Sejalan
Kenalan dengan Kue Klepon, Makanan Tradisional Khas Indonesia
Kue klepon kini tengah menjadi perbincangan. Untuk itu, yuk simak ulasan lengkap mengenai klepon berikut ini.
 Buat kamu yang belum pernah makan kue klepon, ini merupakan jajanan tradisional yang berbentuk bulat, berukuran kecil dan berwarna hijau dengan taburan kelapa parut serta isian gula merah yang manis dan meleleh di mulut.
Baca juga:Â Nongkrong Asyik di Kafe dan Restoran Outdoor Kekinian
Jajanan yang diklaim sudah ada sejak tahun 1950-an ini masih populer di jajaran jajanan tradisional khas Indonesia. Sebab,harganya murah dan rasanya yang nikmat. Kue klepon juga cocok untuk disantap saat sarapan ataupun sebagai camilan di sore hari.
Baca juga:Â Lima Tempat Makan Klepon Enak dan Paling Populer
Makna dan sejarah klepon
Namun, tahukah kamu kalau kue klepon memiliki makna yang cukup unik? Dikutip dari buku Local Development Heritage: Traditional Food and Cuisine as Tourist Attractions in Rural Areas (1998), klepon dihargai sebagai salah satu warisan budaya yang menjadi simbol atas identitas kolektif suatu daerah atau kelompok.Â
Tidak hanya itu, bentuk dan cita rasanya juga memiliki makna bahwa bahwa terkadang sesuatu yang alot akan terasa manis di kemudian hari sesuai dengan usaha yang dilakukan, sebagaimana dituliskan Nimpuno dalam buku Nostalgia Kue Tenong (2016).
Pelajaran moral juga dapat diambil ketika menyantap kue klepon. Saat memakannya, gula yang terdapat di dalamnya akan lumer di mulut. Namun, jika dimakan dalam keadaan mulut terbuka, gula yang meleleh tersebut akan berantakan kemana-mana.
Baca juga:Â Rekomendasi Kuliner di Blok S, Cobain Yuk!
Artinya, hal tersebut mengajarkan kita mengenai bagaimana cara makan yang baik dan sopan, yakni dengan mulut tertutup dan tidak berbicara saat makan. Pelajaran moral ini juga berkaitan dengan budaya Indonesia.
Kue klepon digunakan sebagai kudapan di acara ritual
Selain maknanya yang unik, kudapan kenyal dan manis ini ternyata juga menyimpan sejarah. Bukti tertulis paling tua yang memuat klepon ada pada naskah atau pusaka Keraton Surakarta, yaitu Serat Centhini, yang ditulis pada masa awal abad ke-19.
Di dalam Serat Centhini beberapa kali disebutkan kata klepon sebagai bagian dari hidangan yang dipakai untuk suguhan jamuan makan. Selain itu juga digunakan sebagai acara ritual, seperti selamatan atau pesta perayaan.
Ada juga sumber yang menyebutkan bahwa jauh sebelum abad ke-19, klepon sudah menjadi kudapan manis yang diproduksi dan dikonsumsi oleh masyarakat Jawa kuno.
Baca juga:Â Enam Tempat Makan Mie Ayam Terenak di Jakarta Selatan
Bahan klepon menjadi bagian dari bahan-bahan pangan yang tumbuh di Jawa. Bila diperhatikan, bahan pembuat klepon juga digunakan sebagai bahan pangan untuk membuat makanan lain, seperti dawet dan cendol.
Meski disinggung dalam naskah atau pusaka Keraton Surakarta yaitu Serat Centhini, tidak berarti klepon identik berasal dari Surakarta.
Klepon bisa ditemukan di kawasan Nusantara lainnya hingga kawasan Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Singapura. Di Indonesia, klepon juga bisa ditemukan di Bali, Sulawesi, dan Sumatera.
Makanan berbahan dasar klepon
Meski kepopulerannya kian menjulang, sebelumnya klepon memang sudah populer dan cukup kekinian. Hal ini bisa dilihat dari maraknya modifikasi makanan hingga minuman yang berbahan dasar klepon.
Jika biasanya kue klepon berbentuk bulat kenyal dengan isian gula merah, kini klepon juga hadir dalam berbagai bentuk olahan.
Mulai dari makanan seperti kue, martabak, donat, cupcake, hingga yang berbentuk minuman dan dessert seperti kopi, boba, es krim, serta sebagainya.
Tentu saja tanpa meninggalkan ciri khas klepon, yaitu wangi pandan, parutan kelapa yang gurih serta lelehan gula merah.
Baca juga:Â Suka Makanan Manis, Apa Bedanya Ice Cream dan Gelato?
Kaya akan nutrisi
Siapa sangka kalau jajanan pasar ini ternyata tak hanya nikmat, namun juga padat nutrisi. Dilansir dari akun Instagram info kesehatan dan psikologis @mediasehatku, jumlah kandungan Nutrisi dalam kue klepon rupanya cukup padat.
Meski ukurannya mungil, satu buah klepon ternyata mengandung sekitar 100–120 kalori. Sehingga, jika kamu mengkonsumsi kue klepon sebanyak 4 butir dalam sekali makan, maka total kalori yang akan kamu dapatkan adalah sekitar 400 kalori.
Selain itu, dalam satu butir klepon juga terkandung 2,8 gram lemak, 19,75 gram karbohidrat, dan 1,42 gram protein.
Nah, itu dia serba-serbi kue klepon. Sudah makin kenal kan dengan jajanan pasar yang satu ini? Kalau mau kulineran menjajal klepon, Sejalan siap antar kamu, lho.
Atau, kamu juga bisa menggunakan fitur #NitipSejalan untuk membeli bahan-bahan pembuat kue klepon bila ingin membuatnya sendiri di rumah.