Tips & Rekomendasi
Jenis Shockbreaker Mobil, Mana yang Lebih Baik, Gas atau Oli?
Kedua jenis shockbreaker mobil yaitu gas dan oli memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Mana yang lebih baik ya?
Jenis shockbreaker mobil ada 2, yaitu gas dan oli dan untuk penggunaannya harus disesuaikan dengan spesifikasi masing-masing mobil. Komponen mobil yang satu ini memiliki fungsi yang sangat penting.
Salah satunya adalah berguna untuk meredam guncangan saat melewati jalan bergelombang atau lubang sehingga kabin mobil akan tetap nyaman bagi para penumpang yang ada di dalamnya.
Baca juga: Shockbreaker Mobil Bocor, Apa Dampak dan Bahayanya?
Nah, untuk perbedaan lengkap dari 2 jenis shockbreaker, cek yuk Infografis di bawah ini:
Terlepas dari jenis shockbreaker mobil tersebut, satu hal yang penting diperhatikan oleh pemilik kendaraan adalah mengetahui tanda-tanda jika komponen mobil yang satu mengalami kerusakan.
Apa saja ciri-ciri shockbreaker mobil rusak?
Mobil mengalami limbung
Mobil yang limbung saat dikendarai pada kecepatan yang tinggi bisa menjadi ciri-ciri shockbreaker mobil mengalami kerusakan.
Baca juga: DIY Tambal Ban Mobil Sendiri dalam Keadaan Darurat
Hal ini akan lebih terasa jika mobil membawa muatan yang cukup berat karena muatan barang tersebut akan memberikan tekanan lebih pada shockbreaker.
Jika ini terjadi, maka pemilik mobil harus segera mengganti dengan jenis shockbreaker mobil oli atau gas. Agar penumpang ataupun pengemudi tetap merasa nyaman dalam berkendara selama di perjalanan.
Oli yang bocor
Ciri ini biasanya ditemukan pada jenis shockbreaker mobil oli atau fluida cairan. Pemilik mobil harus memerhatikan apakah ada cairan yang rembes atau tidak yang biasanya disebabkan karena kotoran yang menempel lalu menyebabkan robekan pada karet seal.
Baca juga: Mengenal Cara Kerja dan Fungsi TPMS Mobil
Tidak hanya itu saja, penyebab oli bocor juga bisa terjadi pada karena bagian upper mounting yang pemasangannya tidak benar.
Membawa beban yang berlebih, sering lewat jalan rusak, hingga memaksa setir berputar saat melakukan belok pun jadi faktor oli shockbreaker bocor loh.
Bantingan suspensi lebih keras
Para pengendara mobil mungkin pernah merasakan adanya bantingan suspensi yang lebih keras dari biasanya. Hal ini biasanya disebabkan karena shockbreaker yang sudah rusak atau mati.
Penyebabnya adalah kebocoran oli yang nantinya akan terlihat pada batang as. Sebagai akibatnya, bagian ini akan menjadi lebih lembab serta seal shockbreaker akan lebih basah.
Baca juga: Cara Merawat Sunroof Mobil Agar Awet dan Tidak Bocor
Oli yang bocor ini lama kelamaan akan habis dan membuat shockbreaker tidak memiliki pelumas dan fluida hidrolik. Lagi-lagi, ciri ini biasanya terjadi pada jenis shockbreaker mobil oli.
Kebocoran oli tersebut dapat membuat dumping shockbreaker menjadi macet. Akhirnya membuat bantingan akan menjadi lebih keras karena komponen ini tidak mampu merespon adanya guncangan, terutama ketika lewat jalan berlubang.
Secara umum, memang jenis shockbreaker mobil gas memiliki daya tahan yang lebih baik. Akan tetapi, bukan berarti jenis ini tidak bisa mengalami kerusakan ya.
Baca juga: Aturan Plat Mobil Listrik, Tanda Birunya yang Benar Dimana Ya?
Jika pemilik mobil sudah merasakan beberapa ciri shockbreaker yang rusak seperti tadi, sebaiknya langsung bawa ke bengkel yang terpercaya untuk dilakukan pengecekan secara keseluruhan.