Berita Terbaru
Kasus Pengemudi Mobil Tabrak Pemotor di Cakung, Pentingnya Defensive Driving
Pelajaran berharga dari kasus kecelakaan di Cakung, inilah alasan mengapa defensive driving penting diterapkan saat berkendara.
Menyoal kecelakaan di Cakung, Jakarta Timur, Rabu (14/6), yang sampai menyebabkan korban jiwa, sadari akan pentingnya defensive driving. Peristiwa tersebut melibatkan dua orang, yakni satu pengendara mobil berinisial O dan satu pengendara motor berinisial MBP.
Berdasarkan rekaman CCTV yang ada di lokasi kejadian, pengemudi mobil menabrak pengendara motor hingga terseret beberapa meter dan sempat terlindas. Apa pasal yang menyebabkan hal itu?
Kronologi kejadian
Kanit Laka Satlantas Jakarta Timur Iptu Darwis Yunarta menjelaskan bahwa sebelum kejadian, O menyenggol sepeda motor MBP di kawasan Cakung. Tepatnya di Jalan Raya Bekasi, dekat dengan pintu masuk Tol Cakung-Kelapa Gading.
Baca juga: Pentingnya Defensive Driving dan Menahan Emosi di Jalan
“Saat tiba di Cakung, terjadi insiden kecil (korban tersenggol) saat (mobil) menyalip sepeda motor yang dikemudikan korban,” ujar Iptu Darwis.
O yang menuju Kelapa Gading bersama ibunya, pun menepikan kendaraannya. Begitu juga dengan MBP. Mereka sama-sama emosional dan terlibat adu mulut, dan ibu O sempat menengahi keduanya.
Entah apa hasil pembicaraan mereka, tapi sepertinya MBP masih emosional. Ia kemudian merusak kaca spion kanan mobil O, lalu kabur. Tidak terima dengan perlakuan MBP, O lalu mengejar MBP.
Baca juga: Bertemu Pengemudi Arogan dengan Pelat Dewa di Jalan, Harus Bagaimana?
“Namun, rupanya terjadi hal lain, sehingga menyebabkan korban (tertabrak) terluka, dan meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit,” kata Darwis dikutip mengutip dari Kompas.com, Jumat (16/6).
Dalam rekaman kamera CCTV yang sudah tersebar dan viral, MBP terseret beberapa meter setelah ditabrak O, hingga kemudian terlindas oleh mobil O. Sayang, nyawa MBP tidak bisa diselamatkan.
Sebelumnya juga diberitakan bahwa antara pelaku dan korban saling mengenal. Ternyata tidak demikian, kata polisi. Kebetulan saja mereka tinggal di kompleks perumahan yang sama, yaitu di kawasan Harapan Indah, Kota Bekasi. Dan jarak kediaman mereka sekitar satu kilometer.
Baca juga: Jangan Sembarangan Menyalip Kendaraan, Ada Aturan dan Etikanya Loh!
“Kalau secara personal, saya katakan bahwa tersangka dan korban tidak kenal. Harapan Indah itu kan besar dan penduduknya banyak, sehingga (mereka) tidak saling kenal. Cuma (rumahnya) sama-sama di Harapan Indah,” polisi menjelaskan.
Pentingnya defensive driving
Berkaca dari peristiwa di Cakung ini, kita jadi sadar bahwa setiap pengendara perlu paham mengenai metode defensive driving. Apakah itu defensive driving?
Defensive driving adalah perilaku pengemudi yang mengedepankan kewaspadaan terhadap diri sendiri dan juga pengguna jalan lain. Bahasa sederhananya, tahu bagaimana cara menahan emosi jika berhadapan dengan masalah lalu lintas.
Baca juga: Berapa Jarak Ideal Pengereman Mobil Agar Terhindar dari Kecelakaan
Dengan prinsip ini, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, setiap pengemudi pasti akan siap dengan segala potensi dan risiko kecelakaan.
“Selalu waspada dengan melihat potensi bahaya, identifikasi objeknya dan prediksi kemungkinan apa yang akan terjadi,” kata Sony dikutip dari Kompas.com.
Kata Sony, jika setiap pengemudi menguasai ketiga hal yang disebutkannya di atas, mereka akan mampu memutuskan langkah aman apa yang harus dilakukan sebelum melakukan manuver. Dengan demikian, risiko terlibat kecelakaan di jalan raya tidak sampai terjadi.
Baca juga: Tips Aman Lewati Kabut dan Asap Saat Mengemudi
“Dengan menerapkan defensive driving, otomatis pengemudi lebih tahu risiko-risiko yang ada di jalan raya,” terang Sony.
Mengendalikan emosi
Sony juga mengingatkan agar semua pengendara menguasai cara menahan emosi. Ingat, setiap tindakan maka akan ada akibatnya. Ditambah lagi jika skill berkendaramu terbatas, kecelakaan kemungkinan besar bisa terjadi, entah itu yang sifatnya ringan atau sampai bahaya menghilangkan nyawa.
Sony kembali menambahkan, ada beberapa prinsip dasar berkendara aman dalam defensive driving. Yaitu menjaga jarak aman, menjaga kecepatan, komunikasi (eye contact), dan antisipasi. Dengan menjalankan prinsip ini, bahaya di jalan raya bisa diminimalisir.
Baca juga: Home Charging Lebih Diandalkan daripada SPKLU, Ini Penjelasan PLN
Yuk, kamu juga selalu berhati-hati saat berkendara, ya. Kalau menemukan masalah di jalan, jangan emosional. Gunakan metode cara menahan emosi defensive driving dan usahakan untuk menyelesaikannya dengan kepala dingin agar terhindar dari kecelakaan atau bahaya lainnya.
Selain itu penting untuk mempersiapkan dan memilih rute perjalanan yang aman, agar terhindar dari masalah-masalah yang mungkin timbul. Hati-hati berkendara ya.