Otomotif
Mobil Standar Dipakai Ngedrift? Bisa dengan Cara Ini
Apa jadinya bila mobil standar dipakai nge-drift? Yuk, simak selengkapnya di sini.
Drift atau sering dikaitkan dari singkatan drive rightly in false turn merupakan teknik menyetir dan nama cabang olahraga balap mobil di mana pengemudinya membiarkan mobil oversteer pada tikungan dan berusaha agar tetap dalam poisis miring dengan keadaan meluncur selama mungkin.
Sederhananya, drift ini disebut dengan “ngepot” atau mengendarai mobil di tikungan dengan kecepatan tinggi.
Di Indonesia, drift mulai dikenal lewat film Initial D dan The Fast and the Furious: Tokyo Drift, sekitar tahun 2005-2006.
Lalu, apa saja butuhkan untuk melakukan drift?
Untuk pemula yang ingin belajar drift lebih dalam tentunya membutuhkan mobil yang mumpuni. Berikut adalah persiapan dan modifikasi mobil standar agar dapat dikategorikan menjadi mobil drift.
Pilihan mobil
Untuk mobil standar yang ingin dimodifikasi menjadi mobil drift, sebaiknya adalah mobil sedan yang menggunakan penggerak roda belakang (RWD) dengan transmisi manual.
Bagi profesional sekali pun, drifting dengan mobil penggerak depan butuh teknik yang lebih banyak.
Sedan dipilih karena memiliki ground clearance yang rendah, sehingga tidak mudah terbalik atau terpelanting saat drifting.
Sedangkan transmisi manual karena drifting membutuhkan turun naik  atau perpindahan gigi yang cepat.
Mobil-mobil standar yang sering digunakan sebagai bahan modifikasi pun tergantung keuangan. Bila terbatas dapat memilih mobil seperti Toyota Corolla DX, BMW E30, Toyota Cressida, atau BMW E36.
Sementara untuk Anda yang memiliki dana lebih dalam memodifikasi mobil dapat memilih mobil seperti mulai dari Toyota 86 atau BMW Seri M yang memang sudah memiliki mesin yang bertenaga.
Uang dan waktu
Tentunya untuk memodifikasi mobil standar menjadi mobil drift Anda membutuhkan uang yang tidak sedikit.
Di luar mobil bahan yang akan dijadikan mobil drift, setidaknya Anda perlu menyiapkan uang antara Rp80 hingga Rp100 juta.
Di sisi lain, bengkel modifikasi biasanya membutuhkan waktu antara 6 hingga 12 bulan untuk merubah mobil standar menjadi mobil drift.
Mesin bertenaga
Agar mobil standar sesuai dengan kebutuhan mobil drift, sebaiknya Anda ganti mesin atau swap engine dengan yang tenaganya lebih besar. Jika tidak, Anda dapat melakukan modifikasi mesin.
Mesin favorit untuk mobil drifter adalah mesin Toyota dengan kode JZ seperti 1JZ dengan kapasitas 2.500 cc atau 2JZ yang kapasitasnya 3.000 cc.
Selain itu, ada juga yang memakai mesin Toyota dengan kode UZ. Mesin ini memiliki kapasitas 4.000 cc.
Baca:Â Bingung Memodifikasi Mobil? 7 Aliran Ini Bisa Jadi Referensi Anda
Pilihan mesin tersebut tergantung dengan bahan mobil standar yang akan Anda modifikasi menjadi mobil drift.
Mobil drift idealnya memiliki tenaga antara 400 hingga 500 daya kuda. Jika melakukan modifikasi mesin, sebaiknya Anda mengganti turbo, piston, stang piston, injector, engine management, serta meningkatkan boost turbo.
Kaki-kaki kuat
Diperlukan kaki-kaki yang kuat bagi mobil drift saat melibas tiap tikungan. Karena itu, kaki-kaki standar mobil bawaan dipastikan perlu diganti total.
Nah, bagian kaki-kaki yang wajib dipasang untuk menggantikan yang standar antara lain suspensi coilover, adjustable arm, maupun limited slip differential (LSD).
Tidak kalah penting, selain mengganti velg dan ban, knuckle, tie rod, hingga lower arm juga harus dimodifikasi agar dapat berbelok lebih banyak hingga mencapai 60 derajat.
Sistem pengereman mobil drift juga berbeda, khususnya pada bagian rem belakang. Kaliper rem tangan dan rem belakang dimodifikasi terpisah.
Tujuannya agar kedua fungsi rem dapat bekerja sesuai tugas masing-masing dan tidak mengganggu satu sama lain.
Sisi keamanan
Tentu tiap balap dan kompetisi ada resikonya, salah satunya kecelakaan. Karena itu mobil drift juga mesti memiliki sistem keamanan yang melindungi keselamatan pengemudinya.
Jok bagian pengemudi biasanya diganti dengan model bucket seat. Biasanya bucket seat terbuat dari bahan fiberglass atau serat karbon dengan bobot 4 hingga 8 kilogram.
Jok ini lebih rigid dan kurang nyaman, tapi dirancang agar badan terkunci sehingga menambah tingkat keamanan dan keselamatan bagi pengemudi.
Untuk menambah keamanan, bucket seat ini dipadukan dengan sabuk pengaman lima titik.
Roll bar juga wajib terpasang. Selain bertujuan untuk membuat sasis mobil semakin rigid, roll bar juga berfungsi melindungi pengemudi jika mobil terbalik.
Teknik drifting
Teknik umum yang digunakan drifter, sebutan pengemudi mobil drift, adalah saat mendekati tikungan dengan kecepatan yang cukup tinggi akan akan menekan kopling dan pindah ke gigi 2, lalu menekan gas sampai sekitar 4.000-5.000 RPM.
Saat kopling dilepas, akan ada putaran cepat pada ban karena saat itu putaran mesin sedang tinggi. Hal ini membuat ban belakang sampai kehilangan traksi dan bagian belakang mobil akan melintir.
Tentunya bagi drifter profesional, saat balapan dalam lomba drift, mereka memiliki segudang teknik untuk memenangkan kejuaraan.
Ada empat kriteria yang dihitung oleh dewan juri dalam sebuah kompetisi drifting, yaitu speed, line, angle, dan style.
Di sisi lain, dengan tips di atas, mobil Anda sudah tidak standar lagi. Mobil standar memang tidak didesain untuk melakukan drift.
Baca juga:Â Catat! Ini Kata Polisi soal Memodifikasi Kendaraan Bermotor
Terlebih mobil terkini juga sudah dilengkapi beragam teknologi supaya tidak terjadi traksi yang berlebih di ban belakang saat di tikungan.
Sekali pun mobil standar sudah dimodifikasi menjadi mobil drift, perlu diingat melakukan drifting di jalan raya umum adalah kegiatan ilegal karena berbahaya.
Bahayanya tentu bagi pengemudi dan juga bagi pengguna jalan lainnya. Karena itu, yuk mulai asah kemampuan drift di ajang khusus balapan drift.