Berita Utama Otomotif
Kenapa Indikator Bensin Mobil Tidak Tampilkan Liter? Ini Alasannya!

Ketika kamu mengemudi, kamu mungkin pernah bertanya-tanya kenapa indikator bensin di mobil tidak menampilkan sisa bahan bakar dalam satuan liter. Sebagian besar mobil menggunakan indikator berupa bar atau jarum untuk menunjukkan sisa bahan bakar. Meski terlihat sederhana, ada alasan teknis dan praktis di balik pengukuran bahan bakar ini yang mungkin belum kamu ketahui.
Mari kita bahas lebih lanjut mengapa sistem pengukuran bahan bakar di mobil kamu tidak menampilkan liter secara spesifik, meski sebetulnya mobil bisa melakukannya!
Sistem Pengukuran Bahan Bakar di Mobil: Menggunakan Pelampung, Bukan Liter
Mengapa Indikator Bensin Tidak Menampilkan Liter?
Indikator bensin mobil umumnya menggunakan sistem pelampung (fuel sender unit) yang mengapung di dalam tangki bensin. Pelampung ini bergerak naik dan turun tergantung pada jumlah bahan bakar yang ada di dalam tangki. Namun, ada beberapa alasan mengapa pabrikan memilih untuk tidak menampilkan sisa bahan bakar dalam bentuk liter, melainkan menggunakan bar atau jarum.
- Ketidakakuratan Sensor di Jalan yang Tidak Datar
Tangki bensin mobil tidak selalu berbentuk seragam. Ketika mobil bergerak, apalagi di jalan yang menanjak atau menurun, bahan bakar dalam tangki akan bergerak dan menyebabkan pengukuran volume tidak stabil. Oleh karena itu, untuk menghindari ketidakakuratan, pabrikan memilih menggunakan indikator yang lebih mudah dipahami, seperti bar atau jarum.
- Kepraktisan dan Standarisasi Global
Sistem pengukuran bahan bakar dalam bentuk bar atau jarum lebih mudah dipahami oleh pengemudi di seluruh dunia. Dengan indikator berbasis persentase, pengemudi tidak perlu mengonversi satuan liter ke bentuk lain. Sistem ini lebih universal, sehingga lebih praktis untuk digunakan di berbagai jenis kendaraan.
- Pengaruh Suhu terhadap Volume Bahan Bakar
Volume bahan bakar bisa berubah karena pengaruh suhu. Bensin atau solar mengembang ketika suhu naik dan menyusut saat suhu turun. Hal ini bisa membuat indikator dalam satuan liter menjadi tidak stabil. Oleh karena itu, indikator berbentuk bar atau jarum lebih disarankan, karena lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan suhu.
Baca Juga : Mengapa Power Window Mobil Sering Rusak? Ini Penyebab dan Solusinya!
Teknologi Modern dan Indikator Digital Bensin
Meski indikator bensin di mobil umumnya tidak menampilkan jumlah bahan bakar dalam liter, teknologi modern telah memungkinkan pabrikan untuk mengembangkan indikator digital yang lebih canggih. Beberapa mobil listrik bahkan sudah mulai menampilkan sisa daya dalam satuan kWh (kilowatt-hour), yang menunjukkan kemajuan teknologi sensor.
Namun, untuk mobil konvensional, meskipun sensor untuk mengukur bahan bakar dalam liter sebenarnya tersedia, biaya produksi perangkat ini cukup mahal. Ditambah lagi, sensor semacam ini memerlukan tingkat keakuratan yang tinggi, yang menambah biaya dan kompleksitas sistem. Oleh karena itu, sebagian besar pabrikan lebih memilih sistem yang lebih sederhana dan ekonomis.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembacaan Indikator Bensin
Kondisi Jalan yang Beragam
Kondisi jalan sangat mempengaruhi pembacaan indikator bahan bakar. Saat berkendara di tanjakan atau turunan yang curam, bahan bakar di dalam tangki bergerak, yang membuat pembacaan indikator jadi tidak stabil. Hal ini bisa membuat sistem sensor kesulitan memberikan pembacaan yang akurat dalam satuan liter.
Praktis dan Ekonomis
Selain itu, penggunaan sistem indikator berbentuk bar atau jarum ini lebih praktis dan ekonomis. Untuk kendaraan dengan harga terjangkau seperti Toyota, Honda, atau Hyundai, produsen memilih untuk menggunakan sensor pelampung biasa yang relatif lebih murah dan awet. Sensor pelampung ini jarang perlu diganti, bahkan saat kamu membeli mobil baru atau menjualnya kembali, sensor ini tidak perlu diganti kecuali ada kerusakan.
Keuntungan dan Kerugian Sistem Pengukuran Bahan Bakar Tanpa Liter
Keuntungan:
- Kepraktisan: Sistem ini lebih mudah dipahami oleh pengemudi karena bar atau jarum memberikan gambaran umum tentang seberapa banyak bahan bakar yang tersisa.
- Lebih Terjangkau: Sistem pelampung yang digunakan jauh lebih murah untuk diproduksi dan lebih tahan lama.
- Fleksibel: Indikator bar atau jarum dapat dengan mudah disesuaikan dengan perubahan suhu dan posisi kendaraan.
Kerugian:
- Kurang Akurat: Pengukuran bahan bakar menjadi kurang presisi karena faktor-faktor eksternal seperti kondisi jalan dan suhu.
- Tidak Menginformasikan Secara Detail: Beberapa pengemudi mungkin ingin tahu dengan pasti berapa liter bahan bakar yang tersisa, dan indikator berbentuk bar atau jarum tidak memberikan informasi tersebut.
Apakah Penggantian Sensor Bahan Bakar Mahal?
Salah satu alasan mengapa pabrikan tidak menggunakan sistem pengukuran bahan bakar dalam liter adalah karena biaya sensor yang lebih mahal. Untuk kendaraan mewah seperti BMW, sensor bahan bakar dalam liter memang lebih mahal, namun untuk mobil-mobil dengan harga lebih terjangkau, menggunakan sensor pelampung yang lebih sederhana adalah pilihan yang lebih ekonomis.
Baca Juga : LCGC dengan Transmisi Manual atau Matik? Pilih Sesuai Kebutuhan Kamu!
Meski begitu, jika kamu ingin mengganti sensor bahan bakar, pastikan kamu memilih bengkel atau penyedia layanan yang terpercaya. Jika kamu sedang mencari mobil baru dengan pilihan yang beragam dan harga terjangkau, kamu bisa mempertimbangkan untuk membeli mobil melalui SEVA, platform pembiayaan mobil yang dapat membantumu mendapatkan pilihan mobil baru dan bekas sesuai kebutuhan.
Kesimpulan
Indikator bensin di mobil tidak menampilkan jumlah bahan bakar dalam liter karena beberapa alasan teknis dan praktis. Sistem pelampung yang digunakan memberikan pembacaan yang lebih fleksibel dan akurat meskipun tidak dalam satuan liter. Oleh karena itu, meskipun kita mungkin ingin tahu jumlah bahan bakar secara pasti, sistem ini lebih efektif dan efisien untuk kebanyakan pengemudi. Jika kamu mencari kendaraan dengan sistem yang lebih canggih atau pembiayaan yang lebih mudah, kunjungi SEVA untuk menemukan pilihan terbaik!