Berita Utama Otomotif
Kendaraan dan Kompor Listrik, Benarkah Lebih Hemat?
Setelah kendaraan listrik digadang-gadangkan oleh pemerintah, kini wacana kompor listrik juga dilontarkan. Apa kelebihannya?
Setelah kendaraan listrik digadang-gadangkan oleh pemerintah dan jadi primadona, kini wacana kompor listrik juga dilontarkan. Semua itu, lantaran harga keekonomian listrik lebih murah, dibandingkan bensin dan gas.
Kompor listrik pun direncanakan akan menggantikan kompor gas, guna menghemat Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) hingga triliunan rupiah. Namun apakah hal ini benar dibutuhkan masyarakat?
Lihat aja mobil listrik, meskipun bisa menghemat pengeluaran BBM lebih dari 50%. Tapi harga jual yang dipasang pemegang merek mobil listrik masih sangat mahal.
Mobil listrik pun masuk ke kelas atas atau premium. Itu karena paling murah saja untuk mobil listrik kecil (muat 4 penumpang) saja harganya bisa menembus hampir Rp 300 juta. Berbeda dengan mobil kecil versi low cost green car (LCGC).
Sementara untuk menggunakan kompor induksi, diperlukan daya listrik yang cukup besar yang dapat memberatkan masyarakat kelas menengah ke bawah. Apakah benar?
Teknologi Terkini Kompor Listrik Bikin Irit
Oke, sebetulnya kompor induksi itu juga salah satu kompor listrik. Hanya saja kompor bertenagakan listrik itu merupakan pengembangan teknologi dari alat masak listrik tersebut.
Di mana listrik yang dihasilkan itu disalurkan menjadi tenaga induksi elektromagnetik, pada akhirnya bisa memanaskan alat memasak seperti panci.
Dari perhitungan rata-rata 30% penghematan bisa terjadi. Cara menghitungnya adalah pasti dengan metode cost to cost atau biaya kita bandingkan dengan biaya yaitu, biaya pemakaian gas untuk kompor gas dengan harga gas elpiji sekarang.
Baca juga: Ngecas Mobil Listrik vs Biaya Isi Bensin, Mana Lebih Hemat?
Dan juga kita bandingkan dengan harga Kwh dari PLN, dengan harga yang paling update. Tapi itu tergantung pada teknologi kompor yang dipakai loh. Ada yang satu tungku, dan ada yang dua tungku bahkan juga ada yang tiga tungku.
Kalau satu tungku kita bilang average itu membutuhkan 800 sampai 1.000 Watt. Jadi 1.000 Watt itu buat memasak, tapi kalau hanya untuk menghangatkan itu cukup 500-800 Watt. Jadi minimal daya di rumah sekitar 1.300 Kwh, itu baru bisa efisien menggunakan kompor bertenaga listrik.
Ini akan semakin hemat, jika perkembangan teknologi membuat kompor induksi yang makin lama, makin efisien penggunaan dayanya terus dilakukan.
Butuh Peralatan Masak Khusus
Khusus kompor induksi itu harus menggunakan peralatan masak khusus jadi di mana di bagian dasar dari peralatan memasak atau panci kita tambahkan lapisan jadi yang bisa bereaksi atau memberikan respon terhadap induksi elektromagnetik.
Jadi di sini lebih efisien panasnya karena panasnya akan terpusat pada area tersebut sementara kalau kompor induksi biasa panasnya terlalu menyebar jadi dia tidak terkonsentrasi pada area yang memasak seperti itu kompor bersumber daya listrik ini.
Di sini dengan mengukur dari tabel yang ada, kira-kira ada penghematan sekitar 30%, kalau dihitung dari biaya yang dikeluarkan jadi untuk kompor gas. Biaya kompor dengan input pakai gas ini dengan harga gas sekarang melawan kompor listrik atau induksi dengan harga kwh PLN sekarang jadi penghematannya sekitar 30%.
Kelebihan atau Kekurangan Kompor Listrik
Lalu seperti apa kelebihan atau kekurangan kompor induksi, dibandingkan dengan kompor gas pada umumnya.
Berbicara dengan kelebihannya dulu yah, kalau kelebihannya yang pertama jelasnya itu adalah safety. Lebih aman, tentu dong dibandingkan dengan kompor gas. Kompor ini tidak ada apinya, ya asapnya juga lebih minim, dibandingkan dengan kompor yang sekarang masih pakai gas ini.
Baca juga: Bagaimana Sih Aturan Mobil Listrik di Indonesia?
Kedua ini lebih efisien, masak itu lebih cepat dibandingkan dengan kompor gas. Karena panasnya itu kan stabil kalau pakai kompor induksi atau kompor elektrik ini.
Kekurangannya, otomatis kalau misalnya mati listrik kalian nggak bisa dong pakai alat masaknya itu. Tidak sembarangan alat masak yang dipakai itu. Jadi harus bawahnya itu double bottom istilahnya gitu.
Setiap kali masak itu mungkin sekitar 500 watt 600 watt, kalau misalnya cuma goreng telur aja mungkin tidak sampai segitu ya. Kalau dibandingkan itu otomatis dengan kompor gas, lebih hemat jika kita menggunakan kompor induksi.