Tips & Rekomendasi
Kenapa Mobil Penggerak Roda Depan Susah Nanjak?
Mobil penggerak roda depan susah nanjak itu mitos atau fakta sih? Daripada sibuk menduga-duga, mending cari tahu jawabannya di sini yuk!
Mobil penggerak roda depan sering dikaitkan dengan kemampuan yang memble saat menghadapi medan menanjak. Benarkah demikian?
Secara logika, ada faktor yang membuat mobil FWD atau penggerak roda depan sulit menaklukkan medan mendaki. Apa itu?
Kehilangan tenaga
Kontur jalanan menanjak jelas membuat beban mobil akan berpindah ke bagian belakang. Bagi mobil FWD, perputaran dan tenaga di depan akan menjadi berat ketika beban berpindah ke belakang.
Baca juga: Banyak Dipakai, Apa Sih Kelebihan Kaca Film 3M?
Kondisi inilah yang bisa membuat ban depan mobil kehilangan daya cengkeram pada aspal dan seperti tidak kuat menanjak. Medan menanjak semakin berat ketika mobil dalam kondisi bermuatan penuh atau sedang membawa beban berat.Â
Tanjakan bersudut tajam
Hal kedua yang membuat mobil susah menanjak adalah demografis tanjakan yang menikung tajam. Di daerah pegunungan atau berbukit, umumnya jalanan menanjak memiliki tikungan dan kelokan.
Fungsi jalan yang berkelok ini sebenarnya adalah untuk memberikan mobil tenaga saat akan melahap tanjakan berikutnya, jadi pengemudi punya kesempatan untuk menggunakan gigi rendah.
Baca juga: Tips Memilih Warna Mobil Biar Gak Cepat Bosan
Namun saat menemui jalan menanjak dengan sudut belok yang tajam, mobil dilarang mengambil jalur dalam. Sebaliknya, pada tanjakan seperti ini mobil harus mengambil jalur terluar.
Kesalahan mengambil jalur tanjakan ini membuat mobil gagal mendaki dan ban alami selip. Tidak hanya oleh mobil penggerak depan, tapi juga mobil penggerak belakang sering gagal menanjak.
Biasanya tanjakan ini akan dijaga relawan-relawan untuk membantu mengatur lalu lalang kendaraan dan bergantian melaju di jalur terluar tanjakan. Contoh tanjakan dengan sudut belok tajam misalnya ada di tanjakan Sikut, Pasuruan dan tanjakan Sitinjau Lauik, Padang.
Fakta penggerak roda depan
Harus dipahami, mobil-mobil dengan penggerak roda depan keluaran terbaru telah melalui serangkaian tes uji kelaikan jalan. Termasuk pengujian pada jalan mendaki, berhenti dan melaju (stop and go) di tanjakan dengan kemiringan 20 derajat.
Baca juga: Punya Mobil Tua Karburator Banjir, Apa Sih Penyebabnya?
Jadi sudah bisa dipastikan, kemampuan mobil FWD untuk melaju di medan pendakian telah cukup teruji. Kemampuan menanjak mobil-mobil FWD ini bahkan sudah disesuaikan dengan kemampuan daya angkut maksimal setiap mobil.
Skill mengemudi
Harap diingat, hal yang sebenarnya perlu diperhatikan saat mengemudikan mobil di jalanan menanjak adalah hal non teknis.
Baca juga: Alasan Mengapa Harga Mobil Listrik Lebih Mahal
Salah satunya adalah skill mengemudi yang mumpuni. Dalam hal ini artinya, pengemudi mampu menguasai dan mengenal karakter kendaraannya, sehingga dapat menguasai mobil di berbagai medan jalan termasuk melewati jalan menanjak.
Kondisi jalan dan mobil
Faktor lain yang juga harus menjadi perhatian adalah kondisi jalanan, misalnya licin selepas diguyur hujan. Jalan licin membuat ban mobil kehilangan traksi dan tenaga untuk melibas tanjakan.
Selain itu, kemampuan menanjak mobil juga dipengaruhi kondisi ban dan tekanan anginnya. Ban gundul dan bertekanan kurang, bisa membahayakan saat mobil mendaki jalanan curam. Sebaiknya selalu mempersiapkan kondisi ban sebelum memulai perjalanan.
Baca juga: Remap ECU Mobil, Apa Manfaat dan Dampaknya?
Nah, agar tidak mengalami kondisi mobil gagal menanjak, di bawah ini adalah tips aman untuk melahap medan menanjak dengan mobil FWD manual dan otomatis. Simak!
Tips melaju di tanjakan
Untuk mobil dengan transmisi manual, ikuti sejumlah tips ini yuk!
- Beri jarak antara mobil. Jangan terlalu dekat dengan mobil di depan.
- Ambil ancang-ancang sejak jauh. Jarak ideal setidaknya 20 meter sebelum jalan menanjak.
- Masukkan gigi paling rendah, gigi 1 untuk menanjak dengan maksimal. Jika kondisi jalan menanjak landai, bisa gunakan gigi 2.
- Hindari menggantung kopling dan gas saat berhenti di tanjakan. Hal ini akan membuat kampas kopling cepat aus.
Baca juga: Bedah Fitur dan Kenyamanan Interior Toyota Raize
Sementara untuk mobil penggerak roda depan yang menggunakan transmisi otomatis, perlakuannya sedikit berbeda.
Jika kemiringan normal dan beban ideal, dengan transmisi D mobil sudah bisa menanjak. Bila makin curam dan beban makin berat dapat menggunakan L atau D1 tapi bila mobil tidak kunjung menanjak turunkan ke L2 atau D2.
Sementara untuk transmisi CVT, khususnya mobil modern, saat berada di posisi D dan ingin berjalan kembali tidak disarankan menginjak pedal gas langsung dalam.
Hal ini karena ECU justru akan memotong tenaga mobil karena dianggap terlalu berlebihan. Jadi baiknya injak pedal gas secara perlahan atau diurut hingga perlahan mobil melaju di tanjakan.
Baca juga: Transfer Pemain Bola Termahal Bisa Dapat Berapa Mobil Mewah?
Jadi pada dasarnya, mobil penggerak roda depan pun mampu melewati tanjakan tanpa kesusahan. Apalagi jika dibantu fitur Hill Start Assist (HSA), tentunya akan semakin aman dan mudah saat menghadapi medan mendaki.