Travel & Lifestyle
Kenapa Valentine Identik dengan Cokelat?
Valentine atau Hari Kasih Sayang yang datang tiap 14 Februari identik dengan cokelat. Cokelat pun bakal laris saat Valentine, karena banyak yang memiliki ritual saling tukar hadiah dan memberikan cokelat untuk orang-orang tersayang.
Mari kita memutar waktu, ada beberapa versi yang beredar tentang sejarah Valentine sendiri. Salah satu versi yang paling terkenal datang dari abad ketiga pada masa Kaisar Romawi Claudius II.
Valentine adalah seorang pendeta yang menolak kebijakan Kaisar Romawi Claudius II yang melarang para pemuda untuk menikah. Menurut Kaisar Romawi Claudius II, menikah dapat membuat para pemuda tidak produktif dan tidak bisa menjadi prajurit yang tangguh.
Secara diam-diam Valentine tetap menjalankan tugasnya sebagai pendeta dengan menikahkan beberapa pasangan yang tengah jatuh cinta. Sampai pada suatu malam, ia tertangkap basah memberkati salah satu pasangan. Valentine pun dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman penggal pada 14 Februari.
Tapi kenapa bisa cokelat identik dengan Valentine atau Hari Kasih Sayang?
Sejarah cokelat menjadi populer di Hari Valentine dimulai dari gagasan Richard Cadburry pada tahun 1861.
Namun, jauh sebelumnya, orang-orang dari suku Maya dan Aztec adalah yang pertama kali menemukan cokelat dan mengolahnya sebagai minuman yang dicampur tepung maizena, vanila, madu, dan cabai. Pada masa itu, cokelat adalah sebuah barang yang mahal, mewah, dan hanya bisa dikonsumsi oleh bangsawan suku Maya dan Aztec.
Pada tahun 1600-an, kenikmatan cokelat telah menyebar ke seluruh Eropa. Di London, rumah-rumah cokelat mulai menyaingi rumah-rumah kopi sebagai tempat berkumpul minum cokelat hangat untuk menghangatkan diri.
Sedangkan di Perancis, Madame de Sevigne menuliskan tentang besarnya konsumsi cokelat di seluruh pengadilan Versailles pada tahun 1671. Raja Louis IV meminumnya setiap hari dan menggunakan cokelat untuk merangsang kekasihnya. Bahkan ketika Marie Antoinette menikah dengan Raja Louis XVI pada tahun 1770, ia membawa pembuat cokelat pribadinya ke Versailles.
Baru pada 1861, akhirnya Richard Cadburry menciptakan cokelat batang yang dibungkus dalam kemasan berbentuk hati. Walaupun cokelatnya telah dimakan, namun banyak orang  menggunakan kotaknya untuk meletakkan barang-barang lain. Dalam waktu singkat arti cokelat untuk valentine menjadi hadiah untuk mengekspresikan cinta untuk orang-orang tersayang.
Sisi kesehatan
Selain dari sejarah cokelat tersebut, ternyata terdapat manfaat lain yang terkandung di dalamnya. Secara ilmiah manfaat cokelat bagi kesehatan adalah mengandung flavanoid yang bermanfaat sebagai antioksidan dan membantu menangkal radikal bebas dalam tubuh.
Cokelat juga dapatmempertahankan elastisitas kulit dan meremajakan sel-sel kulit, mengurangi resiko kanker, menurunkan tekanan darah, meningkatkan kesehatan mata, meningkatkan aliran darah, menurunkan resiko terkena diabetes, hingga mencegah penyakit jantung.
Cokelat juga mengandung serotononin yang merangsang otak untuk menciptakan perasaan senang dan bahagia, selain phenethylamine yang menghasilkan hormon endorfin yang bisa membuat seseorang merasa seperti saat sedang jatuh cinta. Ini juga yang kemudian cokelat sering dikaitkan dengan cinta.
Jadi tak usah heran, cokelat identik dengan Valentine atau Hari Kasih Sayang.