Berita Utama Otomotif
Mengapa Kompresi Tinggi Butuh BBM Beroktan Tinggi? Ini Jawabannya!
Mengapa Mobil Berkompresi Tinggi Butuh BBM Beroktan Tinggi?
Kamu pasti pernah mendengar istilah “oktan” saat memilih bahan bakar untuk mobilmu. Tapi, apakah kamu tahu kenapa mobil dengan kompresi tinggi seperti Toyota Agya, BMW, atau bahkan mobil LCGC lainnya harus memakai bahan bakar beroktan tinggi seperti Pertamax? Artikel ini akan menjelaskan kenapa pemilihan BBM yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan mesin mobilmu, serta apa yang bisa terjadi jika kamu salah memilih bahan bakar.
Apa Itu Rasio Kompresi dan Oktan?
Rasio kompresi adalah ukuran seberapa besar ruang bakar di dalam mesin mobil mampu memampatkan campuran bahan bakar dan udara sebelum terjadi pembakaran. Mobil dengan rasio kompresi yang tinggi (misalnya 11:5:1 pada Toyota Agya 1.2 L) memerlukan bahan bakar dengan oktan tinggi. Oktan adalah nilai yang menunjukkan kemampuan bahan bakar menahan tekanan tanpa terbakar sebelum waktunya.
Jika kamu memakai bahan bakar dengan oktan rendah seperti Pertalite di mobil berkompresi tinggi, pembakaran bisa terjadi sebelum waktunya, yang dikenal sebagai knocking atau menggelitik. Knocking inilah yang bisa membuat performa mobil menurun, mesin cepat rusak, dan lebih boros BBM.
Baca Juga : Beli atau Sewa Mobil? Temukan Mana yang Lebih Irit
Efek Menggunakan Pertalite di Mobil Berkompresi Tinggi
Mobil dengan kompresi tinggi didesain untuk menggunakan BBM beroktan tinggi. Jika kamu memaksakan menggunakan BBM seperti Pertalite, berikut beberapa efek negatif yang mungkin terjadi:
- Knocking
Knocking adalah efek pembakaran yang tidak sempurna karena BBM terbakar lebih cepat dari yang seharusnya. Saat knocking terjadi, mesin mengeluarkan bunyi ketukan dan getaran, serta berpotensi merusak komponen internal mesin seperti piston dan katup. - Konsumsi BBM Lebih Boros
Mesin berkompresi tinggi membutuhkan proses pembakaran yang sempurna untuk menghasilkan tenaga maksimal. Ketika menggunakan BBM beroktan rendah, tenaga yang dihasilkan akan berkurang, sehingga kamu harus menekan pedal gas lebih dalam. Akibatnya, konsumsi bahan bakar jadi lebih boros. - Penurunan Performa Mesin
Selain knocking dan boros BBM, mobil juga akan kehilangan performanya. Saat berakselerasi, tenaga mobil terasa lemah, terutama pada putaran mesin tinggi. Jika dibandingkan dengan Pertamax, Pertalite jelas memberikan performa yang kurang optimal. - Kerusakan Komponen Mesin
Jika penggunaan Pertalite pada mobil berkompresi tinggi dilakukan terus menerus, knocking yang terjadi secara terus-menerus bisa merusak komponen seperti knock sensor, piston, hingga katup. Dalam jangka panjang, ini tentu akan berdampak pada biaya perbaikan yang besar.
Perbandingan Kompresi Mobil dan BBM yang Digunakan
Sebagai contoh, Toyota Agya 1200 cc menggunakan mesin dengan rasio kompresi 11,5:1. Mobil ini seharusnya menggunakan BBM beroktan tinggi seperti Pertamax untuk menjaga kinerjanya. Bandingkan dengan BMW E36 M52 yang memiliki rasio kompresi 11,0:1 dan mengalami knocking saat menggunakan Pertalite.
Di sisi lain, mobil dengan kompresi lebih rendah seperti Mercedes-Benz W202 dengan rasio 10,5:1 atau BMW E39 M52 masih relatif aman menggunakan Pertalite. Namun, perbedaan hanya satu digit pada rasio kompresi ini bisa membuat perbedaan besar dalam jangka panjang jika tidak menggunakan bahan bakar yang sesuai.
Solusi Jika Terpaksa Menggunakan Pertalite
Mungkin ada situasi di mana kamu terpaksa mengisi Pertalite karena keterbatasan akses atau alasan lainnya. Ada beberapa langkah yang bisa kamu ambil untuk meminimalisir dampak buruknya:
- Cabut Kabel Aki
Setelah mengisi Pertalite, cabut kabel aki mobil selama sekitar 10 menit. Hal ini akan mereset sistem komputer mobil, yang dapat membantu mengurangi knocking dan memperbaiki sedikit konsumsi BBM. - Gunakan BBM dengan Oktan Lebih Tinggi Secepatnya
Jika situasi memungkinkan, segera isi kembali dengan BBM beroktan tinggi seperti Pertamax. Penggunaan BBM yang tepat akan membantu membersihkan ruang bakar dan memperbaiki performa mesin. - Jangan Gunakan Terlalu Lama
Jika kamu terpaksa menggunakan Pertalite, hindari pemakaian dalam jangka panjang. Dalam hitungan bulan atau tahun, dampak seperti knocking, konsumsi BBM boros, dan kerusakan komponen mesin akan semakin terlihat.
Baca Juga : Pengertian Sparepart Mobil Fast Moving dan Slow Moving
Mengapa BBM Oktan Tinggi Lebih Hemat Jangka Panjang?
Banyak orang berpikir bahwa Pertalite lebih irit karena harganya lebih murah. Namun, dalam konteks mobil dengan rasio kompresi tinggi, anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Berikut alasannya:
- Efisiensi Pembakaran
Mobil berkompresi tinggi membutuhkan BBM dengan oktan tinggi agar pembakaran bisa berjalan lebih efisien. Dengan Pertamax, pembakaran berjalan sempurna dan seluruh tenaga digunakan untuk menggerakkan piston, sehingga lebih hemat BBM dalam jangka panjang. - Performa Mesin Lebih Optimal
Penggunaan BBM beroktan tinggi akan meningkatkan performa mesin, terutama dalam hal akselerasi dan kecepatan. Kamu tidak perlu menekan pedal gas terlalu dalam, yang akhirnya membuat konsumsi BBM lebih irit. - Penghematan Biaya Perbaikan
Dengan menggunakan BBM yang sesuai, kamu juga bisa menghindari kerusakan komponen mesin yang diakibatkan oleh knocking. Ini jelas akan menghemat biaya perbaikan di masa depan.
Pilih BBM yang Tepat untuk Mobilmu
Penting untuk diingat bahwa setiap mobil memiliki spesifikasi mesin yang berbeda, termasuk rasio kompresi yang menentukan jenis BBM yang harus digunakan. Mobil dengan rasio kompresi tinggi seperti Toyota Agya atau BMW E36 membutuhkan BBM beroktan tinggi seperti Pertamax agar mesin tetap awet dan performanya optimal.
Jika kamu salah memilih BBM, tidak hanya performa yang menurun, tetapi juga bisa menyebabkan kerusakan jangka panjang yang membutuhkan biaya perbaikan besar. Jadi, lebih baik memilih BBM yang sesuai sejak awal daripada harus mengeluarkan biaya lebih di kemudian hari.
Untuk informasi lebih lanjut tentang perawatan mobil dan pilihan BBM yang tepat, kunjungi situs SEVA dan temukan solusi terbaik untuk mobil kamu!
