Tips & Rekomendasi
Ketahui Penyebab Lampu Indikator Suhu Mesin Menyala
Bagaimana jika lampu indikator suhu mesin menyala tiba-tiba? Yuk, simak selengkapnya di sini untuk tahu masalahnya.
Suhu mesin yang aman dan ideal dalah sekitar 85-95 derajat celcius. Suhu ideal itu membuat mesin bekerja lebih maksimal.
Jika suhu mesin terlalu dingin, maka pembakaran tidak sempurna dan mengakibatkan konsumsi bahan bakar lebih boros.
Sebaliknya, jika suhu mesin terlalu panas, mesin berpotensi overheat. Kalau sudah parah, kamu harus siap turun mesin, tentu dengan biaya yang tidak sedikit.
Ketika suhu mesin tidak ideal, sensor akan memberitahukan pemilik mobil melalui indikator suhu mesin yang biasanya ada di instrumen panel.
Baca juga: Bagaimana Cara Menguras Radiator Mobil Sendiri?
Saat mesin dinyalakan ke posisi “ON”, pastikan lampu indikator suhu sempat menyala kemudian mati.
Hal tersebut untuk memastikan kalau tidak terjadi malfungsi pada sensor maupun komponen lain dalam sistem pendinginan mesin atau lampu indikator.
Namun, pernahkah kamu mendapati lampu indikator tersebut menyala secara tiba-tiba saat berkendara? Apa penyebabnya?
Cara merawat radiator mobil
Perhatikan volume air radiator
Cara paling mudah merawat radiator mobil dengan memperhatikan volume airnya. Pasalnya, volume air radiator yang rendah menjadi salah satu penyebab mesin mengalami overheat.
Kuras air radiator secara rutin
Menguras tangki radiator bertujuan untuk menghindari korosi pada komponen-komponen tangki yang berasal dari bahan logam. Sama seperti kebutuhannya, setiap mobil memiliki masa penggantian air radiator yang berbeda.
Baca juga: Jangan Sampai Overheat, Ganti Air Radiator Mobil Sesuai Jadwal
Umumnya, penggantian air radiator dilakukan setiap 20 ribu sampai 50 ribu kilometer dengan memakai radiator coolant.
Hindari menggunakan air keran
Air keran memiliki kandungan zat besi yang cukup tinggi sehingga berdampak pada terjadinya korosi pada tangki radiator mobil dan dapat menyumbat sistem radiator.
Penyumbatan bisa terjadi di bagian kisi-kisi maupun saluran radiator. Selain itu, air keran bisa membuat radiator cepat berkarat.
Gunakan radiator coolant
Memilih cairan radiator coolant tidak boleh sembarangan dan harus sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
Selain dikhususkan untuk menjaga temperatur mesin mobil, radiator coolant berfungsi untuk mengangkat kotoran dan karat yang menumpuk di tangki radiator.
Tutup radiator setelah mengurasnya
Pastikan radiator tertutup dengan rapat sehingga radiator coolant tidak keluar saat menahan tekanan suhu mesin yang panas.
Baca juga: Cara Mudah Mengisi Air Radiator, Menghindari Mesin Overheat
Selain itu, lakukan pengecekan untuk memastikan sistem radiator tetap terjaga dengan baik, seperti memeriksa saluran air radiator dan reservoir atau tabung cadangan air pada radiator.
Bagaimana? Simpel, kan? kamu bisa merawat radiator sendiri di rumah. Waktu yang diperlukan juga tidak lama, hanya sekitar 30 menit.
Tetapi, bila kamu masih ragu untuk mengerjakannya, lebih baik ganti air radiator di bengkel resmi, sekaligus melakukan perawatan rutin.
Baca juga: Kenali Jenis dan Cara Kerja Cairan Pendingin Radiator
Sebelum ke bengkel resmi, kamu bisa menggunakan layanan Booking Service dan Home Service dari Seva.id.
Tidak hanya merawat radiator, kamu juga bisa melakukan perawatan dan servis berkala, hingga ganti suku cadang mobilmu.
Jadi, gunakan saja layanan Home Service atau Booking Service Seva.id. Mobil selalu terawat dan kegiatanmu tetap terus berjalan.