Tips & Rekomendasi
Mitos atau Fakta, Cara Menghemat BBM Pakai Oktan Lebih Tinggi?
Sejumlah cara menghemat BBM sering dilakukan. Benarkah pemakaian oktan tinggi membuat bensin lebih irit? Ini paparan faktanya!
Pasti pernah dengar beberapa cara menghemat BBM, salah satunya dengan menggunakan bensin beroktan tinggi. Benarkah cara demikian?
Sebelum membahas mitos dan faktanya, cari tahu terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan bilangan oktan pada BBM.
Bilangan oktan
Secara mudah, bilangan oktan dalam bensin mobil adalah nilai standar kinerja mesin mobil. Semakin tinggi nilai bilangan atau angka oktannya, maka semakin efisien kinerja bahan bakar tersebut pada mesin kendaraan.
Baca juga: Jakarta-Surabaya, Siapa Mobil LCGC Paling Irit BBM?
Atas dasar ini, pemilik kendaraan kerap membuat kesimpulan cara menghemat BBM adalah dengan menggunakan bensin beroktan tinggi. Tepat atau tidak hal ini?
Pahami cara menghemat BBM
Sejatinya, cara menilai mobil paling irit dalam mengkonsumsi BBM dipengaruhi banyak faktor. Hal utama tentu memilih BBM yang sesuai dengan jenis dan kinerja mesin.
Efisiensi bahan bakar terjadi ketika rasio kompresi mesin dan BBM ideal. Jika rasio kompresi mesin tinggi, sebaiknya gunakan BBM beroktan tinggi.
Baca juga: Rekomendasi Mobil 300 Jutaan Buat Wisata Pegunungan
Sebaliknya, jika rasionya rendah, penggunaan oktan tinggi justru membuat mesin mudah panas dan rusak. Jadi sangat penting untuk pemilik kendaraan menyesuaikan tingkat rasio kompresi mesin dengan jenis BBM yang dikonsumsi.
Rasio kompresi mesin
Sebagai informasi, bahan bakar jenis Pertalite dengan oktan 90, disarankan untuk mobil dengan rasio kompresi mesin 9:1 sampai 10:1. Mobil-mobil yang memakainya misalnya Daihatsu Granmax.
Baca juga: Alami Penyegaran, Ini Kelebihan Daihatsu Granmax Baru
Bahan bakar jenis Pertamax dengan angka oktan 92 disarankan untuk mobil dengan rasio kompresi mesin 10:1 sampai 10,9:1. Contoh mobil yang cocok adalah Toyota All New Avanza dan Daihatsu All New Xenia, termasuk mobil LCGC.
Kemudian bahan bakar jenis Pertamax Plus dengan angka oktan 95 disarankan untuk mobil dengan rasio kompresi mesin 11:1 sampai 12:1. Contoh mobil yang cocok adalah Toyota New Alphard.
Sedangkan Pertamax Turbo dengan bilangan oktan 98, disarankan untuk mobil dengan rasio kompresi mesin lebih besar dari 12:1. Misalnya saja Toyota GR Supra, Toyota GR86, dan Toyota All New Corolla Altis.
Baca juga: Selisih Dikit, Mending Toyota Corolla Altis atau Toyota Corolla Cross?
Nah, setelah mengetahui sejumlah hal tentang bilangan oktan pada BBM dan kaitannya dengan kinerja mesin, berikut sejumlah mitos dan fakta lainnya.
Mitos dan fakta oktan tinggi
Ada banyak mitos dan fakta beredar tentang penggunaan BBM beroktan tinggi pada performa kendaraan. Apa saja?
Mitos cara menghemat bbm buat busi awet
Bensin oktan tinggi membuat busi kendaraan lebih awet. Ini kurang tepat alias mitos. Awet atau tidaknya usia pakai busi kendaraan lebih banyak ditentukan oleh faktor perawatan dan cara pemasangannya.
Baca juga: Ngecas Mobil Listrik vs Biaya Isi Bensin, Mana Lebih Hemat?
Selain itu, memilih busi yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan tentu akan lebih membuatnya tahan lama. Jadi, jangan ragu menanyakan ke bengkel resmi atau membaca petunjuk buku panduan untuk memilih busi terbaik mobil kamu.
Fakta ruang bakar lebih bersih
Benarkah penggunaan bensin beroktan tinggi mampu membersihkan ruang bakar? Ya, ini adalah fakta.
Oktan tinggi akan membuat proses pembakaran di ruang bakar mendekati sempurna. Hal ini jelas mendjadikan ruang bakar bersih dari kerak atau residu sisa pembakaran yang tidak sempurna.
Fakta ramah lingkungan
Bahan bakar beroktan tinggi lebih ramah lingkungan? Ini fakta. Pasalnya dengan pembakaran yang nyaris sempurna, membuat emisi gas buang berkurang.
Baca juga: Mobil LCGC Kuat Nanjak dan Jalan Jauh, Begini Caranya!
Meski demikian, rendahnya emisi gas buang ini tidak serta merta dihasilkan oleh bahan bakar beroktan tinggi. Pemeliharaan sistem pengapian, seperti busi juga memegang peranan bagi hal tersebut.
Selain itu, faktor oli juga menyumbang bagi rendahnya emisi gas buang. Oli yang terlambat diganti tentu membuat kinerja mesin tidak maksimal dan akhirnya dapat membuat gas buang beremisi tinggi.
Cara menghemat BBM
Untuk mendapatkan kinerja mesin yang irit BBM, rutinlah untuk memeriksa kondisi mesin secara keseluruhan.
Baca juga: Cara Menghemat BBM Mobil untuk Perjalanan Jauh
Agar lebih terjamin, periksalah kondisi kendaraan kamu pada bengkel resmi. Selain mendapatkan garansi pekerjaan, hal ini juga membuat kinerja mobil terpelihara dengan baik.
Memilih bensin dengan oktan tinggi yang sesuai dengan rasio kompresi mesin, memang dapat membuat kinerja mobil paling irit BBM jadi efisien. Namun demikian, itu bukan faktor satu-satunya untuk menghemat BBM.
Untuk memaksimalkan cara mobil paling irit BBM, berkendaralah dengan menyesuaikan kondisi kendaraan. Utamakan defensive driving di jalan. Selain menjaga keselamatan, kamu juga akan mendapatkan keuntungan ekonomi dari sikap tersebut loh.