Tips & Rekomendasi
Lampu Indikator Check Engine Menyala, Ini Penyebab dan Solusinya
Lagi mengemudi tiba-tiba indikator check engine pada panel instrumen menyala, jangan panik dulu. Ini dia penyebab dan solusi indikator check engine menyala.
Siapa yang tidak panik ketika lagi santai mengemudi tapi tiba-tiba indikator check engine pada panel instrumen menyala?
Langkah yang dilakukan, biasanya pengemudi otomatis akan menepikan mobil ke tempat aman, dan membuka kap mesin sambil bertanya “kenapa ini mobil saya?”.
Padahal belum tentu masalah dari indikator check engine yang menyala ada di balik kap mesin atau sesuatu yang berhubungan dengan mesin mobil Anda.
Baca juga: Aliran Modifikasi Mobil Sedan yang Cocok buat Anak Muda
Kecuali jika memang mobil Anda mesinnya mengalami gejala seperti terus-terusan brebet, atau mesin pincang. Sebaiknya jangan dipaksa, segera panggil derek dan kunjungi bengkel terdekat.
Indikator check engine tidak selalu menginformasikan kerusakan fatal pada mesin atau sistem elektronik mobil. Biasanya lampu indikator check engine muncul saat mobil dalam keadaan stand by, dan akan mati saat mobil dinyalakan.
Baca juga: Apakah Fotokopi STNK Bisa Digunakan Saat Bayar Pajak?
Namun, jika lampu indikator check engine tetap berkedip saat mobil dinyalakan berarti ada beberapa penyebabnya. Bisa saja karena soket kendor, kemasukan air, kebocoran pada radiator, kabel terputus, sensor rusak, atau bahkan ECU mengalami sedikit kerusakan.
Namun bisa juga disebabkan oleh komponen lain tidak terpasang dengan benar.
Nah, ini dia penyebab dan solusi indikator check engine menyala.
Tutup bensin tidak rapat
Tutup bahan bakar yang terbuka atau kurang rapat oleh sensor pada ECU dianggap dapat membahayakan bagi yang berada di dalam mobil atau lingkungan sekelilingnya. Penguapan pada bahan bakar dapat mengakibatkan kebakaran dan berakibat fatal.
Baca juga: Harga Mobil Baru di Bawah 250 Juta, Tertarik Memilikinya?
Apabila indikator check engine menyala, tetapi Anda tidak merasakan ada yang salah pada mobil, bisa jadi penutup tangki bahan bakar inilah penyebabnya. Segera berhenti menyetir, eratkan penutup tangki bahan bakar, dan cek apakah ada kebocoran yang terjadi.
Filter udara
Selain tutup tangki bahan bakar yang tidak tertutup sempurna atau tidak rapat, indikator check engine juga akan menyala apabila filter udara kotor atau perlu diganti.
Filter udara ini erat kaitannya dengan mass airflow sensor yang berfungsi menentukan jumlah bahan bakar yang harus digunakan berdasarkan udara yang masuk ke mesin mobil. Bila filter udara sudah terlalu kotor, debu atau kotoran dari luar dapat masuk dan menghambat suplai udara yang masuk ke ruang bakar.
Baca juga: Sound Meter, Alat untuk Menindak Pengguna Knalpot Bising
Mayoritas mass airflow sensor yang rusak disebabkan oleh pemasangan filter udara yang kurang tepat, filter udara terlalu kotor, atau justru perlu diganti.
Idealnya, filter udara dibersihkan tiap 10.000 kilometer dan wajib diganti tiap 40.000 kilometer. Namun, ada juga beberapa mobil yang membutuhkan penggantian filter udara lebih cepat dari jarak tersebut karena faktor eksternal atau lingkungan.
Baca juga: Selain SIM A dan C, Ternyata Ada 12 Jenis SIM di Indonesia
Sebenarnya Anda masih bisa mengemudi hingga beberapa bulan meskipun mass airflow sensor rusak, tetapi mesin akan kehilangan tenaga dan bahan bakar cepat boros.
Sensor oksigen
Komponen ini berfungsi untuk memonitor oksigen di knalpot dan menentukan banyaknya bahan bakar yang terbakar. Jika sensor oksigen (O2) rusak atau tidak bekerja dengan semestinya maka bisa mengganggu kinerja mesin dan merusak catalytic converter.
Baca juga: Rekomendasi Modifikasi MPV yang Cocok untuk Dipakai Harian
Umumnya, masalah disebabkan oleh tertutupnya sensor oksigen oleh oli dari waktu ke waktu sehingga mengurangi kemampuan sensor untuk mengolah oksigen dan bahan bakar.
Catalytic converter
Catalytic converter mampu mengubah karbon monoksida dan zat-zat berbahaya lainnya menjadi senyawa yang aman bagi lingkungan.
Salah satu tanda jika catalytic converter mengalami kerusakan adalah bahan bakar yang lebih cepat habis atau mobil tidak memiliki tenaga untuk melaju bahkan pedal gas diinjak dalam-dalam, selain jumlah gas buang yang tidak stabil.
Baca juga: Apa Akibatnya Bila Mengisi BBM Mobil Bensin dengan Solar?
Anda tidak perlu mengkhawatirkan hal ini jika sudah rutin melakukan servis. Penyebab lainnya bisa jadi karena sensor oksigen yang rusak sehingga catalytic convertor tidak bisa melakukan proses konversi.
Busi dan kabel
Suku cadang yang satu ini memang kecil, tapi jika sudah bermasalah berpengaruh besar pada kinerja mobil.
Busi yang terganggu kinerjanya dapat membuat konsumsi bahan bakar pada mobil menjadi lebih boros akibat pembakaran yang kurang optimal pada ruang mesin. Tugas busi lah yang memantik api agar pembakaran pada ruang mesin dapat berjalan.
Baca juga: SIM Indonesia Berlaku di Negara Lain, Ini Syaratnya
Selain itu, kabel busi yang sudah mulai getas atau tidak terpasang dengan sempurna pun akan mengurangi pembakaran dan kinerja busi.
Karena itu, agar pembakaran lebih sempurna dan tiba-tiba indikator check engine menyala, Anda disarankan untuk mengecek busi dan kabelnya. Jika sudah kotor, bisa dibersihkan, namun lebih optimal diganti sekalian yang baru.
Penggantian busi biasanya dilakukan pada jarak pemakaian 20.000 kilometer.
Cek aki
Usaha terakhir bila lampu check engine menyala adalah dengan mengecek pada bagian aki.
Anda dapat mencabut kabel konektor negatif pada aki lalu tunggu selama tiga detik. Jika sudah pasang kembali kabel konektor negatif pada kubunya.
Jika sudah dilakukan tapi lampu indikator check engine masih menyala, kemungkinan ada kerusakan pada sensor mobil Anda.
Baca juga: Kelistrikan Mobil Bermasalah? Bukan Cuma Aki Penyebabnya
Cara ini hanya untuk mengetahui sensor apa saja yang mengalami masalah atau kerusakan. Jika ditemukan, segera bawa mobil Anda ke bengkel resmi untuk perbaikan atau mengganti sensor yang rusak tersebut.
Jadi, lain kali jika lampu indikator check engine pada panel instrumen menyala jangan panik dulu. Periksa saja dulu bagian-bagian yang tersebut di atas.
Tapi selalu ingat pepatah lebih baik mencegah dari pada mengobati. Lebih baik rajin servis berkala daripada lampu indikator check engine keburu menyala.