Otomotif
Komponen yang Bisa Rusak Bila Mobil Jarang Dipakai
Ada stigma bahwa mobil yang jarang dipakai bakal lebih awet. Tapi hati-hati, ini komponen yang bisa rusak bila mobil jarang dipakai.
Mungkin kamu sering mendengar kalau mobil jarang dipakai relatif minim perawatan sehingga tidak bisa cepat rusak. Selain itu, dengan jarangnya mesin bekerja, maka ada yang beranggapan performa mobil akan terjaga.
Hal tersebut membuat banyak pemilik mobil pada akhirnya berpikir menjual mobil yang jarang dipakai bakal lebih untung dibanding dengan mobil yang sering dipakai, karena faktor performa mesin yang masih prima.
Baca juga: Perawatan Mobil di Rumah yang Simple dan Bisa Dilakukan Sendiri
Kenyataannya, mobil jarang dipakai justru berpotensi memiliki banyak kendala. Ketika mobil jarang dipakai, ada beberapa komponen yang berpotensi mengalami kerusakan.
Berikut komponen yang bisa rusak bila mobil jarang dipakai.
Rem mobil
Penyakit utama atau masalah yang termasuk berbahaya untuk mobil yang jarang dipakai adalah kerusakan pada rem.
Hal ini rentan terjadi pada mobil yang jarang dipakai, terlebih jika kondisi rem tangan dalam keadaan aktif.
Baca juga: Cara Mudah Mendeteksi Usia Pakai Ban dan Kampas Rem Mobil
Rem tangan yang dibiarkan aktif terlalu lama akan membuat minyak dan piringan rem lengket sehingga rentan mengalami kerusakan.
Aki soak
Umumnya, mobil jarang dipakai memiliki masalah pada aki. Kemungkinan aki menjadi lemah atau soak.
Tidak adanya siklus pengisian ulang yang biasa terjadi saat mesin hidup, serta aliran listrik dari aki yang terus mengalir akan menyebabkan aki kehilangan daya.
Baca juga: DIY, 5 Langkah Mengganti Aki Mobil Sendiri di Rumah
Ban dan kaki-kaki
Dampak umum lainnya yang terjadi pada mobil jarang dipakai yaitu kendala pada kaki-kaki mobil.
Pertama, permukaan ban mobil yang terlalu lama bertumpu di satu posisi mengakibatkan tekanan udara pada ban akan mengempis, hal itu mengakibatkan bearing roda rentan rusak karena perbedaan tinggi yang mengempis dan tidak.
Kedua, kondisi bearing roda yang bertumpu pada satu sisi dalam waktu yang lama akan memberikan dampak negatif pada kondisi kaki-kaki.
Baca juga: Jangan Sampai Menyesal, Deteksi Kerusakan Kaki-kaki Mobil Sejak Dini
Wiper
Kerusakan lainnya yang rentan terjadi pada mobil jarang dipakai adalah pada wiper mobil.
Jarangnya menggunakan wiper mobil beresiko membuat karetnya menjadi mengeras atau getas. Wiper yang getas dapat membuat kaca menjadi baret.
Baca juga: Cara Menangani Masalah-Masalah Umum Pada Wiper Mobil
Oli menggumpal
Selain kerusakan pada komponen maupun mesin mobil, oli yang menjadi pelumas dapat mengalami masalah.
Oli pada mesin mobil jarang dipakai dapat menggumpal dan mengendap.
Akibatnya, oli tidak bisa berputar mengelilingi komponen mesin. Gesekan mesin tanpa adanya pelumas membuat komponen mobil mesin lebih rentan rusak.
Tangki berkarat
Hal terakhir yang jarang disadari pemilik mobil adalah masalah rentannya tangki mobil terhadap karat. Hal ini dapat terjadi jika bahan bakar dalam tangki tidak memenuhi seluruh area tangki.
Adanya ruang udara pada tangki akan membuat area yang tidak terkena bahan bakar akan terkondensasi.
Selain rentan berkarat, pada beberapa mobil, kondisi tangki yang minim atau bahkan kosong bisa berdampak pada indikator kawat pelampung.
Posisi pelampung yang menjadi indikator penunjuk bahan bakar akan tidak bekerja sebagaimana mestinya. Hal itu mengakibatkan jarum indikator bensin yang ada pada instrumen panel menjadi tidak akurat.
Baca juga: Benarkah Bahan Bakar yang Ada di Dalam Tangki Bisa Basi?
Itulah beberapa komponen yang bisa rusak bila mobil jarang dipakai.
Jika sudah terlanjur mendiamkan mobil begitu lama, tidak perlu khawatir. Sebelum semakin parah, kamu bisa melakukan servis di bengkel resmi.
Atau, coba saja layanan Home Service yang ada di Booking Service Seva.id. Jadi, kamu bisa #dirumahaja dan mobilmu tetap terawat.