Tips & Rekomendasi
Jenis Minyak Rem Mobil dan Perbedaannya, Jangan Salah Isi!
Minyak rem mobil punya banyak jenis dan masing-masing tentu memiliki perbedaan. Kenali mana yang paling tepat untuk mobilmu.
Memilih dan menentukan minyak rem mobil memang tidak bisa sembarangan. Semua harus disesuaikan dengan jenis dan peruntukan kendaraan.
Tugas utama minyak rem mobil adalah sebagai cairan yang berfungsi untuk meneruskan tekanan yang didapat dari pedal rem sampai ke kaliper rem.
Baca juga: Cara Bersihkan Busi Mobil dan Memasangnya dengan Tepat
Minyak rem biasa diberi kode DOT (Departement of Transportation) diikuti kode angka di belakangnya. Kode angka itu menggambarkan titik didih minyak rem dan biasanya menjadi penentu saat beroperasi pada suhu ekstrim. Semakin tinggi angkanya, makin tinggi juga titik didihnya.
Sebagai contoh, minyak rem dengan DOT 3 memiliki titik didih sekitar 205 derajat Celcius. Sementara DOT 4 punya titik didih 230 derajat Celcius.
Apalagi yang perlu kamu ketahui dalam minyak rem? Nah, kuy langsung kepoin di bawah ini biar gak salah paham dan berujung salah beli ya.
Kandungan minyak rem
Berdasarkan kandungan bahan, minyak rem dibagi dalam dua jenis. Pertama glycol based yang mengandung mineral oil, glycol ester, eter serta ada yang dicampur juga dengan silicone oil.
Sementara jenis kedua adalah silicone based. Sesuai namanya, minyak yang satu ini lebih banyak menggunakan silicone sebagai kandungan utama.
Baca juga: Nama Jalan di Jakarta yang Baru Diganti, Jangan Sampai Nyasar
Minyak rem berbahan glycol punya kemampuan hidroskopik artinya dapat menangkap air dan tetap berfungsi baik. Minyak jenis ini juga punya kemampuan pelumasan yang baik.
Sementara minyak rem silicone tidak punya kemampuan seperti glycol. Akan tetapi memiliki kelebihan dapat melumasi komponen rem sehingga terlindung dari karat. Minyak jenis ini biasanya dipakai oleh mobil-mobil klasik atau tua.
Memilih minyak rem
Sering salah kaprah, minyak rem mobil dengan DOT tinggi dianggap lebih bagus dan akhirnya dibeli. Menurut pendapat dari Hermanto Tri Wibowo, Kepala Bengkel Auto2000 Bekasi Timur, hal itu tidak tepat.
Baca juga: 6 Tips Merawat Dashboard Mobil yang Sering Parkir Outdoor
“Jangan karena DOT 5 punya titik didih tertinggi lalu asal pakai ke mobil. Karena yang terpenting adalah suhu kerja rem yang optimal. Untuk mobil sehari-hari tentu punya sudah punya spesifikasi yang sesuai di buku manual,” paparnya.
Minyak rem dengan DOT tinggi biasanya digunakan oleh mobil-mobil dalam sebuah kompetisi atau ajang balap.
Nah buat pengetahuan, lakukan panduan ini dalam memilih minyak rem mobil yang sesuai dengan peruntukan kendaraan.
Baca juga: Operasi Patuh Jaya 2022 Berlangsung, Apa Saja yang Bisa Kena Tilang?
- Kapan harus diganti? Penggantian minyak rem sebaiknya setiap 2 tahun atau setelah jarak tempuh 20.000 Km. Namun pada umumnya minyak rem masih bisa dipakai hingga masa 3 tahun.
- Perhatikan DOT. Sebaiknya ikuti standar minyak rem yang disarankan oleh pabrikan, temukan penjelasannya pada buku panduan kendaraan. Misal untuk Toyota All New Avanza gunakan minyak rem DOT 3. Jenis yang berbeda untuk Toyota New Alphard dengan minyak rem DOT 4.
- Kenali tanda dari kendaraan. Salah satu tanda minyak rem sudah harus diganti adalah saat menginjak pedal rem terasa keras.
Baca juga: 7 Rambu Lalu Lintas yang Sering Dilanggar Pengendara
- Periksa komponen minyak rem. Sebelum mengganti, selalu periksa apakah ada kebocoran atau tetesan minyak di kolong mobil. Jika menemukan jejak minyak rem, segera bawa kendaraan ke bengkel resmi untuk penanganan lanjutan.
Risiko salah pilih
Kesalahan memilih minyak rem yang tidak sesuai peruntukan dan rekomendasi standar pabrik akan membawa dampak kerusakan di komponen rem mobil. Serius?
Yup! Risiko paling mungkin adalah terjadi penyumbatan sistem hidrolik pengereman. Kedua, risiko terjadinya rem blong. Ini dikarenakan komponen kanvas rem dan cakram menjadi lebih cepat aus akibat titik didih minyak rem yang terlampau tinggi.
Baca juga: Tips Membersihkan & Menghilangkan Noda Aspal di Bodi Mobil
Selain itu kerusakan lain bisa saja terjadi pada komponen-komponen yang berhubungan dengan pengereman, seperti sistem kelistrikan.
Gagalnya fungsi pengereman tentu akan membahayakan keselamatan. Untuk itu, cermat dalam memilih dan menentukan rem mobil menjadi pegangan penting. Ingat dan tetap hati-hati sebelum membeli dan memilih minyak rem ya.