Otomotif
Benarkah Mobil Bisa Tersambar Petir Saat Berjalan?
Selain banjir, musim hujan juga identik dengan petir. Tapi, benarkah mobil bisa tersambar petir saat berjalan?
Halilintar, kilat, atau petir merupakan gejala alam yang biasanya datang bersamaan dengan hujan. Selain bunyi gemuruh yang menggelegar, datangnya petir ditandai dengan kilatan cahaya sesaat di langit yang menyilaukan.
Kadang, pada saat mengendarai mobil, kilat sering menembus kaca dan membuat pandangan mata sedikit terpengaruh.
Namun, pernahkah Anda berfikir petir tersebut dapat menyambar mobil Anda saat berkendara? Apakah hal tersebut benar-benar bisa terjadi?
Pada prinsipnya, petir sering kali menyambar struktur bangunan atau yang lebih tinggi. Jadi, mobil sedang melaju di atas jalan layang atau parkir di sebuah rooftop berpotensi untuk tersambar oleh petir.
Oleh karena itu, umumnya di jalan layang terdapat tiang listrik dengan penangkal petir. Pun begitu dengan lapangan parkir di rooftop sebuah gedung. Penangkal tersebut berguna untuk meminimalisir potensi benda-benda yang berada di sana tersambar petir, termasuk mobil.
Lalu, bagaimana bila sedang mengendarai mobil di jalan layang dan tiba-tiba petir menyambar ke mobil Anda?
Saat tersambar petir, orang di dalam mobil pun tetap aman. Petir tidak berpengaruh pada bagian interior. Hal ini bisa terjadi karena struktur mobil bertindak sebagai Sangkar Faraday yang dapat menangkal petir.
Sangkar Faraday adalah sebuah benda yang mampu menahan atau mengalihkan aliran listrik, termasuk aliran listrik dari petir yang dayanya bisa mencapai ratusan juta volt.
Jika ada petir dan Anda sedang berkendara atau berada di dalam mobil, ada baiknya tutup rapat semua jendela. Intinya, mobil tersambar petir tetap aman karena strukturnya sendiri menyerupai Sangkar Faraday.
Tapi ada baiknya selalu berhati-hati, hindari parkir di bawah pohon. Pohon yang tersambar petir bisa saja tumbang dan meniban mobil.
Sekilas tentang petir
Petir terbentuk di awan kumulonimbus (Cb). Dikutip dari situs itb.ac.id, di dalam awan tersebut, terdapat partikel bermuatan positif dan negatif.
Partikel yang positif tersebut berkumpul di atas, dan negatif berkumpul di bawah. Kemudian saling bergesekan, sehingga jika energinya cukup, maka akan dilepaskan dalam bentuk petir.
Petir terjadi karena adanya lompatan elektron-elektron dari awan bermuatan negatif ke bumi yang bermuatan positif.
Guru Besar ITB, Prof. Dr. Dipl.Ing.Ir. Reynaldo Zoro menjelaskan, ada tiga syarat yang harus terpenuhi sehingga petir dapat terjadi.
Pertama adanya panas matahari yang menguapkan air, kedua terdapat partikel mengambang di udara yang biasanya dari garam laut atau polutan industri, dan ketiga kelembapan suatu daerah.
Baca juga:Â Sebelum Membeli, Kenali Dulu Ciri Mobil Bekas Banjir
Sebagai informasi, Indonesia termasuk sebagai negara dengan jumlah petir yang banyak, karena terletak di daerah khatulistiwa.
Manfaat petir
Petir sejatinya adalah sahabat bagi kehidupan di bumi. Banyak manfaat dihasilkan ketika terjadi petir. Salah satunya adalah menghasilkan ozon untuk menutupi sinar ultraviolet.
“Sebetulnya petir jangan ditakuti, petir itu menghasilkan nitrat yang dibawa oleh hujan yang bagus buat tumbuhan, petir juga menghasilkan ozon untuk menutupi sinar ultraviolet. Jadi petir itu sebetulnya sahabat kehidupan,” ujar Reynaldo.
Mengenai kejadian orang tersambar petir, atau rusaknya alat elektronik, hal itu disebabkan kurangnya pemahaman terhadap petir.
Baca juga:Â Cara Mengurus STNK dan BPKB yang Hilang atau Rusak Karena Banjir
Reynaldo menjelaskan, petir seringkali menyambar terhadap struktur bangunan yang lebih tinggi.
Untuk itu, jika ada bangunan pencakar langit atau rumah yang lebih tinggi dari rumah lainnya, maka perlu dilindungi oleh penangkal petir.
Jadi, Anda tidak perlu takut apabila sedan berkendara di tengan hujan lebat dan petir menyambar.