Tips & Rekomendasi
Jarang Tahu, Fitur Ini Bermanfaat Saat Berkendara di Musim Hujan
Awal tahun 2019 ini diwarnai dengan musim hujan di sejumlah daerah di Indonesia. Musim ini bisa dibilang musuh bagi orang yang kerap beraktivitas menggunakan mobil. Tapi apa pemilik mobil tahu ada fitur yang berguna di musim hujan?
Ya, selain mesti lebih waspada kala mengemudi di tengah hujan, pemilik mobil pun perlu lebih memperhatikan bagaimana kondisi mobil agar tetap prima. Tidak hanya itu, untuk menunjang keamanan dan keselamatan kala mengemudi di tengah pemilik mobil mesti tahu ada fitur yang berguna.
Tentu, wiper adalah fitur utama dan paling berguna saat hujan. Hujan deras dapat menghalangi pandangan Anda ketika mengemudi. Karena itu usahakan untuk selalu menyeka kaca depan dengan wiper dan pertahankan suhu dalam kabin agar kaca tidak berembun. Rata-rata, karet wiper dapat berusia 6 bulan.
Selain wiper, berikut adalah fitur yang berguna dan yang bisa pemilik optimalkan saat musim hujan.
Fog lamp
Fog lamp atau lampu kabut kini telah menjadi fitur standar yang ada di mobil. Sesuai dengan namanya, fungsi utamanya adalah untuk menambah visibilitas pengemudi kala menembus kabut. Tidak hanya itu, saat hujan lebat, fog lamp pun dapat digunakan untuk menambah jarak pandang ke depan.
Waktu yang tepat untuk menyalakannya saat jalanan sedang berkabut, atau sedang hujan lebat terlebih di malam hari, atau siang hari. Hal ini karena sorotan fog lamp cenderung melebar daripada sorot cahaya lampu utama yang lebih jauh ke arah depan.
Fog lamp sendiri ada dua jenis, yaitu front fog lamp (lampu kabut depan) dan rear fog lamp (lampu kabut belakang). Front fog lamp dipasang di bumper depan bagian bawah sisi kanan dan kiri. Sementara rear fog lamp dipasang menyatu dengan lampu belakang mobil yang memancarkan warna merah terang.
Jadi, fog lamp pun dapat membantu pengemudi lain untuk mendeteksi maupun mengetahui keberadaan mobil Anda baik saat berkabut maupun hujan lebat.
Intermittent wiper
Intermittent berguna untuk mengatur wiper melakukan sekaan dengan jeda beberapa saat.
Jadi ketika hujan dengan intensitas rendah Anda tidak perlu menggunakan pengaturan wiper dengan sekaan terus menerus sehingga bisa menjaga keawetan bilah wiper serta motor penggerak wiper.
Untuk beberapa jenis mobil intermittent wiper memiliki pengaturan kecepatan jeda yang bisa disesuaikan dengan intensitas hujan.
Defogger
Tugas defogger adalah untuk menghilangkan embun yang menempel di kaca akibat perbedaan suhu di dalam kabin dengan suhu di luar.
Defogger bisa Anda temukan di bagian belakang kaca mobil dengan garis-garis kawat tipis sebagai kondensator panas, baik vertikal maupun horizontal. Keberadaan defogger di musim hujan dapat membantu menghilangkan embun, sehingga visilibilitas pengemudi saat melihat ke bagian belakang akan lebih jelas.
Untuk mengaktifkan defogger, Anda cukup menekan tombol bergambar tiga panah melengkung yang ada di dashboard kendaraan Anda.
Rem ABS
Belakangan, rem ABS (Anti-lock Braking System) sudah menjadi fitur keamanan dan keselamatan yang wajib di tiap mobil. Mungkin beberapa masyarakat Indonesia pernah mendengar tentang rem ABS. Namun, sedikit yang mengetahui fungsi dan cara kerja rem ABS tersebut.
Secara garis besar, fitur ini bertugas mencegah efek ban terkunci saat saat pengemudi mengerem secara mendadak. Efeknya adalah pengemudi lebih mudah mengontrol kendaraan di permukaan jalan licin, maupun di kondisi saat mengerem hingga posisi diam.
Dengan ABS, Anda tetap bisa mengerem dengan optimal dan aman di jalan yang basah dan licin.
Traction Control
Fitur ini berguna untuk menghindari potensi ban spin saat mobil berakselerasi dari posisi diam.
Tidak hanya itu, fitur ini juga berguna ketika mobil melintasi jalan basah dan licin karena hujan. Terlebih saat kondisi medan yang menikung, mobil juga rawan tergelincir.
Bagaimana caranya? Nah, sistem Traction Control pada dasarnya berfungsi membuat putaran roda bergerak dengan semestinya, sehingga traksi mobil tetap terjaga dengan baik.
Misal jika ada satu roda penggerak mobil yang bergerak lebih cepat dan terdeteksi oleh sensor, maka sistem Traction Control akan menugaskan rem pada roda tersebut untuk memperlambat laju perputaran ban agar bisa selaras dengan ban lainnya.
Alhasil dari sisi tenaga bisa dialihkan ke sisi roda penggerak mobil yang lain, atau bahkan justru tenaga bisa dikurangi sehingga jauh lebih mudah dikendalikan.
Vehicle Stability Control
Bisa dibilang fitur ini adalah versi lebih canggih dari Traction Control.
Vehicle Stability Control (VSC) ini menjaga stabilitas mobil dengan mengontrol kerja rem di seluruh roda secara otomatis, serta mengontrol tenaga mesin agar pengemudi lebih mudah mengontrol mobil dan terhindar dari gejala understeer maupun oversteer.
Potensi mobil untuk oversteer atau understeer saat menikung di jalanan licin lebih besar. Di sinilah fitur VSC bekerja sehingga mobil tetap berada di jalurnya dan tetap aman.
Contoh kasus mobil akan mengalami understeer, maka area roda belakang sisi dalam akan bekerja ekstra agar mobil tidak melenceng ke luar jalur menikung. Pun jika mobil berpotensi oversteer, maka giliran roda depan sisi luar yang mengerem lebih kuat dibanding yang lain.
Tak jarang fitur ini akan mengurangi tenaga mesin hingga ke tahap yang lebih mudah untuk pengemudi mengendalikan mobilnya.
Bagaimana, apa Anda sebagai pemilik mobil sudah mengetahui fitur yang berguna di musim hujan dan mengoptimalkannya?