Berita Utama Otomotif
Mana yang Lebih Bahaya untuk Suspensi Mobil, Polisi Tidur vs Lubang Jalan?
Kamu pasti sering mendengar keluhan tentang polisi tidur yang ada di jalanan, terutama di perumahan atau komplek. Tak jarang, polisi tidur dibuat secara sembarangan, tanpa mengikuti aturan yang seharusnya. Namun, apakah benar polisi tidur lebih merusak suspensi mobil dibandingkan dengan lubang jalan? Di artikel ini, kita akan membahas bagaimana keduanya mempengaruhi kendaraan kamu dan cara mengurangi risiko kerusakan.
Mengapa Banyak yang Mengeluh tentang Polisi Tidur?
Polisi tidur atau speed bump sering dibuat untuk mengontrol kecepatan kendaraan yang melintas di daerah pemukiman. Tujuannya jelas, demi keamanan para pejalan kaki dan warga sekitar. Sayangnya, tidak semua polisi tidur dibangun sesuai standar yang ditetapkan oleh pemerintah. Banyak di antaranya yang terlalu tinggi atau terlalu tajam, sehingga membuat mobil kamu harus “berjuang” lebih keras saat melewatinya.
Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 3 Tahun 1994, polisi tidur harus memiliki tinggi maksimum 12 cm dan lebar minimum 15 cm. Namun, fakta di lapangan sering menunjukkan hal sebaliknya. Polisi tidur yang terlalu tinggi atau tajam bisa menyebabkan suspensi mobil cepat rusak, apalagi jika dilewati dengan kecepatan yang salah.
Bahaya Tersembunyi yang Merusak Suspensi di Balik Lubang Jalan
Jika dibandingkan, lubang di jalan juga memiliki efek buruk yang sama bagi kendaraan. Tidak seperti polisi tidur yang bisa kamu antisipasi, lubang di jalan sering kali muncul secara tiba-tiba, terutama di jalan yang tidak terawat. Ketika kamu melaju dan tidak sempat menghindari lubang tersebut, benturan keras yang terjadi dapat merusak suspensi lebih cepat.
Pada dasarnya, lubang jalan terbentuk secara alami akibat tekanan kendaraan yang terus-menerus, serta kurangnya perawatan dari pihak berwenang. Akibatnya, banyak pengemudi yang terjebak melewati lubang jalan dengan kecepatan tinggi, yang menyebabkan kerusakan signifikan pada shockbreaker dan ban.
Mana yang Lebih Parah, Polisi Tidur atau Lubang Jalan?
Menariknya, sebuah simulasi menunjukkan bahwa kerusakan suspensi lebih besar terjadi saat melewati polisi tidur daripada lubang jalan. Bahkan, ketika kamu melintasi polisi tidur dengan perlahan, tekanan yang diterima suspensi lebih besar karena jarak travel suspensi yang lebih panjang. Ini bisa menyebabkan usia suspensi kendaraan kamu lebih pendek, terutama jika kamu sering melewati polisi tidur yang tidak sesuai standar.
Namun, ini tidak berarti lubang jalan lebih aman. Lubang jalan, terutama yang dalam, bisa menyebabkan benturan mendadak yang merusak suspensi dalam sekali jalan. Terlebih lagi, lubang jalan biasanya tidak terduga, membuat pengemudi sulit mengurangi kecepatan tepat waktu.
Bagaimana Cara Melewati Polisi Tidur dengan Aman?
Kamu pasti sering mendengar saran untuk melambat saat melewati polisi tidur, tapi tahukah kamu bahwa melambat secara berlebihan justru bisa memperparah kerusakan pada suspensi depan mobil? Saat kamu mengerem mendadak sebelum polisi tidur, berat mobil berpindah ke depan, sehingga suspensi depan menerima beban yang lebih besar.
Lalu, bagaimana cara yang benar? Berikut tips sederhana untuk melewati polisi tidur tanpa merusak suspensi:
- Kurangi kecepatan sebelum mencapai polisi tidur, bukan tepat di depannya.
- Saat akan melewati polisi tidur, sedikit tambahkan gas agar beban berpindah ke belakang mobil.
- Jangan mengerem mendadak di atas polisi tidur. Biarkan mobil melaju dengan kecepatan stabil sekitar 5-10 km/jam.
- Jika memungkinkan, lewati bagian polisi tidur yang lebih rendah atau rata di sisi kiri atau kanan jalan.
Dengan cara ini, kamu bisa meminimalisir kerusakan pada suspensi depan. Meskipun suspensi belakang mungkin sedikit terbebani, biaya perbaikannya lebih murah dibandingkan dengan suspensi depan.
Sebagai analogi, bayangkan kamu naik sepeda dan melewati polisi tidur. Apa yang biasanya kamu lakukan? Kamu pasti sedikit mengangkat setang sepeda agar tidak menabrak polisi tidur dengan keras, bukan? Prinsip yang sama juga berlaku untuk mobil.
Baca Juga :Â Apakah Benar Mobil Matik Mudah Rusak? Ini Fakta Penting yang Perlu Kamu Tahu!
Cara Aman Melewati Lubang Jalan
Meski polisi tidur sering dianggap lebih merusak suspensi, lubang jalan tetap menjadi ancaman serius, terutama di jalan raya yang tidak terawat. Untuk mengurangi risiko kerusakan pada mobil kamu saat melewati lubang jalan, berikut beberapa tips yang bisa kamu coba:
- Perhatikan permukaan jalan di depan kamu. Cobalah untuk menghindari lubang jalan sedini mungkin.
- Kurangi kecepatan saat memasuki area yang penuh lubang. Jangan menunggu sampai kamu hampir masuk ke dalam lubang.
- Jika tidak bisa menghindari lubang, usahakan melewatinya dengan perlahan dan pada bagian yang lebih dangkal.
- Jaga jarak dengan kendaraan di depan agar kamu punya cukup waktu untuk bereaksi saat melihat lubang jalan.
Dengan melakukan hal-hal ini, suspensi mobil kamu akan lebih terjaga, dan kamu bisa menghindari perbaikan mahal akibat benturan keras.
Mengapa Polisi Tidur Lebih Banyak Dibuat daripada Memperbaiki Lubang Jalan?
Salah satu alasan mengapa polisi tidur lebih banyak ditemui daripada jalan yang diperbaiki adalah soal biaya dan tanggung jawab. Polisi tidur biasanya dibuat oleh warga setempat dengan iuran bersama karena biaya pembuatannya relatif murah dan bertujuan mengendalikan kecepatan kendaraan. Sementara itu, memperbaiki lubang jalan merupakan tanggung jawab pemerintah, baik tingkat desa, kota, provinsi, atau nasional, tergantung kelas jalannya.
Namun, perbaikan jalan membutuhkan anggaran yang lebih besar dan sering kali memakan waktu lebih lama, sehingga warga lebih memilih membuat polisi tidur demi keselamatan mereka. Meskipun niatnya baik, banyak dari polisi tidur ini dibuat tanpa mengikuti aturan yang tepat, yang akhirnya justru membahayakan pengguna jalan.
Baca Juga : Cara Pilih Cover Mobil Anti Air – Rahasia Mobil Mulus Meski Diparkir Outdoor
Standar Polisi Tidur yang Benar
Polisi tidur yang sesuai standar harus memenuhi beberapa kriteria, seperti yang dijelaskan dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 3 Tahun 1994. Berikut adalah karakteristik polisi tidur yang benar:
- Tinggi maksimum 12 cm
- Lebar minimum 15 cm
- Bentuk trapesium dengan sisi miring maksimum 15 persen
Polisi tidur yang dibangun dengan ukuran sesuai ini akan tetap bisa mengendalikan kecepatan kendaraan tanpa menimbulkan risiko berlebih pada suspensi mobil kamu. Namun sayangnya, banyak polisi tidur yang dibuat tanpa memperhatikan aturan ini, sehingga kendaraan sering kali mengalami kerusakan suspensi, terutama jika polisi tidur tersebut terlalu tinggi atau tajam.
Jadi Mana yang Lebih Merusak, Polisi Tidur atau Lubang Jalan?
Secara keseluruhan, baik polisi tidur maupun lubang jalan memiliki potensi merusak suspensi kendaraan jika tidak ditangani dengan cara yang tepat. Polisi tidur yang tidak sesuai standar bisa merusak suspensi secara bertahap, sementara lubang jalan bisa menimbulkan kerusakan tiba-tiba dan signifikan. Kunci utama agar suspensi mobil kamu tetap awet adalah cara berkendara yang bijak dan hati-hati.
Jika kamu sering melewati jalan yang penuh dengan polisi tidur atau lubang jalan, ada baiknya kamu memeriksa kondisi kaki-kaki mobil secara berkala. Jangan sampai kerusakan kecil pada suspensi dibiarkan hingga menjadi masalah yang lebih besar.
Ingat, kendaraan yang dirawat dengan baik tidak hanya lebih nyaman dikendarai, tapi juga lebih aman dan hemat biaya perbaikan jangka panjang.
Untuk rekomendasi mobil yang cocok dan tahan menghadapi kondisi jalanan di Indonesia, kamu bisa cek lebih lanjut di SEVA dan temukan mobil yang sesuai dengan kebutuhanmu.
Dengan artikel ini, semoga kamu bisa lebih bijak saat berkendara dan menjaga kondisi mobil tetap prima di jalanan yang menantang. Jangan lupa gunakan cara yang benar saat melewati polisi tidur dan hindari lubang jalan dengan cermat. #UdahSaatnyaPunyaMobil