Tips & Rekomendasi
Kode Oli Mesin SAE API, Apa Itu Artinya? Yuk Tahu Lebih Dalam
Sistem pelumasan pada mesin mobil sangat penting untuk menjaga kualitas dan kinerja mesin tersebut. Untuk itu, oli yang digunakan harus cocok dengan kondisi mesin serta suhu lingkungan di mana mobil digunakan.
Maka dari itu, sebelum membeli, lebih baik Anda mengenal lebih dulu kode-kode yang tertera di botol oli agar oli yang dibeli sesuai dengan kebutuhan mobil.
Setidaknya, ada beberapa kode internasional yang wajib diketahui oleh pemilik mobil.
Untuk memahami lebih jelas tentang kode-kode tersebut, simak penjelasannya berikut ini yang mungkin dapat membantu Anda ketika memilih oli mesin.
SAE (Society of Automotive Engineers)
SAE adalah badan internasional yang menjelaskan tingkat kekentalan oli dan juga menunjukkan kemampuan oli dalam menjaga stabilitas kekentalan terhadap pengaruh suhu mesin serta lingkungan.
Semakin kecil angka indeks SAE, oli juga akan semakin cair. Sebaliknya, jika angka indeks SAE besar, oli akan semakin kental.
Angka indeks SAE yang kecil biasanya digunakan pada daerah dengan suhu dingin atau bersalju, seperti di negara-negara Eropa.
Sebagai contoh, pada kemasan oli tertulis SAE 10W – 40. Angka paling depan adalah tingkat kekentalan oli pada suhu dingin yang diikuti oleh huruf W (winter).
Sedangkan angka belakang menunjukkan tingkat kekentalan oli ketika mesin dalam kondisi bekerja. Semakin besar angkanya maka semakin kental oli pada kondisi dipakai.
Baca:Â Jangan Sembarangan! Ini Caranya Merawat Mesin Turbo
Pada umumnya, di negara bersuhu dingin, tingkat kekentalan oli yang digunakan adalah SAE 5W – 35. Sedangkan di Indonesia, oli yang sering terlihat di pasaran memiliki tingkat kekentalan dengan SAE 10W – 30 atau SAE 15W – 50.
API (American Petroleum Institute)
API merupakan kode sertifikasi terhadap kualitas oli yang berguna sebagai standarisasi oli di dunia. API merupakan lembaga penguji dan pemeriksa kualitas oli yang dipakai di negara-negara Eropa serta Amerika.
API memiliki kode berbeda pada mesin bensin dan diesel. Pada mesin bensin, API dimulai dengan huruf S, sedangkan diesel dimulai dengan huruf C.
Biasanya, kode oli yang tertera pada mesin bensin adalah SA, SB, SC, SD, SE, dan SF. Sedangkan pada mesin diesel, kode yang mengikuti huruf C adalah CA, CB, CC, dan CD.
Kode-kode tersebut berpengaruh pada penggunaan oli mesin. Semakin tinggi huruf abjad kedua, berarti oli digunakan untuk mesin yang bekerja lebih berat.
Selain itu, guna huruf pada abjad kedua juga menandakan kualitas oli. Jika abjadnya lebih tinggi, berarti oli tersebut sudah memenuhi standar dari syarat oli sebelumnya.
Dengan adanya API, pengguna jadi dapat mengetahui oli apa yang cocok digunakan oleh kendaraan mereka.
ILSAC (International Lubricant Standardization and Approval Commitee)
ILSAC merupakan standarisasi oli yang digunakan untuk mobil-mobil di Amerika dan Jepang. Lalu, ILSAC juga biasanya diikuti oleh kode GF-5.
Kode ini merupakan parameter uji dari oli tersebut, seperti uji fuel economy environment, simulasi deposit ruang bakar, piston, dan lain-lain.
Standarisasi ILSAC memang belum begitu terdengar di Indonesia, karena oli yang ada di pasaran rata-rata menggunakan standarisasi API. Namun, sudah ada produsen oli di Indonesia yang menggunakannya.
Oli merupakan salah satu hal vital yang harus diperhatikan. Jika oli tidak cocok, mesin mobil Anda dapat mengalami gangguan, bahkan bisa turun mesin.
Sebelum itu terjadi, pilihlah oli yang cocok dengan kendaraan dan suhu tempat tinggal Anda. Bila perlu, konsultasikan hal ini dengan mekanik di bengkel resmi.
Anda juga bisa booking service di Seva.id. Dengan begitu, waktu Anda tidak akan terbuang mengantre di bengkel resmi dan bisa dilakukan dari layar ponsel Anda.