Tips & Rekomendasi
Mitos atau Fakta Busi Mobil Beda Merk Bikin Mesin Panas
Menggunakan busi mobil dengan merek yang berbeda-beda dianggap bisa menyebabkan mesin panas. Apakah memang benar?
Busi mobil bekerja menghantarkan listrik dari koil untuk diubah menjadi api di ruang bakar. Dilihat secara fisik, busi mobil memiliki bentuk yang cenderung mirip.
Hanya sedikit perbedaan pada ukuran, bentuk resistor, atau juga kepala busi tergantung dengan teknologi yang diusung. Material komponen ini menggunakan nikel, platinum atau iridium.
Disarankan melakukan pergantian busi setelah mobil telah berjalan sejauh 20.000-60.000 kilometer, tergantung jenis busi mobil. Pada jenis iridium pergantian bisa dilakukan hingga 60.000 kilometer.
Baca juga: Tips Memilih Ban Mobil yang Tepat untuk Berbagai Kondisi Jalan
Banyak info bertebaran seputar mesin mobil, yang paling sering didengar ialah busi beda merek sebabak mesin panas. Mitos atau fakta? Simak lebih jauh pada artikel ini.
Pasang busi mobil sesuai spesifikasi
Radiator kerap disalahkan ketika mesin kendaraan tiba-tiba overheat atau turun mesin saat sedang digunakan. Kenyataannya masalah ini tidak melulu karena air radiator, bisa juga dari penempatan busi yang kurang tepat.
Penggunaan busi disarankan sesuai spesifikasi pabrikan. Hal ini karena tiap busi memiliki kode berbeda-beda menyesuaikan ragam jenis kendaraan. Oleh karenanya jangan sampai salah pasang busi.
Baca juga: Alasan Mengapa Daihatsu Sirion Layak Jadi Pilihan Mobil Keluarga
Untuk mengetahui kode dan spesifikasinya, pemilik mobil tinggal baca buku pedoman kepemilikan. Bisa juga tinggal samakan samakan dengan busi sebelumnya (satu merek).
Pentingnya kode busi mobil
Secara umum busi mobil ada dua jenis, yakni busi panas dan dingin. Busi panas atau juga sering disebut busi standar. Busi jenis ini umumnya dipakai untuk mesin mobil yang masih standar buatan pabrik.
Sedangkan busi dingin kerap disebut busi racing. Busi ini memiliki suhu yang cukup rendah.
Baca juga: Perbedaan Antara Mesin Mobil Bensin, Diesel, dan Hybrid
Kode busi tidak sekadar perpaduan angka dan huruf, tapi merepresentasikan spesifikasi kode mesin kendaraan. Penting cek kembali agar tidak salah pasang. Setiap pabrikan memiliki pembacaan kode yang berbeda.
Dampak salah pasang busi mobil
Jika salah dalam melakukan pemasangan, akan ada berbagai dampak merugikan yang bisa terjadi. Apa saja itu?
Penumpukan kerak di sistem pembakaran
Salah pasang tanpa menyesuaikan heating rate atau tingkat pelepasan panas busi, bisa menyebabkan komponen tersebut meleleh. Penggunaan heating rate yang terlalu rendah akan lebih cepat membentuk karbon dan jika terlalu tinggi akan menyebabkan mobil overheat.
Baca juga: Mengenali Ciri-Ciri Aki Rekondisi dan Palsu, Jangan Tertipu!
Suhu yang terlalu tinggi dan mobil overheat ini akan menyebabkan komponen ini meleleh. Ketika meleleh dan jika dibiarkan bisa memicu banyak kerak karbon dan sistem pembakaran mobil akan terganggu.
Kerusakan drat dan ulir
Dampak lainnya adalah terjadinya kerusakan drat karena ukuran ulir yang berbeda. JIka ukuran drat tidak sama, misalnya terlalu renggang atau terlalu rapat tentunya akan merusak drat itu sendiri.
Selain itu ulir pada blok mesin juga akan berubah bentuknya. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya gangguan pada saat pemasangan busi.
Dapatkan promo asuransi
Nikmati promo spesial HUT Asuransi Astra ke-67 dan dapatkan promo special rate serta  diskon premi 25% dan cicilan 0%.
Klaim cepat, perlindungan maksimal. Garda Oto, pilihan asuransi mobil terbaik komprehensif & TLO. Proses praktis dan mudah. Bisa yuk beli online asuransi mobil kamu sekarang!
Dapatkan layanan bantuan darurat 24 jam Garda Siaga, 500+ rekanan bengkel, hingga kemudahan klaim via myGarda.