Tips & Rekomendasi
Kenapa Jarang Ada Mobil dengan Mesin Diesel Hybrid?
Mesin diesel hybrid jarang ditemukan pada mobil-mobil yang ada di pasaran. Mengapa banyak produsen yang jarang menggunakannya?
Mobil dengan mesin diesel hybrid mungkin memang jarang ditemukan. Padahal, mesin diesel terkenal karena lebih irit bahan bakar dan jika digabungkan dengan sistem hybrid tentunya akan lebih efisien.
Namun kenyataannya, tidak banyak produsen mobil yang menggunakan gabungan keduanya dan tidak banyak juga yang mengembangkannya. Jika dikembangkan, sistem ini bisa memberikan pilihan lebih banyak kepada konsumen.
Lalu, apa yang membuat produsen mobil tidak tertarik untuk mengembangkan atau mengeluarkan mesin yang mungkin bisa lebih efisien? Apa alasannya?
Lebih berat dan besar
Alasan pertama yang mungkin jadi hambatan bagi produsen untuk mengembangkan mesin diesel hybrid adalah karena ukurannya yang besar dan bobot yang berat. Mesin yang besar dan berat ini akan membutuhkan space yang lebih besar untuk motor listrik dan baterai dan beban jadi lebih berat.
Biaya yang mahal
Salah satu alasan yang mungkin menjadi pertimbangan besar bagi produsen mobil untuk mengembangkan mesin diesel hybrid adalah biaya yang lebih mahal. Perusahaan tentu harus menghitung untung dan rugi sebelum melakukan suatu keputusan dalam perusahaan.Â
Baca juga: 5 Cara Merawat Mesin Diesel Agar Selalu Bertenaga dan Awet
Memang umumnya, untuk melakukan pengembangan mesin diesel biaya yang dikeluarkan sekitar 15 persen lebih mahal daripada mengembangan mesin bensin. Jika ditambah biaya mengembangkan teknologi hybrid tentunya biaya akan lebih besar.
Selain itu, bahan bakar yang digunakan tentunya harus berkualitas dan harganya pasti akan lebih mahal dari bensin pada umumnya. Sebagai contoh, harga Pertamax Turbo dengan nilai oktan yang paling tinggi adalah Rp 16.200 dan untuk Pertamina Dex adalah Rp 16.500.
Kurva torsi yang tidak komplementer
Pada mobil hybrid umumnya, mesin bensin yang digunakan sudah disetel untuk menjalankan Siklus Atkinson agar lebih efisien. Dengan begitu, mesin akan memberikan output daya maksimal di bagian atas putaran mesin tetapi hampir tidak ada torsi pada kecepatan yang lebih rendah.
Baca juga: Kelebihan Ban RFT yang Sering Dipakai Mobil BMW
Sedangkan pada mesin diesel justru berkebalikan, menghasilkan torsi besar dari putaran mesin yang rendah seperti pada motor listrik. Dengan begitu, mesin diesel hybrid akan memiliki muatan torsi yang melimpah dan butuh rasio transmisi yang tepat agar bisa efisien.
Perubahan yang minim
Mesin diesel hybrid memiliki tingkat efisien bahan bakar yang tinggi, sehingga dianggap tidak perlu lagi dilakukan pengembangan atau perubahan.
Sebagai perbandingan, mesin bensin mengubah 25-30 persen kandungan bahan bakar menjadi gerakan maju di roda dan sisanya dibuang sebagai panas dan kebisingan.
Baca juga: Mitos Mobil Listrik yang Tidak Sesuai Fakta
Sedangkan mesin diesel mengubah 30-35 persen energi bahan bakar menjadi gerakan maju. Itulah mengapa angka efisiensi bahan bakarnya menjadi lebih tinggi jika dibandingkan bensin.
Namun, kelebihan tersebut dianggap sebagai alasan mengapa tidak perlu lagi ditingkatkan ke sistem hybrid. Beberapa ahli menyebutkan bahwa diesel hybrid hanya akan menambahkan sistem elektrifikasi dengan biaya yang mahal ke mesin yang sudah mahal.
Dari beberapa alasan tersebut, bagaimana nih menurut kalian apakah memang mesin diesel hybrid tetap perlu ada atau tidak ya?