Review Otomotif
Mitos atau Fakta: Oli Mesin Mobil Matic Lebih Awet daripada Manual?
Benarkah oli mesin mobil matic waktu pemakaiannya lebih panjang dibandingkan dengan mobil manual? Ini penjelasannya.
Karakter mesin setiap mobil berbeda-beda sesuai dengan tahun pembuatan dan penggunaannya. Karena itu, dibutuhkan oli yang sesuai dengan karakter mesin tersebut demi menunjang performanya saat digunakan berkendara.
Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi performa mesin adalah waktu penggantian oli. Setiap mobil, memiliki waktu penggantian oli yang tertera di dalam buku panduan. Rata-rata, penggantian oli mobil dilakukan setiap 5 ribu sampai 10 ribu kilometer.
Namun, ada sebagian orang yang beranggapan bahwa penggantian oli tersebut juga tergantung dari transmisi yang digunakan. Konon katanya, oli mesin mobil matic lebih awet dibandingkan dengan oli mesin mobil manual, jadi ganti oli mobil matic bisa lebih lama.
Sebenarnya, hal ini balik lagi kepada cara pemakaian dan perawatan mobil. Mobil bertransmisi matic dan manual memiliki oli yang sama, perbedaannya adalah pada jenis oli yang digunakan, yaitu sintetis atau non-sintetis.
Lalu, faktor ketahanan oli di dalam mesin bukan hanya tergantung dari jenis transmisi, melainkan juga meliputi jarak tempuh, jenis oli yang dipakai, beban kendaraan, dan lain sebagainya.
Salah satu cara untuk memilih oli yang tepat adalah dengan melihat tingkat kekentalan oli. Pada kemasan oli akan tertulis tingkat kekentalannya, seperti SAE 10W – 30, 20W – 50, dan lain-lain. Jika kekentalan oli tidak sesuai dengan kebutuhan, dikhawatirkan mesin akan bermasalah dan boros BBM.
Selain tingkat kekentalan, teknologi yang digunakan oleh mobil juga punya pengaruh dalam penggunaan oli. Setiap pabrikan memiliki teknologi pengaturan katup variabel dengan istilah yang berbeda-beda, misalnya VVT-i, Valvematic, VANOS, Valvetronic, dan lain-lain. Teknologi pengaturan katup variabel ini mengandalkan tenakan oli mesin untuk bisa bergerak.
Oleh karena itu, oli yang digunakan juga harus sesuai dengan teknologi mesin. Biasanya, mobil dengan teknologi terkini memiliki jalur pelumas yang lebih kecil dibandingkan dengan mobil jadul, sehingga kebutuhan olinya juga berbeda.
Perhatikan juga tahun produksi mobil
Jadi, jangan memakai oli yang tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan karena akan berdampak buruk bagi mesin mobil. Lalu, bedakan juga oli mesin bensin dengan diesel karena memiliki spesifikasi yang berbeda. Untuk membedakannya, lihat kode yang tertera pada kemasan.
Selanjutnya, tahun produksi mobil juga berpengaruh pada kebutuhan oli. Pemakaian mobil yang dilakukan secara terus-menerus akan membuat celah antar komponen semakin lebar akibat adanya gesekan yang terjadi.
Gesekan yang terjadi selama bertahun-tahun akan menyebabkan keausan mesin. Nah, tingkat keausan tersebut perlu diimbangi dengan oli. Semakin lebar celah di mesin, semakin kental juga oli yang digunakan, terutama di bagian dinding silinder.
Perlindungan pada dinding silinder sangat penting karena menghubungkan oli mesin dengan jalur bahan bakar. Jangan sampai bahan bakar menyusup masuk ke sistem sirkulasi pelumasan karena akan membuat kualitas oli menurun.
Solusinya, baca terlebih dahulu buku manual mobil Anda atau konsultasikan dengan mekanik di bengkel resmi. Pemakaian oli yang tepat akan memperpanjang umur mesin serta membuat tarikan mobil menjadi lebih enteng dan halus.
Jadi, bukan berarti oli mobil matic lebih awet daripada oli mobil manual. Faktor seperti harga oli mobil matic atau manual tidak berpengaruh banyak terhadap cocoknya oli dengan mobil.
Lalu jangan lupa, ganti oli mobil matic atau manual Anda secara tepat waktu agar mesin tetap dapat dilumasi dengan baik dan performanya tetap terjaga. Oli mobil matic terbaik adalah yang dapat melumasi mesin dengan sempurna.
Terakhir, lakukan servis berkala secara teratur. Untuk menghemat waktu, lakukan booking service terlebih dahulu di Seva.id. Jadi, Anda tidak perlu menunggu lama ketika mengantri.