Berita Terbaru
Menebak Harga Bioetanol yang Disebut Lebih Baik Ketimbang Pertamax
Harga Bioetanol (RON 95) diperkirakan lebih mahal dari harga Pertamax (RON 92) karena tingkat RON-nya yang lebih tinggi.
PT Pertamina (Persero) mengatakan bahwa harga bahan bakar minyak (BBM) Bioetanol kemungkinan bisa lebih mahal dari harga Pertamax.
Pertimbangannya begini, Pada Agustus 2020 saja disebutkan harga Bioetanol adalah Rp14.779 per liternya. Saat itu di tahun yang sama, harga Pertamax (RON 92) masih Rp9.000.
Kini harga Pertamax sudah menyentuh angka Rp12.400 (DKI Jakarta). Jadi bisa dipastikan harga Bioetanol (RON 95) akan lebih mahal dari bahan bakar RON 92 itu.
Baca juga: Inilah 3 Fakta BBM Bioetanol yang Akan Segera Diluncurkan Pertamina
Sebelumnya disebutkan bahwa Pertamina berencana akan meluncurkan bahan bakar baru tersebut pada pada bulan Juni ini di SPBU-SPBU Pertamina yang ada di seluruh Indonesia. Namun hingga kini, kabar mengenai peluncurannya belum ada.
Apa itu Bioetanol?
“Pertamax dicampur Bioetanol 5 persen, jadi E5 namanya. Harganya belum. Mungkin di atas Pertamax (harga Bioetanol) karena RON-nya di atas Pertamax,” kata VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
Tapi Fadjar enggan memastikan soal harga yang mungkin di atas Rp15.000 per liternya. Hingga kini pihaknya masih melakukan pengkajian. “Masih dihitung. Sementara ini uji coba masih di Surabaya, Jawa Timur,” katanya.
Baca juga: Bioetanol Dipasarkan, Apakah Perlu Memakai Mesin Khusus?
Bioetanol adalah salah satu bentuk energi terbarukan yang diproduksi dari tumbuhan (tanaman tebu) melalui proses fermentasi –itulah alasan disebut sebagai bahan bakar nabati.
Bioenergi ini diciptakan untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Di sisi lain, sebagai upaya menurunkan emisi atau polusi udara, serta mewujudkan kemandirian energi yang berbasis sumber daya alam yang ada di Indonesia.
Kandungan dalam Bioetanol adalah campuran Pertamax dan Etanol sebanyak 5 persen. Campuran bahan bakar nabati ini diklaim lebih ramah lingkungan karena kandungan oktannya lebih besar dari Pertamax yang hanya RON 92.
Baca juga: Rekomendasi Mobil Irit BBM Biar Gak Menguras Kantong
Dengan demikian hasil pembakarannya juga mampu menekan atau mengurangi polusi udara. Sudah ada banyak negara di dunia yang menggunakan Bioetanol, salah satunya China.
Kapan dijual di SPBU Pertamina?Â
Masuk minggu ketiga bulan Juni 2023 ini belum ada keterangan resmi juga dari Pertamina kapan Bioetanol bisa didapatkan di SPBU. Katanya, peredaran bahan bakar baru ini akan dilakukan jika izin edar dari pemerintah sudah didapatkan.Â
Yang pasti, bahan bakar baru ini sudah dinyatakan lolos uji coba kendaraan dan uji jalan.Â
Bahan bakar Bioetanol adalah salah satu program dari Presiden RI Joko Widodo. Program ini sendiri sudah diluncurkan pada November 2022 lalu. Tujuan Presiden Jokowi dari program ini adalah sebagai upaya mendorong dan menciptakan ketahanan energi.
Baca juga: Mengapa Gas Buang Kendaraan Menjadi Penyebab Utama Polusi Udara?
Di mana kedepannya secara otomatis dapat mengurangi ketergantungan impor bahan bakar minyak nasional. Ditambah lagi, menciptakan bauran energi baru terbarukan yang lebih ramah lingkungan dan membantu mengurangi polusi udara.
Harapannya lagi, formulasi Bioetanol yang ada sekarang (kandungan Etanol 5% atau E5) bisa meningkat menjadi E10, E20 dan seterusnya.
“Kalau tebu ini berhasil, kemudian B30 sawit itu bisa ditingkatkan lagi. Ini akan memperkuat ketahanan energi negara kita, Indonesia,” kata Jokowi mengutip dari laman Kementerian Energi Sumber Daya Mineral.
Baca juga: Pemutihan Pajak Kendaraan Akan Diberlakukan, Wilayah Mana Saja Itu?
Semoga saja surat izin edar BBM Bioetanol segera keluar dan masyarakat bisa mendapatkannya di SPBU. Kemudian ini bisa jadi solusi dalam mengatasi masalah polusi udara di Indonesia, khususnya yang ada di kota-kota besar seperti Jakarta.