Otomotif
Kenapa Lampu Sein Berkedip Sedangkan Lampu Rem Tidak?
Sama-sama menjadi lampu peringatan, mengapa lampu sein berkedip sedangkan lampu rem tidak?
Lampu sein dan rem merupakan dua komponen terpenting dalam sebuah kendaraan. Meski bukan diperuntukkan sebagai alat bantu penerangan, pengendara akan kesulitan berkomunikasi dengan pengguna jalan lainnya bila kendaraan tidak dilengkapi dengan lampu sein dan rem.
Kedua lampu ini sama-sama berfungsi sebagai indikator atau tanda peringatan ketika pengendara hendak melakukan sesuatu atau bermanuver, seperti berbelok dan berhenti.
Meski keduanya berfungsi sebagai tanda peringatan, namun keduanya memiliki ciri yang berbeda.
Lampu sein berwarna kuning dan berkedip-kedip ketika dihidupkan. Sementara lampu rem umumnya berwarna merah dan akan hidup ketika pedal rem diinjak.
Baca juga:Â Jangan Asal Nyalakan, Begini Aturan Pakai Lampu Hazard
Lalu, apa yang membuat lampu sein berkedip sedangkan lampu rem tidak meski keduanya merupakan lampu peringatan?
Kepala Bengkel Auto2000, Rocky Yonathan, mengatakan, meski belum ditemukan pernyataan tertulis terkait, namun hal tersebut sudah menjadi standar internasional, yaitu ketika berkedip artinya sein, sementara jika tidak berkedip artinya rem.
Hal ini berkaitan dengan lampu sein dan rem yang merupakan alat berkomunikasi pengendara saat mengemudi, di mana gerak dari lampu sein dan lampu rem merupakan bahasa yang sudah menjadi standar internasional.
Selain itu, menurutnya, perbedaan tersebut juga dibuat supaya tidak terjadi kekeliruan bagi pengguna jalan lain yang menerima tanda dari lampu sein dan lampu rem.
Begitupun menurut pengamat otomotif Bebin Djuana, perbedaan gerak lampu tersebut diciptakan sebagai pembeda agar pengguna jalan yang ada di sekitar tidak salah menangkap sinyal.Â
Selain itu, menurutnya hal tersebut ada kaitannya dengan psikologi.
“Kedipan yang dihasilkan lampu sein mampu menarik perhatian sehingga pengguna jalan lain bisa lebih waspada dan tau apa yang harus dilakukan saat kendaraan didepannya memberikan sinyal melalui lampu sein,” ujarnya.
Baca juga:Â Berapa Jarak Aman Ideal Saat Berkendara di Musim Hujan?
Bebin melanjutkan, sebenarnya lampu rem yang berkedip sudah disematkan pada mobil-mobil keluaran terbaru. Namun, hanya ditujukan untuk situasi darurat atau emergency.Â
Dengan kata lain, lampu rem yang pada umumnya tidak berkedip saat menerima sinyal emergency, maka lampu tersebut akan berkedip, sehingga kendaraan yang ada di belakang bisa lebih sigap.
Perbedaan warna
Seperti yang sudah dibahas di atas, selain dari geraknya, lampu sein dan rem juga memiliki warna yang berbeda.
Pemilihan warna lampu di kendaraan mengacu pada Vienna Convention on Road Traffic (1949), yang merupakan konvensi mengenai kendaraan di jalan raya.
Konvensi ini menyebut tentang warna merah yang digunakan sebagai lampu belakang.
Mata normal manusia sanggup menerima spektrum warna dengan panjang gelombang 400-700 nanometer (nm). Sementara itu, warna merah memiliki panjang gelombang paling panjang yaitu 630-760 nm.
Baca juga:Â Cara Pasang Segitiga Pengaman Saat Mobil Mogok di Jalan
Kemudian, mengutip pernyataan Dr. Terry Mart, pakar fisika yang juga staf pengajar Departemen Fisika FMIPA UI, mengatakan, jika unsur cahaya kuning pada lampu sein memiliki panjang gelombang 0,58 mikron, dengan tingkat sensitivitas terhadap mata manusia sebesar 0,85 (skala 1.0).
Jika melihat ukuran spektrum warna, lampu sen dengan unsur warna jingga memiliki spektrum yang tak kalah panjangnya yaitu 590-620 nm.
Inilah mengapa merah dan jingga dipilih menjadi warna lampu peringatan pada kendaraan. Berikut lengkapnya.Â
Merah: 620-750 nm
Jingga: 590-620 nm
Kuning: 570-590 nm
Hijau: 495-570 nm
Biru: 450-495 nm
Ungu: 380-450 nm
Dengan tingkatan panjang gelombang yang tinggi, warna merah dan jingga atau kuning cenderung lebih direspon dengan baik oleh mata.
Maka dari itu, warna lampu sein maupun rem sebaiknya tidak dirubah. Selain karena sudah disesuaikan dengan kemampuan mata manusia, lampu tersebut juga sudah menjadi standar internasional.
Melakukan ubahan pada warna pada lamu rem dan lampu sein dapat membuat pengendara lain salah pengertian atau keliru dan beresiko terjadinya kecelakaan.