Review Otomotif
Kenapa Crumple Zone Bikin Mobil Aman Namun Mudah Ringsek?
Crumple zone, fitur mobil yang jarang disebutkan tetapi sangat menunjang keamanan di dalam dan luar kabin.
Mobil langsung ringsek ketika terlibat kecelakaan bukan berarti bahan yang digunakannya tidak berkualitas, tetapi memang itu adalah salah satu fitur untuk menjaga keselamatan.
Fitur ini memang jarang disebutkan dalam brosur, namun perannya sangat vital. Namanya adalah crumple zone atau zona benturan.
Biasanya, crumple zone akan berguna saat mobil terlibat kecelakaan fatal, seperti tabrak depan atau belakang dalam kecepatan tinggi.
Apa itu crumple zone?
Teknologi crumple zone adalah fitur keamanan terkini yang dipakai oleh produsen mobil dunia untuk mengurangi cedera saat terjadi kecelakaan lalu lintas, baik untuk orang yang di dalam kabin atau ketika mobil menabrak pejalan kaki.
Baca juga: Hasil Uji Tabrak Toyota Corolla Cross, Bintang 5 ASEAN NCAP
Faktanya, mobil masa kini sangat peduli terhadap keselamatan seluruh penumpang atau pengemudi di dalam kabin.
Bahkan, beberapa mobil juga memikirkan keselamatan pedestrian alias pejalan kaki dengan meminimalisir cedera jika terjadi tabrakan.
Crumple zone memiliki nama berbeda pada tiap produsen mobil, pada Toyota dan Daihatsu disebut dengan teknologi Global Outstanding Assesment (GOA) Body. Meski namanya berbeda, prinsip kerjanya tetap sama.
Tidak hanya diterapkan pada bagian depan, crumple zone juga terdapat pada bagian belakang mobil jika terjadi tabrakan dari belakang.
Cara kerja sederhananya adalah menyerap energi kinetik saat terjadi benturan atau tabrakan.
Cara kerja crumple zone
Pada saat terjadi kecelakaan, crumple zone akan menyebarkan dampak benturan ke bagian mobil yang tidak akan membahayakan kabin.
Jika terjadi benturan dari depan atau belakang, hanya bagian itu saja yang rusak atau ringsek, sedangkan kabin diharapkan akan tetap utuh dan penumpang bisa selamat.
Baca juga: Hasil Uji Tabrak Toyota Fortuner dan Toyota Kijang Innova
Lalu, bila terjadi kecelakaan atau benturan, mesin akan otomatis terdorong atau jatuh ke bawah, setir akan patah dan menekuk untuk melindungi kaki serta lutut pengemudi.
Hal ini bertujuan untuk mencegah bagian mesin yang masuk ke kabin lalu mencederai pengemudi atau penumpang lainnya.
Kemudian, demi mencegah ruang kabin hancur saat terjadi kecelakaan, crumple zone harus bisa mendistribusikan dan mengurangi dampak benturan sebelum sampai pada kabin, dan dapat mengurangi deselerasi yang keras sehingga cedera pengemudi atau penumpang bisa diminimalisasi.
]Setiap energi kinetik hasil benturan atau tabrakan dialihkan ke tempat lain kecuali ruang kabin. Oleh karena itu, crumple zone berkaitan dengan rancangan rangka mobil.
Dalam hal ini, yang umumnya dilakukan produsen mobil adalah dengan membuat lekukan atau lubang-lubang tertentu.
Jadi, jangan heran bila kamu melihat banyak lubang di bagian kap, ruang mesin, serta bagasi. Lubang-lubang itu berguna untuk menyerap benturan.
Baca juga: Cara Menghilangkan Baret di Mobil Sesuai dengan Tingkat Goresannya
Sementara jika mobil menabrak pejalan kaki, crumple zone akan mencegah agar korban cedera parah. Kap mesin akan terangkat sedemikian rupa saat terjadi benturan sehingga mencegah bagian kepala pejalan kaki menghantam kap mesin dan kaca depan.
Salah arti mengenai crumple zone
Menariknya, meski berfungsi menjadi fitur keselamatan, crumple zone sering disalahartikan oleh sebagian orang.
Pasalnya, penerapan teknologi mobil terkini ini memang membuat bagian depan dan belakang mobil terlihat lebih rapuh jika terlibat kecelakaan, berbeda dengan mobil zaman dulu yang kuat.
Namun, setelah mengetahui alasannya, tentu kesalahpahaman ini harusnya dapat diubah.
Sedangkan yang perlu diingat, kekuatan crumple zone menyerap benturan ada batasannya, rata-rata bekerja jika terjadi kecelakaan pada kecepatan maksimal 85 kilometer per jam.
Baca juga: Apa Tujuan Ketok-Ketok Bodi Saat Beli Mobil Bekas?
Jadi, sebaiknya kamu selalu berhati-hati dan waspada saat berkendara. Setiap pabrikan tentunya ingin mobil yang diciptakannya selalu memberikan rasa aman dan nyaman untuk para penggunanya.
Tetapi tidak bisa sampai di situ, semua pengguna kendaraan bermotor juga harus mengikuti segala peraturan lalu lintas yang ada, agar hal-hal berbahaya dapat diminimalisir.