Tips & Rekomendasi
Mitos soal Rem Tangan di Lampu Merah, Ini Penjelasannya
Pengemudi mobil bertransmisi manual maupun matic rata-rata menggunakan rem tangan (hand brake) ketika berhenti di lampu merah. Kebiasaan itu sering dilakukan untuk membantu pengemudi agar tidak perlu menginjak rem kaki dan membuat pengemudi lebih santai.
Ternyata, kebiasaan ini menjadi menjadi pembicaraan banyak orang. Ada yang mengatakan, bahwa kebiasaan menggunakan rem tangan di lampu merah tidak dibenarkan akan membuat pengemudi nyaman. Benarkah demikian?
Jusri Pulubuhu, pendiri sekaligus instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, bahwa hal tersebut tidak benar dan membuat paradigma masyarakat terganggu. Menurutnya, jika mobil berhenti lebih dari 8 detik, penggunaan rem tangan memang diwajibkan.
“Ada dua alasan (menggunakan rem tangan), yang pertama adalah keamanan dan yang kedua adalah alasan ekonomis,” ujarnya.
Jusri menjelaskan, untuk alasan keamanan, jika pengendara masih menggunakan rem kaki pada saat lampu merah atau keadaan macet dan mobil berhenti lebih dari 8 detik akan berbahaya bagi kesalamatan, karena dikhawatirkan pengemudi akan lengah.
Jika pengemudi lengah, risiko kecelakaan akan semakin tinggi. Misalnya, mobil akan berjalan sendiri jika rem kaki secara tidak sadar terlepas dari injakan pengemudi dan menabrak mobil lain di depan atau belakangnya.
“Nah, justru menggunakan rem tangan adalah untuk mengindari kelengahan,” tutur Jusri.
Alasan kedua yaitu alasan ekonomis. Jika pengemudi terus menggunakan rem kaki pada saat mobil berhenti lebih dari 8 detik, dikhawatirkan piringan rem akan semakin panas dan dapat mengganggu kinerja rem serta kampas rem juga akan cepat habis.
Jika kampas rem habis, kerusakan piringan rem juga akan meningkat. Maka dari itu Jusri menganjurkan untuk menggunakan rem tangan saat diperlukan.
“Tidak ada peraturan safety driving di dunia ini yang melarang menggunakan rem tangan (saat lampu merah),” tegas Jusri.
Tetapi, bagaimana jika pengemudi lupa melepas rem tangan saat lampu sudah hijau dan mobil berjalan?
“Tidak apa-apa jika lupa menurunkan rem tangan waktu jalan karena rem tangan tidak semaksimal rem kaki untuk memberhentikan kendaraan,” kata Jusri.
Apalagi pada mobil modern seperti saat ini sudah disematkan fitur yang dapat memberi informasi kepada pengemudi jika rem tangan masih dalam keadaan aktif. Fitur tersebut biasanya berupa lampu indikator dan bunyi peringatan.
Jusri juga mengingatkan, bahwa pengemudi mutlak harus menggunakan rem tangan pada saat berhenti di turunan atau tanjakan dalam keadaan macet untuk alasan keamanan. Selain alasan keamanan dan dapat menghemat penggunaan rem, menggunakan rem tangan juga dapat menghemat kampas kopling sehingga dapat beristirahat sejenak.
Kecuali, jika pada persimpangan atau pada jalur yang tidak ada pembatas jalan, penggunaan rem tangan memang tidak diperbolehkan.
Menurut Jusri, jika menggunakan rem tangan di jalan tersebut dan terjadi benturan atau tabrakan, mobil akan menerima impact yang besar karena mobil dalam keadaan statis, yang tentunya dapat menyerap benturan yang lebih besar dibandingkan jika mobil bergerak.
“Jika terjadi benturan, mobil lebih baik bergerak karena tidak menyerap banyak benturan,” ungkapnya.
Tetapi, yang paling penting adalah pengendara harus fokus dalam mengendarai mobil agar dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Ingat, jalan raya adalah tempat yang berbahaya, jadi jangan lupa untuk selalu berhati-hati dan patuhi rambu-rambu lalu lintas.