Review Otomotif
Kenapa Isuzu Disebut Sebagai Rajanya Diesel?
Jargon ‘Rajanya Diesel’ sudah sangat melekat dengan brand Isuzu. Merek mobil asal Jepang ini cukup konsisten menggunakan mesin diesel sejak awal kemunculannya. Tidak heran jika jargon tersebut layak diberikan untuk Isuzu.
Salah satu bukti dari jargon tersebut adalah penghargaan yang diterima oleh Isuzu pada ajang Apresiasi Product Development Indonesia (APDI) 2017. Selain itu, ada beberapa hal lain yang menjadikan Isuzu dikenal sebagai rajanya diesel,yaitu sebagai berikut.
Konsistensi
Isuzu merupakan salah satu perusahaan mobil tertua di Jepang. Merek yang dikembangkan pada tahun 1937 ini sejak awal konsisten dengan produk utamanya, yaitu mesin diesel. Pengalaman selama puluhan tahun menciptakan mesin diesel membuat Isuzu semakin inovatif dan menjadi merek terkemuka di dunia.
Pada tahun 1960, Isuzu mulai memasarkan produknya di Indonesia. Produk yang saat itu paling dikenal adalah Isuzu Bison. Seiring perjalanannya, Isuzu semakin dikenal dengan produknya yang menjadi legenda, yaitu Isuzu Panther.
Mesin bandel dan irit
Inovoasi tersebut berlanjut sampai sekarang. Sebut saja Isuzu MU-X yang sekarang menggunakan mesin diesel common rail. Mesin Turbo Diesel Isuzu 2.5L Commonrail VGS (Variable Geometry System) yang dipakai MU-X diklaim dapat menyemburkan tenaga sebesar 136 ps pada 3.400 rpm dan torsi 32,6 kgm pada putaran 1.800 – 2.800 rpm.
Mesin diesel common rail juga diklaim membuat bahan bakar lebih irit daripada diesel konvensional, karena teknologi common rail memungkinkan tekanan di ruang bakar dapat berubah-ubah alias fleksibel karena menyesuaikan dengan output-nya.
Pengaturan volume dan tekanan pada mesin yang fleksibel ini membuat percampuran solar dengan udara dan disertai tekanan yang tepat membuat pembakaran menjadi lebih efektif, sehingga gas buang yang dihasilkan relatif sedikit serta akurasi volume solar yang masuk ke ruang bakar juga lebih tepat.
Mesin diesel ramah lingkungan
Sebelum adanya common rail, mesin diesel terkenal dengan suaranya yang kasar dan sangat berasap. Sekarang ini, ciri khas diesel tersebut sudah hilang berkat pengaturan pada tekanan di valve dan ECU pada mesin common rail.
Selain itu, filter bahan bakar dari mesin diesel Isuzu seperti yang disematkan pada MU-X semakin membuatnya ramah lingkungan. MU-X menggunakan dua filter bahan bakar, yaitu pre-filter dan main filter. Jadi, distribusi solar akan diterima lebih dulu oleh pre-filter, setelah itu dilanjutkan ke main filter.
Sistem pembakaran MU-X juga didukung oleh Diamond Like Carbon (DLC) yang dapat menjaga mesin lebih bersih dari bahan bakar yang masuk. Jadi, partikel-partikel yang mengganggu akan dihancurkan oleh DLC.
Pengakuan konsumen
Sejak kemunculan Isuzu Panther, konsumen mulai tertarik dengan mesin diesel. Sebagian dari mereka mengakui bahwa mesin diesel cocok dipakai di Indonesia sebagai mesin yang bandel dan minim perawatan.
Apalagi sekarang ini mesin diesel sudah terdengar lebih halus berkat timing gear yang menggantikan timing belt sebagai sitem penggerak. Sebagai informasi, jika mobil menggunakan timing belt, interval penggantiannya adalah sekitar 100 ribu kilometer, sedangkan untuk timing gear tidak ada interval seperti itu. Hal ini menjadi salah satu keuntungan dalam menggunakan mesin diesel.
Berada di berbagai benua
Mesin diesel Isuzu sudah cukup terkenal dan telah dipasarkan ke seluruh dunia. Seperti pada tahun 2004, Isuzu bekerja sama dengan General Motors untuk meluncurkan mesin diesel di Eropa. Kerja sama tersebut terbilang sukses dengan mencetak penjualan sebesar 21 juta unit mesin diesel pada tahun 2009.
Sedangkan di benua Asia dan Afrika, Isuzu dikenal dengan produk truknya yang memiliki berbagai ukuran. Selain itu, Isuzu juga mencetak mobil berjenis MPV dan SUV untuk pasar Indonesia.
Bagaimana menurut Anda? Apakah masih ada alasan lain yang membuat Isuzu pantas disebut sebagai Rajanya Diesel?