Berita Utama Otomotif
Kenapa Waktu Penggantian Oli Mobil Berbeda Beda? Ini Faktor yang Mempengaruhinya!
Penggantian oli adalah salah satu rutinitas perawatan mobil yang paling penting. Namun, kamu mungkin pernah bertanya-tanya, kenapa ada mobil yang perlu ganti oli setiap 5.000 km, sementara yang lain bisa mencapai 10.000 km? Apakah ini tergantung dari cc mobil, atau ada faktor lain yang mempengaruhi? Mari kita bahas lebih lanjut.
Kapasitas Bak Oli Berpengaruh pada Interval Penggantian
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi seberapa cepat kamu harus mengganti oli adalah kapasitas bak oli. Contohnya, mesin Toyota Camry 2AZ-FE 2400cc memiliki kapasitas oli sebesar 4,3 liter. Di sisi lain, Mercedes M111 2300cc membutuhkan 6 liter oli. Semakin besar kapasitas oli, semakin lama interval penggantian oli yang dibutuhkan. Kenapa? Karena jumlah oli yang lebih banyak mampu menahan panas lebih lama dan tidak tercemar secepat oli dalam jumlah yang lebih kecil.
Jadi, jika mobil kamu memiliki kapasitas bak oli yang kecil, seperti halnya beberapa mobil LCGC, maka penggantian oli akan lebih cepat dibanding mobil yang memiliki kapasitas oli besar.
Baca Juga : Harga Daihatsu Bandung, Pilihan Daihatsu Mobil Perkotaan Terbaik untuk Aktivitas Harianmu
Faktor Lain yang Mempengaruhi Interval Penggantian Oli
Selain kapasitas bak oli, ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi seberapa sering kamu harus mengganti oli mobil kamu:
- Kualitas Oli
Oli memiliki kualitas yang berbeda-beda. Oli mineral biasanya memiliki masa pakai yang lebih pendek dibanding oli sintetik. Semakin bagus kualitas oli, semakin lama interval penggantiannya. Jika kamu menggunakan oli full sintetik seperti Amsoil Diesel 15W40, kamu bisa memperpanjang interval penggantian oli. Sebaliknya, oli mineral seperti Meditran SX memiliki masa pakai yang lebih pendek. - Kondisi Jalan
Jika kamu sering berkendara di jalanan yang lancar tanpa banyak berhenti, oli akan lebih tahan lama. Namun, jika kamu sering berada di jalan yang macet atau penuh tanjakan, maka oli akan lebih cepat tercemar oleh panas dan bahan bakar yang tidak terbakar sempurna. Hal ini membuat kamu harus lebih sering mengganti oli. - Gaya Berkendara
Cara kamu mengemudi juga mempengaruhi masa pakai oli. Berkendara agresif, seperti sering kebut-kebutan atau menggunakan RPM tinggi di gigi rendah, dapat memperpendek masa pakai oli. Sebaliknya, gaya mengemudi yang lebih santai akan membuat oli bertahan lebih lama. - Bahan Bakar yang Digunakan
Fuel dilution, yaitu ketika bahan bakar bercampur dengan oli, juga bisa memperpendek masa pakai oli. Jika mobil kamu menggunakan bahan bakar yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin, oli bisa lebih cepat rusak. - Usia Mesin
Mesin yang lebih tua biasanya memiliki komponen dengan toleransi yang lebih besar, sehingga pelumas lebih cepat tercemar oleh bahan bakar dan produk pembakaran. Kondisi ini membuat penggantian oli pada mesin tua harus lebih sering.
Pengaruh Lingkungan Terhadap Kualitas Oli
Oli juga bisa tercemar oleh uap air, kontaminan, dan siklus panas-dingin yang terjadi selama mobil digunakan. Kondisi lingkungan seperti ini mempengaruhi seberapa cepat oli kehilangan kemampuannya dalam melumasi mesin. Teknologi oli modern terus berkembang, sehingga oli saat ini cenderung lebih tahan lama dibanding oli zaman dulu. Namun, kondisi pemakaian mobil tetap menjadi faktor utama dalam menentukan seberapa sering oli perlu diganti.
Misalnya, jika kamu menggunakan mobil hanya untuk perjalanan pendek, seperti ke minimarket, oli mungkin tidak tercemar secepat mobil yang digunakan untuk perjalanan panjang, seperti Gresik-Malang setiap hari. Sebaliknya, mobil yang sering terjebak macet setiap hari akan membutuhkan penggantian oli yang lebih sering.
Pentingnya Mengetahui Kualitas Oli Sendiri
Orang yang berpengalaman biasanya tahu kapan oli perlu diganti hanya dengan melihat warna dan kekentalannya melalui dipstick. Jika oli mulai menghitam dan mengental, maka saatnya untuk mengganti oli. Namun, jika oli masih terlihat bening dan encer, kamu mungkin bisa menunda penggantian.
Sebagai panduan umum, produsen mobil biasanya menyarankan penggantian oli setiap 5.000 km atau 6 bulan, tergantung mana yang tercapai lebih dulu. Ini adalah rekomendasi yang aman untuk memastikan mesin tetap dalam kondisi baik selama masa garansi.
Apa yang Terjadi Jika Kamu Terlambat Mengganti Oli?
Jika kamu terus menunda penggantian oli, kualitas oli akan semakin menurun. Oli yang kotor tidak bisa melumasi mesin dengan baik, yang pada akhirnya bisa menyebabkan kerusakan serius pada mesin. Salah satu komponen yang paling rentan rusak adalah catalytic converter, yang bisa tersumbat oleh residu pembakaran dari oli yang tercemar. Jika sudah begitu, biaya perbaikannya bisa sangat mahal.
Baca Juga : Wajib Tahu, Komitmen Movic Layani Penumpang saat New Normal
Meskipun terasa sayang untuk membuang oli yang masih terlihat bagus, mengganti oli lebih awal tetap lebih murah daripada memperbaiki mesin yang rusak akibat oli yang sudah tidak efektif.
Tentukan Interval Penggantian Oli Berdasarkan Kondisi Mobil Kamu
Pada akhirnya, setiap mobil memiliki kebutuhan penggantian oli yang berbeda-beda. Kapasitas bak oli, kualitas oli, gaya berkendara, dan kondisi jalan semuanya berperan dalam menentukan seberapa sering kamu harus mengganti oli. Jika kamu tidak yakin, selalu periksa kondisi oli mobil kamu secara berkala, atau ikuti saja panduan dari buku manual.
Kamu juga bisa melakukan pengecekan lebih lanjut di SEVA untuk memastikan mobil kamu tetap dalam kondisi prima dengan penggantian oli yang tepat. Jangan sampai terlambat mengganti oli, karena bisa berdampak buruk pada mesin mobil kesayanganmu!