Berita Utama Otomotif
Mobil Listrik Bali Jadi Percontohan untuk Turunkan Emisi Karbon
Mobil listrik Bali jadi proyek percontohan memperkenalkan ekosistem kendaraan elektrifikasi. Apa saja kendaraan yang disediakan?
Proyek mobil listrik Bali yang bernama EV Smart Mobility – Joint Project menjadi ajang untuk memperkenalkan ekosistem kendaraan elektrifikasi.
Dalam pelaksanaannya, proyek tersebut diinisiasi oleh lima agen pemegang merek (APM), yaitu Toyota, Mitsubishi Motors, Nissan, FUSO, dan Isuzu.
“EV Smart Mobility – Joint Project merupakan sebuah proyek besar pengembangan ekosistem elektrifikasi terintegrasi, yang diinisiasi oleh lima brand otomotif atas komitmen bersama untuk mendukung pemerintah dalam upaya pengurangan emisi karbon,” ujar Representative Joint Project, Naoya Nakamura.
Baca juga: Dukung Wisata Danau Toba, Toyota Hadirkan Mobil Listrik
Pemilihan Bali sebagai lokasi pertama pengembangan ekosistem elektrifikasi ini tidak hanya untuk mendukung ecotourism tapi juga sebagai kontribusi dalam menyukseskan penyelenggaraan G-20 summit.
Jenis mobil listrik yang tersedia
Agar pengguna mobil listrik Bali bisa memiliki pilihan yang beragam, lima merek otomotif yang tergabung dalam EV Smart Mobility – Joint Project ini menyediakan 15 unit kendaraan yang terdiri dari 13 unit kendaraan penumpang dan 2 unit kendaraan komersial.
Kendaraan penumpang berasal dari Toyota terdiri dari 5 Toyota C+pod yang mengadopsi teknologi Battery Electric Vehicle (BEV), 5 unit Toyota Prius dengan teknologi Plug-in Electric Vehicle (PHEV).
Baca juga: Mobil Listrik Toyota di Bali, Ada Apa Saja Sih?
Kemudian ada 1 unit Nissan Leaf (BEV), 1 unit Mitsubishi Outlander (PHEV) dan 1 unit Mitsubishi Minicab-MiEV (BEV). Sedangkan kendaraan elektrifikasi di segmen komersial tersedia 1 unit FUSO eCanter dan 1 unit EV Elf Truck dari Isuzu.
Penggunaan mobil listrik penumpang tersebut nantinya akan digunakan untuk mendukung mobilitas di kawasan Nusa Dua dan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali.
Sedangkan mobil listrik yang bertujuan komersial akan digunakan untuk mendukung logistik dan akan menjadi pertimbangan untuk berkolaborasi dengan bisnis lokal di wilayah Bali.
Tujuan dari proyek mobil listrik Bali
Dengan adanya proyek EV Smart Mobility – Joint Project ini diharapkan bisa membantu masyarakat untuk melihat dan merasakan langsung bagaimana ekosistem kendaraan elektrifikasi bekerja.
Baca juga: 7 Teknologi Mobil Masa Depan yang Bakal Dihadirkan Toyota
“Adanya inisiatif lima merek otomotif menghadirkan ekosistem elektrifikasi yang terintegrasi dengan berbagai produk-produk elektrifikasi ini, kami harap lebih banyak lagi masyarakat yang dapat memiliki pengalaman merasakan kendaraan BEV dan PHEV,” kata Nakamura.
Melalui pendekatan Multi-Pathway, proyek mobil listrik Bali ini diharapkan bisa mempercepat pemahaman, serta bisa segera menghadirkan berbagai teknologi ramah lingkungan yang mudah diakses publik.
Agar mampu mengurangi emisi sesuai dengan keberadaan sumber energi terbarukan, kesiapan infrastruktur pengisian daya, dan kebutuhan penggunanya.
Mobilitas yang lebih ramah lingkungan
Kehadiran mobil listrik Bali ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan mobilitas yang ramah lingkungan, serta membangun kualitas hidup yang lebih baik di masa depan.
Baca juga: Mitos Mobil Listrik yang Tidak Sesuai Fakta
Selain itu, berbagai teknologi yang mendukung kehadiran kendaraan elektrifikasi juga menuntut adanya perubahan pola bermobilitas.
Dengan hadirnya EV Smart Mobility – Joint Project yang lengkap dengan infrastruktur pengisian daya listrik, masyarakat akan semakin paham akan kebutuhan mobilitas ramah lingkungan, serta dampak positifnya untuk masa depan lingkungan.
Jadi, bagaimana nih apakah kalian sudah siap menyambut tren mobil listrik di masa depan?