Berita Utama Otomotif
Kenapa Supercar Bisa Terbakar Saat Macet? Ini Penyebabnya!
Mengapa Supercar Bisa Terbakar Saat Macet?
Supercar seperti Lamborghini Aventador memang dirancang untuk performa tinggi di lintasan balap, tetapi ada risiko besar yang mengintai saat mobil ini digunakan di jalan raya, terutama ketika terjebak macet. Salah satu risiko yang cukup sering terjadi adalah kebakaran, terutama di negara-negara dengan suhu tinggi seperti Uni Emirat Arab. Apa yang sebenarnya menyebabkan supercar ini bisa terbakar saat macet? Mari kita bahas lebih lanjut.
Sistem Pendinginan Supercar yang Berbeda
Berbeda dengan mobil biasa, supercar dirancang untuk mengatasi beban pendinginan yang lebih besar. Sistem pendinginan mereka terdiri dari radiator dan cairan pendingin (coolant) yang bekerja sangat baik untuk menjaga mesin tetap dingin, bahkan dalam kondisi ekstrem seperti suhu 50°C di siang hari. Namun, sistem pendinginan ini bekerja optimal ketika supercar melaju dengan kecepatan tinggi. Dalam kondisi macet, supercar seperti Lamborghini Aventador dapat mengalami overheat karena kurangnya aliran udara ke radiator.
Supercar umumnya menggunakan konfigurasi mesin tengah (mid-engine) atau belakang (rear-engine), yang berarti mesin mereka tidak mendapatkan aliran udara secara langsung seperti mobil dengan mesin depan. Ketika terjebak macet, mesin supercar harus bekerja lebih keras dengan mengandalkan pendinginan dari radiator dan kipas tambahan. Namun, ketika mesin dibiarkan idle atau berjalan lambat, pendinginan ini menjadi kurang efektif.
Baca Juga : Toyota Camry Mobil Keren dengan Performa Handal dan Desain Elegan
Kebiasaan Pengemudi yang Memicu Kebakaran
Masalahnya tidak berhenti di situ. Salah satu faktor utama yang menyebabkan kebakaran supercar adalah kebiasaan pengemudi yang sering menggerung-gerungkan pedal gas. Kamu mungkin sering melihat iring-iringan supercar atau moge yang suka memacu mesin mereka meski sedang dalam kondisi macet. Mengapa hal ini berbahaya?
Pipa gas buang (knalpot) supercar bisa memanas hingga suhu ekstrem, bahkan mencapai titik di mana warnanya berubah menjadi merah membara. Dalam situasi ini, bila ada bensin yang meluber akibat pengisian yang terlalu penuh, risiko kebakaran meningkat drastis. Bensin yang tumpah bisa menyentuh pipa gas buang yang sangat panas, menyebabkan percikan api dan akhirnya membakar mobil.
Pentingnya Memperhatikan Pengisian Bahan Bakar
Mengisi tangki bahan bakar hingga penuh memang terdengar seperti hal yang sepele, tetapi dalam kasus supercar, ini bisa menjadi pemicu kebakaran yang fatal. Supercar memiliki pipa gas buang yang sangat panas, terutama ketika digunakan dalam konvoi atau situasi macet. Jika kamu mengisi bahan bakar terlalu penuh dan tidak memberi ruang bagi bensin untuk mengembang, ada kemungkinan bensin akan meluber dan menetes ke bagian mesin yang sangat panas. Hasilnya, kebakaran bisa terjadi dalam sekejap.
Supercar Bukan untuk Jalan Raya Macet
Kamu perlu ingat bahwa supercar dirancang untuk kecepatan dan performa tinggi di lintasan balap, bukan untuk jalan raya yang sering kali penuh dengan kemacetan. Menggunakan supercar untuk lalu lintas harian, terutama di kota besar seperti Jakarta, bukanlah pilihan yang rasional. Supercar membutuhkan aliran udara yang cukup untuk menjaga mesin tetap dingin, dan saat terjebak di tengah kemacetan, mesin mereka bekerja jauh lebih keras tanpa dukungan pendinginan yang memadai.
Selain itu, mesin supercar menghasilkan panas yang sangat besar karena menggunakan bahan bakar dalam jumlah yang besar pula. Ketika kamu terjebak di kemacetan, radiator yang kecil dan kipas yang terbatas tidak dapat memberikan pendinginan yang optimal, sehingga mesin semakin panas dan risiko kebakaran meningkat.
Baca Juga : Toyota Alphard Mobil Keren yang Mewah dan Nyaman Buat Keluarga
Apa yang Bisa Kamu Lakukan?
Jika kamu berencana menggunakan supercar di jalan raya, ada beberapa hal yang bisa kamu perhatikan untuk mengurangi risiko kebakaran:
- Hindari mengisi tangki bensin terlalu penuh. Berikan ruang untuk bensin mengembang, terutama jika kamu tahu akan terjebak dalam lalu lintas yang padat.
- Jangan sering menggerung-gerungkan pedal gas saat berada dalam kondisi macet atau konvoi. Ini hanya akan membuat mesin dan pipa gas buang semakin panas.
- Perhatikan pendinginan mesin. Pastikan sistem pendinginan bekerja dengan baik sebelum kamu mengendarai supercar di jalan umum.
- Gunakan supercar sesuai habitatnya, yaitu di lintasan balap atau jalanan terbuka yang memungkinkan kamu memacu kecepatan tinggi dan mendapatkan aliran udara yang cukup.
Overheat Jadi Ancaman Bagi Supercar di Kemacetan
Sebagai penutup, penting untuk diingat bahwa kebakaran pada supercar bukanlah masalah desain atau kualitas mobil itu sendiri. Ini lebih banyak disebabkan oleh kondisi eksternal seperti kemacetan, cuaca panas, dan kebiasaan pengemudi yang tidak sesuai. Supercar memang dirancang untuk performa tinggi di lintasan balap, sehingga ketika digunakan di jalan raya dengan kondisi yang berbeda, seperti kemacetan panjang, risiko overheat dan kebakaran bisa meningkat.
Kamu mungkin berpikir bahwa menggunakan supercar sehari-hari di kota besar adalah cara untuk menunjukkan status, tapi pada kenyataannya, supercar tidak dibuat untuk kondisi tersebut. Menggunakan supercar di tengah kemacetan bisa menjadi risiko yang berbahaya jika kamu tidak memahami cara kerja dan kebutuhan mobil tersebut.
Untuk kamu yang ingin tahu lebih banyak tentang pilihan mobil yang lebih cocok untuk penggunaan harian, jangan ragu untuk mengunjungi SEVA dan temukan rekomendasi mobil terbaik yang sesuai dengan kebutuhanmu!