Berita Utama Otomotif
Mobil Sudah 100.000 KM? Ini Komponen Penting yang Harus Segera Kamu Ganti!
Ketika mobil kamu telah menempuh jarak 100.000 km, pertanyaan yang sering muncul adalah: komponen apa saja yang perlu diganti agar mobil tetap berjalan optimal? Selain menjaga performa, mengganti komponen sesuai rekomendasi pabrikan juga penting untuk menghindari kerusakan yang lebih serius di kemudian hari.
Dalam artikel ini, kami akan memandu kamu untuk memahami komponen apa saja yang perlu diperhatikan dan diganti setelah mobil mencapai angka 100.000 km, serta memberikan tips penting dalam menjaga mobil kesayangan kamu.
Pentingnya Memeriksa Buku Manual Kendaraan kamu
Sebelum membahas lebih jauh, apakah kamu masih menyimpan buku manual kendaraan saat pertama kali membelinya? Jika iya, selamat! Buku manual ini adalah kunci untuk mengetahui kapan dan apa saja yang perlu diganti pada mobil kamu. Di dalamnya terdapat jadwal pemeliharaan, termasuk komponen mana yang perlu diperiksa dan diganti pada interval tertentu.
Buku manual biasanya mencantumkan jadwal berdasarkan dua hal: kilometer tempuh (odometer) atau lamanya pemakaian sejak kendaraan pertama kali digunakan. Hal ini penting karena beberapa komponen perlu diganti meskipun mobil tidak terlalu sering digunakan, misalnya karena usia bahan yang sudah tua atau aus.
Komponen yang disebut dalam buku manual ini biasanya adalah yang memiliki sifat konsumabel, seperti oli, busi, atau filter. Sedangkan untuk komponen slow-moving (yang tidak cepat aus), biasanya hanya dijadwalkan untuk diperiksa. Jika ditemukan masalah, maka mekanik akan menyarankan penggantian.
Baca Juga :Â Daftar Rute Transjakarta Bus Wisata, Catat dan Ikutan Mumpung Gratis
Komponen yang Wajib Diganti Setelah 100.000 KM
Berikut ini adalah beberapa komponen utama yang sebaiknya kamu perhatikan setelah mobil kamu menempuh jarak 100.000 km. Beberapa komponen ini penting untuk menjaga keamanan dan kenyamanan berkendara kamu.
1. Oli Mesin
Oli mesin biasanya memiliki siklus penggantian antara 5.000 hingga 10.000 km, atau setiap 6 bulan, mana yang lebih dulu tercapai. Jika mobil kamu telah mencapai 100.000 km, pastikan oli mesin selalu dalam kondisi baik.
Contohnya, pada mobil saya, di usia pemakaian 7 bulan dan jarak 7.600 km, saya mulai merasakan getaran mesin yang lebih keras serta suara mesin yang semakin kasar. Hal ini menjadi tanda bahwa sudah waktunya mengganti oli, meskipun mobil masih terasa nyaman dikendarai.
2. Busi
Busi adalah salah satu komponen penting dalam sistem pengapian mobil. Penggantian busi biasanya dianjurkan setelah mobil menempuh jarak 100.000 km. Meskipun mobil kamu masih terasa baik-baik saja, busi yang sudah aus dapat mempengaruhi performa mesin.
Pada pengalaman saya, setelah mobil mencapai 102.000 km, busi masih berfungsi dengan baik. Namun, saat dibongkar, elektrode busi sudah terkikis, yang menunjukkan bahwa penggantian memang diperlukan untuk menjaga performa mesin.
3. Filter Bensin
Filter bensin atau fuel filter memiliki fungsi vital dalam menjaga suplai bahan bakar tetap lancar. Di buku manual, biasanya penggantian filter bensin dianjurkan setiap 80.000 km. Namun, jika mobil kamu telah mencapai 100.000 km tanpa penggantian, sebaiknya lakukan segera. Filter yang kotor akan membebani pompa bahan bakar dan bisa menyebabkan mogok di tengah jalan.
4. Coolant (Cairan Radiator)
Radiator coolant berfungsi untuk menjaga suhu mesin tetap stabil. Jadwal penggantiannya biasanya setiap 200.000 km atau setelah 10 tahun. Namun, jika kamu merasa cairan radiator sudah berkurang atau tidak licin lagi saat disentuh, inilah saat yang tepat untuk menggantinya.
Pengalaman saya mengganti coolant setelah mobil mencapai 102.000 km sangat membantu menjaga sistem pendinginan tetap optimal, menghindari overheat yang dapat merusak mesin.
Tiga Sistem Utama yang Harus Diperhatikan
Pada dasarnya, ada tiga sistem utama pada mobil yang perlu diperhatikan lebih serius ketika mobil telah mencapai jarak tempuh yang jauh:
- Sistem Pendingin (Cooling System): Pastikan radiator, coolant, thermostat, dan water pump selalu dalam kondisi prima.
- Sistem Suplai Bahan Bakar: Filter bensin, pompa bahan bakar, dan injector perlu dicek dan diganti jika diperlukan.
- Sistem Pengapian (Ignition System): Selain busi, cek juga koil dan komponen lainnya yang terkait dengan pengapian mesin.
Jika ketiga sistem ini bekerja dengan baik, 90% masalah serius pada mobil dapat dihindari. Sisanya adalah masalah-masalah kecil seperti aki tekor atau penggantian komponen lain yang lebih sederhana.
Kapan Harus Mengganti Komponen Lainnya?
Selain komponen utama di atas, berikut ini beberapa bagian lain yang juga perlu diperhatikan dan diganti pada interval tertentu:
- Timing Belt: Setiap 50.000 km.
- Bearing Roda: Setiap 70.000 km.
- Shockbreaker: Setiap 3 tahun.
- Oli Transmisi: Setiap 2 tahun.
- Kampas Kopling: Setiap 4 tahun.
- Ban: Setiap 3 tahun.
- Aki: Setiap 2 tahun.
Komponen ini sebaiknya diperiksa secara berkala untuk menghindari kerusakan mendadak yang dapat mempengaruhi kenyamanan berkendara.
Baca Juga :Â Pilihan Mobil 60-100 juta yang Cocok untuk Harian dan Hemat Biaya Servis
Pentingnya Pemeliharaan Berkala
Memelihara mobil agar tetap dalam kondisi baik bukan hanya soal mengganti oli dan busi. kamu juga perlu memperhatikan komponen-komponen lain yang mungkin tidak sering terlintas, seperti sensor, elektronika, atau bahkan sistem suspensi.
Jangan lupa, gunakan selalu suku cadang asli atau OEM yang direkomendasikan pabrikan. Meskipun terkadang lebih mahal, komponen asli memiliki masa pakai yang lebih lama dan kompatibel dengan sistem kendaraan secara keseluruhan.
Jika kamu ingin mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai pemeliharaan mobil atau sedang mencari mobil bekas berkualitas, kunjungi SEVA untuk penawaran terbaik.
Kesimpulan
Mengganti komponen mobil secara berkala adalah salah satu langkah penting untuk menjaga performa dan keamanan kendaraan kamu, terutama setelah menempuh jarak 100.000 km. Pastikan kamu selalu merujuk pada buku manual kendaraan dan berkonsultasi dengan mekanik bengkel resmi untuk pemeliharaan yang tepat. Jangan ragu untuk mengganti komponen sebelum terjadi kerusakan yang lebih parah, karena perawatan preventif lebih murah daripada perbaikan mendadak.
Ingat, menjaga mobil tetap dalam kondisi optimal bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga keamanan kamu di jalan.