Tips & Rekomendasi
Jangan Sembarangan Menyalip Kendaraan, Ada Aturan dan Etikanya Loh!
Menyalip kendaraan merupakan hal lumrah yang sering terjadi di jalan raya. Apalagi jika sedang terburu-buru tetapi kendaraan yang berjalan di depan sangat lambat. Pastinya Anda akan menyalip kendaraan tersebut.
Namun, menyalip di jalan raya harus memiliki etika jika tidak ingin terjadi hal yang berbahaya. Jusri Pulubuhu, Pendiri dan Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, sekitar 70 persen kecelakaan lalu lintas disebabkan karena menyalip.
“Karena riskannya perilaku menyalip pada kecelakaan, sehingga aturan menyalip paling banyak daripada peraturan jalan raya lainnya,” ujar Jusri.
Agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, simak etika menyalip dari Jusri di bawah ini yang mungkin dapat menambah referensi Anda dalam berlalu lintas.
Jangan menyalip di tempat terlarang
Seperti yang dikatakan sebelumnya, banyak sekali aturan tentang menyalip kendaraan di jalan raya, di antaranya adalah tidak boleh menyalip di garis solid (tidak putus), tanjakan, turunan, depan sekolah, persimpangan, jembatan, zebra cross, dan lain-lain.
Jadi, hindari menyalip di tempat-tempat yang dilarang tersebut karena dapat menyebabkan resiko yang besar. Apalagi Anda sedang dalam kecepatan tinggi, pastinya akan susah untuk mengendalikan kendaraan walaupun menginjak rem secara mendadak sekalipun.
Gunakan filosofi PDA
Jusri menyarankan, jika ingin menyalip jangan lupa untuk menggunakan filosifi PDA, yaitu penting, dibenarkan, dan aman. Artinya, pada saat menyalip, Anda harus memiliki tiga syarat tersebut. Jika kurang satu, lebih baik urungkan niat Anda untuk menyalip.
“Pastikan filosofi tersebut terjawab semua, penting atau tidak? Lalu dibenarkan atau tidak? Dan yang terakhir adalah aman atau tidak? Walaupun penting dan dibenarkan, tapi tidak aman, jangan menyalip,” ungkap Jusri.
Jaga jarak dan cek spion
Setelah dua etika di atas sudah terpenuhi, selanjutnya adalah jaga jarak pandang dan cek spion. Jarak pandang merupakan hal penting yang harus dilakukan saat menyalip agar Anda mendapatkan bidang pandang yang cukup.
Setelah mendapatkan bidang pandang, aturan menyalip selanjutnya adalah cek spion. Pastikan keadaan di samping dan belakang kendaraan Anda aman agar tidak bersenggolan dengan kendaraan lain.
“Jika sudah aman, berikan (lampu) sein, kemudian baru eksekusi (menyalip),” jelas Jusri.
Percepat laju kendaraan
Dalam hal eksekusi ini, Jusri menyarankan untuk mempercepat kendaraan, apalagi jika sedang menyalip di jalan dua jalur, yang mana ketika menyalip kendaraan akan mengambil jalur lain yang memiliki arah sebaliknya.
“Dalam hal eksekusi ini kita harus bisa mempercepat kendaraan, artinya maksimal kecepatan kita diatas 20 kilometer dari yang disalip. Proses menyalip itu sangat berbahaya, sampai belum tersalip berarti posisi kita belum aman,” kata Jusri.
Tetapi, tetap sesuaikan dengan ritme lalu lintas yang sedang dihadapi ya.
Jaga akselerasi kendaraan
Tips menyalip kendaraan terakhir dari Jusri adalah pastikan performa mesin Anda cukup. Salah satu caranya adalah dengan menurunkan transmisi ke gigi yang lebih rendah agar mendapatkan akselerasi yang lebih cepat. Namun, jika sudah mendapatkan akselerasi yang cukup baik, Anda tidak perlu untuk menurunkan transmisi. Cukup sesuaikan dengan keadaan di jalan.
Selain hal di atas, Anda juga dapat menggunakan komunikasi non verbal saat menyalip, seperti klakson atau mengedipkan lampu dim (lampu jarak jauh). Penggunaan kedua alat informasi tersebut juga cukup berguna agar pengendara di depan mengetahui bahwa kendaraan yang berada di belakang akan menyalipnya.
Baca juga: Ingin Menyalip, Mending Klakson atau Lampu Dim?
Namun jangan lupa untuk tetap memperhatikan momentum dan kondisi jalan raya saat menyalip agar Anda tetap aman sampai tujuan.