Tips & Rekomendasi
Mitos atau Fakta, Suspensi Mobil Terlalu Empuk Bisa Bahaya
Suspensi mobil terlalu empuk ternyata tidak selalu menjadi keunggulan pada mobil. Hal ini justru bisa menjadi tanda bahaya, mengapa?
Suspensi terlalu empuk memang bisa membuat mobil menjadi lebih nyaman, tapi jika berlebihan justru bisa membahayakan. Jika mengalami kondisi ini, sebaiknya para pemilik kendaraan harus lebih berhati-hati.
Hal ini perlu diwaspadai lagi, terutama jika terlalu empuk bahkan seperti ambles karena bisa jadi itu pertanda bahwa sudah waktunya untuk mengganti suspensi mobil dengan yang baru.
Suspensi yang terlalu empuk ini terjadi karena oli dalam shockbreaker sudah terlalu encer akibat masa pemakaian yang sudah terlalu lama. Pemilik kendaraan bisa merasakannya ketika melewati jalan berlubang, bergelombang atau polisi tidur.
Suspensi mobil terlalu empuk pertanda bahaya
Kondisi suspensi terlalu empuk ini akan membuat mobil terasa seperti mengayun dan ban seperti menyentuh spakbor. Jika ini terjadi, bisa menjadi pertanda shockbreaker sudah tidak lagi mampu meredam goncangan dan beban kendaraan.
Baca juga: Suspensi Mobil Keras, Apa Keuntungan dan Kerugiannya?
Salah satu penyebab dari kondisi ini adalah kualitas per dimana seiring berjalannya waktu, per keong bisa menjadi sangat lentur dan kekuatan untuk menahan tekanan serta daya dorong juga akan semakin berkurang.
Untuk lebih memastikannya secara pasti, pemilik mobil sebaiknya langsung memeriksakan onderdil kaki-kaki di bengkel. Penyok di tabung shockbreaker, lubang di batang pegas atau ban yang tidak normal, merupakan tanda-tanda shockbreaker mobil sudah tidak lagi sehat.
Hal ini perlu diperhatikan lebih dalam, apalagi jika sampai terjadi kebocoran. Penyebab kebocoran ini terjadi karena seal atau as shockbreaker baret atau lecet sehingga mobil tidak stabil dan limbung ketika dikendarai dalam kecepatan tinggi.
Cara mengatasi suspensi mobil yang terlalu empuk
Agar suspensi terlalu empuk ini tidak menyebabkan risiko yang berbahaya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan seperti berikut ini:
Ganti per keong
Untuk mengatasinya, bisa dengan mengganti per keong dan ini merupakan salah satu solusi yang paling direkomendasikan. Untuk menggantinya pun sebaiknya tidak bisa dilakukan sembarangan.
Pemilik kendaraan harus melakukan konsultasi terlebih dulu secara intens dan menyeluruh dengan teknisi atau pengelola bengkel yang akan melakukan penanganan pada mobil.
Ketahui jenis dan ukuran onderdil
Saat melakukan penggantian per keong, pemilik mobil harus mengetahui jenis per keong apa yang cocok, berapa ukuran mangkok dan tinggi per yang pas agar bisa menyesuaikan dengan beban atau muatan mobil.
Baca juga: Batas Kecepatan Maksimal di Tol, Awas Kena Tilang!
Dengan mengetahui ukuran yang pas, ini bisa mencegah mobil mengeluarkan bunyi bising ketika melewati jalan terjal. Selain itu, ukuran yang tepat bisa membuat mobil terhindar dari ketidakseimbangan atau goyangan yang tak terkendali.
Pilih onderdil dengan bahan dasar baja
Jika ingin mulai melakukan modifikasi, usahakan untuk memilih onderdil yang baru dan original serta yang terbuat dari bahan dasar baja murni. Selain ukuran yang pas, material yang berkualitas ini juga bisa membuat performa mobil menjadi lebih nyaman dan sempurna.
Jadi, suspensi terlalu empuk ini sebenarnya bisa berbahaya dan ketika mengalami hal ini sebaiknya langsung melakukan konsultasi secara teliti terutama ketika saat melakukan pemasangan onderdil inti.
Baca juga: Ciri-Ciri AC Mobil Kurang Freon dan Cara Mengatasinya
Selain itu, jangan ragu dalam melakukan riset dan melakukan pencarian onderdil misalnya lewat Internet. Dengan melakukan riset secara teliti dan tekun ini, modifikasi mobil ini bisa dilakukan sesuai keinginan dan kebutuhan.