Berita Utama Otomotif
Kenapa Waktu Pengapian Mobil Begitu Penting? Ini Alasannya!
Waktu pengapian dalam sebuah mesin mobil adalah momen penting yang bisa mempengaruhi performa kendaraanmu secara keseluruhan. Ini adalah momen ketika busi memercikkan bunga api untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam silinder mesin. Lalu, bagaimana cara kerjanya dan kenapa ini begitu vital untuk diketahui?
Pengapian yang sempurna membuat mobil berjalan mulus, sementara pengapian yang salah bisa menyebabkan berbagai masalah, mulai dari hilangnya tenaga hingga mobil susah di-starter. Jadi, yuk kita pahami lebih dalam mengenai waktu pengapian dan cara menjaga pengapian tetap optimal.
Bagaimana Pengapian Bekerja di Mobil?
Waktu pengapian adalah momen di mana busi memercikkan api di dalam ruang bakar silinder. Secara teori, pengapian ini terjadi pada titik mati atas (TMA), yaitu titik di mana piston berada pada posisi terjauh ke atas setelah langkah kompresi. Namun, kenyataannya, percikan bunga api terjadi sebelum piston mencapai TMA, sekitar 5 hingga 15 derajat sebelum titik ini. Mengapa begitu?
Proses penyebaran api tidak instan. Butuh waktu sepersekian detik agar api dari busi bisa menyebar merata di dalam ruang bakar dan membakar seluruh campuran udara dan bahan bakar. Dengan mengatur pengapian sebelum piston mencapai TMA, kita memastikan bahwa ledakan terbesar terjadi saat piston sudah siap bergerak turun, menghasilkan tenaga maksimal.
Baca Juga :Â Panduan Memilih dan Memasang Coilover untuk Sirion
Apa yang Terjadi Jika Waktu Pengapian Bermasalah?
Banyak pengemudi yang mungkin mengabaikan pentingnya waktu pengapian yang tepat. Padahal, kesalahan sedikit saja bisa berdampak besar pada performa kendaraanmu. Berikut beberapa tanda bahwa pengapian di mobilmu mungkin bergeser:
- Mobil Susah Dihidupkan
Jika kamu merasa mobil sulit dinyalakan, terutama saat pagi hari, bisa jadi waktu pengapiannya tidak tepat. - Tenaga Mesin Hilang
Mobil terasa tidak bertenaga saat dijalankan? Ini bisa jadi tanda bahwa pengapian tidak terjadi di saat yang optimal, sehingga tenaga dari mesin tidak maksimal. - Mesin Brebet
Mesin terasa bergetar atau brebet ketika mobil dijalankan? Ini juga salah satu tanda pengapian yang tidak sinkron dengan langkah piston.
Bagaimana Cara Mengecek Masalah Pengapian di Mobil Modern?
Kabar baiknya, mobil-mobil modern sudah dilengkapi dengan sistem pengapian elektronik yang dikendalikan oleh ECU (Engine Control Unit). Jika ada masalah dengan pengapian, biasanya indikator check engine di dashboard akan menyala. Namun, bagaimana cara kita memastikannya?
- Gunakan Strobe Light untuk Cek Pengapian
Untuk mobil yang masih menggunakan pengapian dengan distributor atau delco, kamu bisa menggunakan strobe light untuk melihat apakah pengapian sudah sesuai. Alat ini akan membantu mendeteksi apakah timing pengapian sudah tepat atau belum. - Gunakan Scan Tool OBD II
Sebagian besar mobil keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan port OBD II yang memungkinkan kamu membaca kode error di mobilmu. Kamu hanya perlu alat scan OBD II yang bisa terhubung ke ponselmu via Bluetooth atau WiFi, dan bisa dengan mudah membaca kode error serta mereset lampu check engine. Ini sangat berguna untuk mendeteksi masalah pengapian atau sensor lainnya.
Masalah Sensor yang Sering Terjadi pada Mobil Modern
Sistem pengapian bukan satu-satunya komponen elektronik yang bisa bermasalah. Banyak sensor lain yang mempengaruhi performa kendaraanmu, terutama di mobil dengan transmisi otomatis. Beberapa sensor yang sering bermasalah antara lain:
- Sensor EPS (Electric Power Steering)
Sensor ini bertugas untuk membaca posisi setir. Jika sensor ini error, bisa menyebabkan setir terasa berat atau tidak responsif. - Sensor Aliran Udara (Air Flow Sensor)
Sensor ini mengukur jumlah udara yang masuk ke mesin. Jika terkena panas berlebih, bisa menyebabkan mesin berjalan tidak stabil. - Sensor Transmisi
Pada mobil dengan transmisi otomatis, sensor yang rusak bisa membuat perpindahan gigi terasa kasar atau bahkan membuat mobil tidak bisa masuk ke posisi D saat mesin panas. Masalah ini sering dialami pada mobil Honda City keluaran tahun 2007-an.
Apakah Reset Lampu Check Engine Menyelesaikan Masalah?
Meskipun kamu bisa mereset lampu check engine menggunakan OBD II, ini tidak berarti masalah di mobilmu sudah selesai. Mereset lampu hanya mematikan indikatornya, tapi tidak memperbaiki masalah sebenarnya. Banyak orang memilih mereset lampu karena mereka sudah tahu apa masalahnya tapi belum sempat atau belum ada dana untuk memperbaikinya di bengkel.
Namun, kamu harus ingat bahwa mengabaikan masalah ini bisa berdampak buruk dalam jangka panjang. Jangan terburu-buru mematikan lampu indikator tanpa mencari tahu penyebab masalahnya.
Baca Juga :Â Pengendara Aman? Yuk Hindari Denda Lampu Merah dengan Tips Ini!
Jangan Sepelekan Lampu Indikator Mobilmu
Sebagai pengemudi, kamu pasti pernah melihat berbagai lampu indikator menyala sesaat setelah mobil dihidupkan. Lampu-lampu ini akan mati setelah ECU dan sensor-sensor di mobilmu selesai melakukan koordinasi. Namun, jika ada indikator yang tetap menyala, itu adalah tanda bahwa ada komponen yang perlu diperiksa.
Misalnya, jika kamu sering langsung menyalakan mobil tanpa menunggu lampu indikator mati, lama-kelamaan sensor bisa menjadi kurang akurat dalam membaca kondisi mobilmu. Dalam jangka panjang, ini bisa menyebabkan masalah seperti kesalahan pada transmisi otomatis atau sistem pengapian.
Jadi, selalu pastikan untuk menunggu beberapa detik sebelum menyalakan mobil sepenuhnya, terutama pada mobil dengan banyak sensor elektronik.
Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang cara merawat mobilmu dengan benar atau ingin mencari mobil baru dengan fitur-fitur canggih, kunjungi SEVA dan temukan berbagai penawaran menarik untuk mobil impianmu!