Tips & Rekomendasi
Kenali Ciri Rem Truk Blong untuk Cegah Kecelakaan
Rem truk blong menjadi salah satu faktor utama kecelakaan seperti yang viral belakangan ini. Apa saja yang menjadi tandanya?
Kondisi rem truk blong marak jadi penyebab kecelakaan lalu lintas di Indonesia, beberapa waktu belakangan ini.
Sebagai contoh, ada dua kecelakaan lalu lintas yang viral dan memakan banyak korban akibat rem truk blong terjadi tahun ini di Balikpapan dan Cibubur.
Padahal, rem blong alias disfungsi sistem pengereman bisa dihindari jika rutin merawat dan menjaga komponen tersebut. Mirisnya, kejadian-kejadian itu seakan tidak membuat pemilik truk yang kerap alami rem blong untuk rutin merawat kendaraannya.
Baca juga: Terlibat dalam Tabrakan Beruntun, Siapa yang Salah dan Bertanggung Jawab?
Agar terhindar dari kecelakaan, sebaiknya kenali ciri-ciri rem kendaraan blong dan cara perawatannya di bawah ini.
Ciri rem truk blong
Di kalangan pengemudi truk, biasanya ada semacam aturan tidak tertulis untuk mengisyaratkan pada pengguna jalan lain saat terjadi kondisi rem blong.
Pengemudi truk biasanya akan membunyikan klakson berkali-kali sebagai tanda pada pengendara lain di depannya untuk segera menyingkir dari jalur.
Baca juga: Mengenal 3 Jenis Rem Cakram pada Mobil
Tanda lain yang kerap dilakukan adalah memberikan isyarat lampu dim berkali-kali sebagai tanda untuk pengendara di depannya menyingkir.
Jadi, jika kita mendengar klakson truk berbunyi dan lampu dim menyala berkali-kali, segera waspada dan menghindar dari jalur demi menghindar dari kemungkinan terburuk.
Selain itu, ciri rem blong juga bisa dirasakan oleh pengemudi terus, seperti:
1. Pedal rem terasa enteng atau los saat diinjak
Sebelum berkendara, pastikan selalu mengecek semua fungsi pedal kendali termasuk pedal rem. Jika saat diinjak terasa ringan, maka kamu patut curiga terjadi disfungsi pedal rem.
Baca juga: Cara Injak Pedal Rem Mobil Matic yang Benar
Sebaliknya, jika pedal rem terasa keras saat diinjak, bisa jadi ada masalah pada bagian booster rem. Segera panggil jasa servis resmi untuk memeriksanya.
2. Minyak rem berkurang drastis
Kondisi kedua yang bisa menjadi tanda terjadinya disfungsi sistem pengereman adalah menurunnya level minyak rem di tabung minyaknya.
JIka dalam satu minggu setelah pengisian ketinggian minyak turun drastis, ini menandakan ada yang tidak beres pada sistem pengereman mobil kamu. Hubungi bengkel resmi untuk memeriksa kondisinya.
3. Terlihat ada jejak kebocoran minyak rem
Rutinlah memeriksa bagian ruang mesin, atau pada lantai garasi untuk melihat tanda-tanda kebocoran minyak rem.
4. Tercium bau seperti karet terbakar
Bau sangit atau bau seperti karet terbakar saat mobil dijalankan, bisa jadi salah satu tanda ada yang tidak beres di fungsi pedal kendali.
Baca juga: Nyetir Pakai Sandal, Sepatu, atau Nyeker, Kamu Tim Apa?
Bau seperti ini bisa terjadi akibat menggantung pedal kopling. Namun bisa juga menjadi tanda komponen rem yang panas sehingga menyebabkan bau. Solusinya, segera tepikan kendaraan dan tunggu rem menjadi dingin.
Komponen rem yang panas bisa membuat sistem pengereman tidak berjalan dengan optimal.
5. Lampu rem terus menyala
Jika menemukan kondisi lampu rem terus menyala meski pedal rem tidak diinjak, maka bisa menjadi salah satu tanda malfungsi rem.
Baca juga: Jenis dan Cara Merawat Rem Tangan Mobil
Meski ini juga bisa menjadi tanda masalah korsleting kelistrikan, namun sebaiknya tetap waspada. Lakukan pengecekan sederhana dengan cara, menginjak pedal rem sebelum mobil dipakai beraktivitas.
6. Bunyi berdecit
Jika saat mobil dipakai dan kemudian dilakukan pengereman terdengar bunyi berdecit, ini bisa menjadi tanda malfungsi rem juga.
Namun jangan panik, segera menepi dan panggilah jasa servis dari bengkel resmi untuk memeriksa lebih lanjut.
Baca juga: Benarkah Karpet Mobil Bisa Sebabkan Kecelakaan?
Jika mobil berjalan cukup kencang dan posisi jalan menurun, segera cari lahan khusus jalur darurat bagi kendaraan yang alami rem blong.
Jalur darurat rem blong
Apa itu jalur darurat rem blong? Jalur tersebut biasanya berupa gundukan tanah atau jalan menanjak di sisi kiri jalan.
Jalur ini dibangun dengan dasar batu kerikil atau pasir yang telah terbukti mampu meredam laju kendaraan. Ciri lain adalah dibuat banyak polisi tidur atau gundukan-gundukan tanah di sepanjang jalur tersebut.
Baca juga: 7 Rambu Lalu Lintas yang Sering Dilanggar Pengendara
Menurut data, jalur penyelamat darurat ini memiliki ketinggian sampai enam meter, dengan lebar jalan tiga meter dan panjang jalur hingga 20 meter.
Jika menghadapi kondisi rem blong, pengemudi harus tetap tenang. Usahakan untuk mengurangi laju kendaraan dengan lakukan engine brake alias menggunakan pengereman sambil mengoper transmisi ke posisi rendah.
Kemudian, perlahan arahkan kendaraan untuk masuk ke jalur rem blong. Jalur darurat ini biasanya banyak ditemukan di jalur-jalur dengan medan mendaki dan menurun.
Baca juga: Jenis Minyak Rem Mobil dan Perbedaannya, Jangan Salah Isi!
Nah, sebelum menjalankan kendaraan, sebaiknya pengemudi rutin melakukan langkah-langkah perawatan sistem pengereman di bawah ini.
Merawat rem truk
Untuk merawat kinerja sistem pengereman sebenarnya cukup mudah. Ikuti langkah-langkah mudahnya.
- Memeriksa minyak rem secara berkala. Saat ingin menambahkan, jangan melebihi ambang batas ketinggian yang ditetapkan pabrikan. Gunakan selalu minyak rem sesuai rekomendasi pabrikan.
- Memeriksa dan mengganti kanvas rem. Umumnya diganti setiap 25 ribu kilometer, namun bisa juga lebih cepat tergantung medan jalan dan cara mengemudi.
- Penggantian brake shoe. Komponen ini sebenarnya jarang diganti tetapi tetap harus diperhatikan. Saat mencapai jarak 100 ribu kilometer, penggantian keempat brake shoe wajib dilakukan.
- Merawat cakram rem dengan cairan pembersih khusus cakram. Semprotkan cairan ini usai mobil dicuci steam. Komponen cakram sangat vital dalam sistem pengereman, sehingga merawatnya berkala adalah sebuah kewajiban.
Cukup mudah bukan cara merawat rem agar terhindar dari masalah seperti rem truk blong?
Dengan merawat berkala semua komponen kendaraan, kamu membantu menjaga diri sendiri dan orang lain dari risiko kecelakaan selama berkendara.