBM dengan oktan kecil, akan menyebabkan kerusakan mesin.
Selain itu mesin mobil juga tidak bisa digunakan untuk melaju dengan kecepatan tinggi. Kemungkinan buruk lainnya yang bisa diterima dalam mesin mobil akan mati total.
Baca juga: Penyebab Fuel Pump Mobil Sering Rusak
Biar tidak salah, berikut tabel rasio kompresi dan rekomendasi jenis BBM yang disarankan.
Rasio | Bilangan oktan |
9-10:1 | RON 90 (Pertalite) |
10-11:1 | RON 92 (Pertamax, Shell Super) |
11-12:1 | RON 95 (Pertamax Plus, Shell V-Power, Revvo 95, BP95) |
> 12:1 | RON 98 (Pertamax Turbo) |
Kamu tidak perlu repot mencari rasio kompresi untuk menentukan jenis BBM bagi mobil kesayangan. Karena biasanya pabrikan telah memberikan rekomendasi jenis BBM yang sesuai dalam buku panduan pengguna.
Jangan sering ganti BBM
Setelah mengetahui rekomendasi BBM yang paling sesuai, sebaiknya ikuti dan jangan sering berganti-ganti ya. Karena ada efek buruk mengintai bagi kamu yang kerap bergonta-ganti loh.
Baca juga: Malas Isi BBM, Apa Efek Tangki Bensin Sering Kosong?
Efek terburuk adalah mesin mudah panas serta kehilangan tenaga, karena terjadi penumpukan kerak di ruang bakar.
Ini disebabkan karena setiap bahan bakar punya kandungan zat aditif deterjen yang memberikan efek berbeda-beda pada mesin.
Sering gonta-ganti BBM, akibatkan karakteristik performa mesin akan mengalami perubahan karena terus menyesuaikan dengan bahan bakar yang dipakai.
Mulai sekarang, biasakan untuk mengisi BBM dengan rasio kompresi yang disarankan dalam buku panduan ya. Jangan lupa, melakukan perawatan mesin berkala agar mobilmu tetap prima dan bertenaga!