Tips & Rekomendasi
Mobil Jarang Dipakai, Apakah Bisa Merusak Komponen yang Ada di Dalamnya?
Mobil jarang dipakai dianggap bukannya dapat membuat awet, justru bisa merusak komponen yang ada di dalamnya. Apa saja itu?
Mobil jarang dipakai terkadang sengaja dilakukan oleh pemiliknya, entah karena terlalu sayang memakainya ataupun ada pilihan lain. Akan tetapi, kebiasaan ini ternyata bisa menyebabkan berbagai kerugian.
Diantaranya adalah bisa menyebabkan komponen di dalam mobil tersebut rusak. Penyebabnya adalah karena mesin tidak dipanaskan dan mobil tidak bergerak, akan membuat komponen menjadi tidak aktif.
Pada saat komponen-komponen mobil ini tidak aktif, pada akhirnya bisa menimbulkan karat. Tidak hanya menimbulkan terjadinya karat, ini juga bisa menyebabkan berbagai masalah lainnya.
Dampak mobil jarang dipakai
Kebiasaan mobil jarang dipakai ini bisa memberikan dampak yang merugikan bagi sang pemilik. Apa saja itu?
Ban kekurangan angin
Mobil jarang dipakai akan membuat bannya kekurangan angin. Mungkin awalnya hanya sedikit, tapi lama-kelamaan ban bisa kempes sampai tak bisa lagi digunakan ketika akan dijalankan.
Baca juga: Apa Keuntungan Beli Mobil Baru Dibanding dengan Mobil Bekas?
Kondisi ini bisa menyebabkan ban rusak karena tak mampu menanggung bobot mobil yang sangat berat. Pada akhirnya, mobil pun harus dibawa ke bengkel untuk dilakukan perbaikan.
Berkarat di beberapa komponen
Karat bisa terjadi terutama pada mobil yang diparkir di luar ruangan atau outdoor. Ketika diparkir di luar ruangan, mobil akan terkena angin, sinar matahari dan air hujan.
Jika dibiarkan dalam waktu lama hal ini bisa menyebabkan beberapa sparepart mobil di bagian ban karatan. Misalnya saja pada bagian rem, piringan cakram, tangki bensin, atau lainnya.
Mobil jarang dipakai akan berjamur
Selain berkarat, mobil jarang dipakai juga bisa jamuran karena kondisi yang lembap serta perlindungan yang tidak sempurna. Bagian yang paling mungkin jamuran adalah kaca jendela, wiper, juga bodi mobil.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Matikan AC Mobil saat Macet Bisa Bikin BBM Lebih Hemat?
Jika jamur-jamur ini tidak segera dibersihkan, tentunya bisa menyebar ke bagian mobil yang lain. Tentunya biaya yang dibutuhkan akan lebih besar lagi untuk membersihkannya.
Sumbatan pada filter dan saluran AC
Mobil jarang dipakai juga berdampak pada penimbunan debu dan kotoran. Bila kotoran dan debu ini masuk ke bagian mesin, bisa menyumbat berbagai bagian lain seperti sparepart mobil seperti filter dan saluran AC.
Sumbatan kotoran pada filter dan saluran AC ini bisa menyebabkan AC mobil menjadi tidak dingin. Tentunya kenyamanan bagi penumpang akan berkurang dan kabin mobil akan terasa panas.
Aki mobil soak
Aki mobil berkaitan erat dengan sistem kelistrikan pada mobil dan sumber daya utama. Bila mobil jarang dipakai, fungsi aki mobil bisa menurun dan tak mampu lagi mengalirkan arus listrik berkapasitas besar.
Baca juga: Berapa Sih Harga Aki Mobil Toyota Berdasarkan Jenisnya?
Mobil kamu jadi sulit hidup ketika berusaha dinyalakan setelah sekian lama. Begitu juga dengan lampu dan klakson. Jika aki mobil rusak atau aus, tentu harus diganti dengan yang baru yaitu mulai dari Rp 600 ribuan hingga di atas Rp 1 jutaan.
Oli dan bahan bakar mengendap
Dampak negatif lainnya adalah oli dan bahan bakar mengendap di dalam mesin. Kalau sudah begitu, kamu harus membawanya ke bengkel untuk membuang semua endapannya.
Baca juga: Mobil Jarang Dipakai, Kapan Sebaiknya Oli Mesin Diganti?
Jika mobil sering dipakai maka oli akan membantu melumasi seluruh bagian mesin. Sebaliknya, jika jarang digunakan maka olinya tidak akan bersirkulasi dan mesin menjadi kering.
Namun, baik mobil yang jarang atau sering digunakan usahakan untuk tetap bisa mempertahankan kondisinya ya. Dengan begitu, harga jual mobil akan tetap stabil dan tidak turun secara drastis pastinya.