Tips & Rekomendasi
Kondisi Panas yang Ekstrem Bisa Picu Mobil Terbakar, Apa yang Harus Dilakukan?
Mobil terbakar akibat panas ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini dikhawatirkan banyak orang. Apakah ada cara untuk mencegahnya?
Kejadian mobil terbakar yang disebabkan oleh cuaca panas ekstrem sebenarnya adalah suatu hal yang bisa dihindari. Ini menjadi hal yang cukup banyak dikhawatirkan oleh para pemilik mobil di Indonesia.
Cuaca panas ekstrem memang tengah mengancam negara-negara di Asia termasuk Indonesia. Dikutip laman BMKG, semenjak minggu lalu hampir sebagian besar negara-negara di Asia Selatan masih terdampak cuaca panas atau “heatwave“.
Di Indonesia, suhu maksimum harian tercatat mencapai 37,2 derajat Celcius di stasiun pengamatan BMKG di Ciputat. Meskipun secara umum suhu tertinggi yang tercatat di beberapa lokasi berada pada kisaran 34-36 derajat Celcius hingga saat ini.
Faktor penyebab mobil terbakar
Ada beberapa faktor penyebab mobil terbakar, salah satunya adalah dari sistem kendaraan itu sendiri. Misalnya saja kebocoran oli mesin dan kebocoran pada sistem bahan bakar yang jika dibiarkan maka akan berpotensi menyebabkan kebakaran.
Baca juga: Harga BBM Vivo Mengalami Penyesuaian, Bagaimana Perbandingannya dengan Pertamina?
Atau bisa juga terjadi karena pemasangan aksesori kelistrikan yang tidak memperhatikan faktor safety. Hal ini jika dibiarkan akan berpotensi menyebabkan short circuit dan fire hazard.
Mencegah kejadian mobil terbakar
Agar kejadian mobil terbakar bisa dihindari, sebaiknya hindari parkir di bawah sinar matahari langsung dalam waktu yang lama. Jangan lupa juga untuk selalu memeriksa kondisi kendaraan sebelum digunakan dan tidak menaruh benda-benda mudah terbakar.
Hindari menaruh benda-benda yang mudah terbakar di dalam mobil, terutama ketika sedang parkir. Untuk mobil listrik, penting untuk mengetahui batas aman dari suhu baterai mobil listrik itu sendiri.
Batas aman suhu baterai mobil listrik tentunya bervariasi tergantung pada produsen dan model kendaraan listriknya. Pada umumnya, batas aman suhu baterai kendaraan listrik berada pada kisaran suhu di atas 45 derajat Celcius.
Rutin memeriksakan kondisi mobil
Bagi pemilik mobil, hal yang perlu diingat adalah dengan rutin memeriksa kendaraannya itu sendiri. Hal ini dapat mengurangi risiko terjadinya kebakaran karena setiap permasalahan yang ada pada mobil bisa langsung terdeteksi dan dilakukan penanganan.
Baca juga: AC Mobil Bau Setelah Mudik, Apa yang Harus Dilakukan?
Selain itu hindari mencuci bagian mesin kendaraan jika tidak diperlukan. Bagian mesin ini dipenuhi sumber kelistrikan dan kabel serta sekring yang rentan konslet jika terkena air.
Jangan menaruh benda-benda yang mudah terbakar
Hindari juga menaruh barang-barang yang mudah terbakar di dalam mobil, salah satunya adalah hand sanitizer. Benda ini memiliki sifat yang mudah terbakar karena mengandung alkohol dan bahan kimia lain.
Jika terpapar panas dalam waktu lama, botolnya berpotensi meledak dan memicu kebakaran.Risiko kebakaran juga dapat diakibatkan kelalaian meninggalkan botol berisi air mineral di kabin mobil.
Baca juga: Mobil Jadi Korban Banjir Bandang Sumatera Utara, Bagaimana Cara Klaim Asuransinya?
Paparan sinar matahari yang terus-menerus ini dapat membuat botol dapat berubah seperti kaca pembesar. Jika panas ini terpapar dasbor atau kulit jok mobil maka akan memicu terjadinya kebakaran.
Sebagai langkah pencegahan kebakaran, disarankan menyiapkan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Jadi, pastikan kamu memperhatikan barang-barang yang ada di dalam kendaraan untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan seperti mobil terbakar.