Berita Terbaru
Ketahui Cara Merawat Ban Mobil Listrik, Berbeda Dengan Ban Biasa
Sebenarnya cara merawat ban mobil listrik tidak jauh berbeda dengan ban mobil biasa. Ini beberapa hal yang harus diperhatikan.
Ban mobil merupakan komponen penting pada kendaraan, tidak terkecuali ban mobil listrik pada electric vehicle (EV), dalam hal ini kendaraan listrik.
Komponen ban ini sangat krusial dalam mendukung kenyamanan dan fleksibilitas berkendara karena bersinggungan langsung dengan jalanan, sebagai medan utama kendaraan bisa bergerak.
Perawatan ban mobil listrik
Nah, agar tingkat keamanan dan kenyamanan berkendara dengan mobil listrik jadi lebih memuaskan, perawatan ban mobil listrik perlu mendapat perhatian khusus.
Baca juga: 6 Tanda Ban Mobil Harus Diganti Secepatnya
Para pemilik mobil listrik juga perlu merawat ban mobil listriknya secara konsisten agar umur penggunaan ban jadi lebih panjang.
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam hal perawatan roda kendaraan listrik. Apa saja hal tersebut?
- Cek tekanan angin
Sama seperti ban konvensional, kamu juga harus selalu mengecek tekanan angin ban mobil listrik secara berkala. Aturannya bisa menyesuaikan dengan rekomendasi pabrikan kendaraanmu.
- Rutin cek kondisi ban
Jangan lupa juga untuk periksa kondisi keseluruhan ban secara berkala. Pastikan tidak ada sobekan atau kerusakan pada dinding roda. Dan terakhir, cek alur ban, apakah masih layak digunakan dan apakah ketebalannya masih ideal (2 mm).
- Balancing ban mobil listrik
Balancing atau pelurusan, penjajaran, atau rotasi ban yang benar bermanfaat mengurangi keausan ban. Lakukan perawatan ini minimal setiap 6 bulan sekali, atau lebih cepat bila mobil sering digunakan di jalan-jalan penuh trotoar, lubang atau halangan lainnya.
Perbedaan dengan ban konvensional
Secara umum komponen ini didesain dengan teknologi maju sehingga performanya di jalanan lebih optimal.
Baca juga: Pro dan Kontra Masa Berlaku SIM Seumur Hidup
Selain itu, rodak kendaraan ini juga dirancang khusus dengan menyesuaikan karakteristik mobil listrik, seperti beban, akselerasi, efisiensi energi, dan tingkat kebisingan. Jadi, spesifikasinya sudah pasti berbeda dengan ban mobil biasa (konvensional). Berikut perbedaannya.
Ketebalan ban mobil
Ukuran ban mobil listrik lebih tebal dan lebih kuat dibanding ban mobil konvensional. Ini karena roda harus mampu menahan beban yang lebih berat dari baterai yang digunakan mobil listrik. Ditambah lagi, roda ini juga harus mampu menampung tekanan angin yang lebih tinggi sehingga tidak mudah kempes.
Ban mobil listrik lebih berat
Mobil listrik menggunakan teknologi penggerak yang berusaha menurunkan kebisingan mesin, emisi, biaya pemeliharaan dan pengoperasian. Namun ini menimbulkan konsekuensi dengan adanya peningkatan bobot yang signifikan, termasuk pada bobot bannya.
Baca juga: Fakta Ban Mobil Listrik, Benarkah Teknologinya Berbeda?
Bobot roda lebih berat agar dapat menahan torsi instan yang tinggi, yang juga menyebabkan keausan pada ban lebih tinggi. Oleh karenanya, konstruksi ban dan kompon karet juga harus lebih kuat.
Rolling resistance
Rolling resistance atau hambatan gulir adalah gaya gesek antara permukaan jalan dan permukaan ban yang mengurangi kecepatan laju kendaraan.
Komponen ini memiliki rolling resistance yang lebih jauh dibandingkan konvensional. Ini agar bisa mengimbangi torsi instan yang tinggi, bobot kendaraan yang besar, menghemat penggunaan baterai pada mesin, dan meningkatkan jarak tempuh yang lebih panjang juga.
Daya cengkram ban mobil listrik
Grip atau daya cengkram adalah kemampuan ban untuk melekat pada permukaan jalan saat berbelok atau mengerem. Ban mobil listrik memiliki daya cengkram yang lebih baik dibandingkan ban mobil konvensional. Ini agar ban bisa mengimbangi akselerasi yang lebih spontan dari mesin listrik.
Baca juga: Daftar Harga Ban Mobil untuk Velg Ukuran Ring 14 Inci
Selain itu, massa kendaraan yang lebih besar dan inersia yang meningkat menyebabkan jarak pengereman lebih jauh. Inilah mengapa daya cengkram komponen ini harus lebih andal.
Desain
Desain pola tapak atau tread pattern adalah bentuk alur pada permukaan ban yang berfungsi mengalirkan air, lumpur, atau salju dari bawah ban. Pola tapak yang ada pada ban mobil listrik berbeda dengan ban mobil biasa. Itu agar bisa mengurangi kebisingan dan getaran saat berkendara.
Harga ban mobil listrik
Harga komponen kendaraan ini sudah pasti lebih mahal dari ban mobil biasa. Ini wajar, karena dari segi spesifikasi dirancang khusus sesuai dengan jenis mobil listrik. Selain itu, komponen ini juga masih sangat jarang ditemukan di pasaran. Jadi jumlahnya yang masih sangat terbatas itulah yang bikin harga komponen ini lebih mahal.
Risiko ban mobil vulkanisir
Alih-alih menghemat dan menghindari mengeluarkan uang ekstra, kamu mengganti banmu yang rusak dengan ban vulkanisir. Duh, jangan, ya!
Baca juga: Biaya Servis Mobil Listrik Sangat Irit, Berapa yang Harus Dikeluarkan?
Apa itu ban vulkanisir? Ban vulkanisir adalah jenis ban bekas yang dilapisi kompon baru sehingga kelihatan seperti ban baru.
Ban bekas yang digunakan biasanya berasal dari ban orisinil yang batikannya (alur-alurnya) sudah gundul atau menipis. Kemudian agar kelihatan baru, permukaannya dilapisi kembali dengan lapisan kompon baru.
Penggunaan ban vulkanisir sangatlah berbahaya dan bisa menyebabkan kecelakaan jalan. Ya, namanya juga ban bekas, jadi sudah pasti kualitasnya tidak sebagus ban baru.
Baca juga: BMW Astra Driving Experience 2023 Siap Beri Pengalaman Seru di Sentul
Saat digunakan ban berisiko pecah saat kendaraan melaju cepat, kendaraan tergelincir saat hujan deras, atau kamu mengalami kecelakaan jalan lainnya.
Itulah mengapa ban vulkanisir tidak dianjurkan untuk dipakai, karena risikonya bisa menyebabkan kecelakaan jalan.
Pastikan kamu hanya mengganti ban sesuai dengan model dan jenis mobilmu. Dan untuk meningkatkan umur panjang pada ban mobil listrikmu, lakukan perawatan secara rutin, ya.