Uncategorized
Motor dan Mobil Pertama di Indonesia, Siapa Pemiliknya?
Motor dan mobil pertama di Indonesia sudah mengaspal jauh sebelum Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan negara tercinta ini pada 17 Agustsus 1945
Motor dan mobil pertama di Indonesia sudah mengaspal jauh sebelum Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan negara tercinta ini pada 17 Agustsus 1945.
Bila dihitung, pada 17 Agustus 2021 yang menjadi Hari Ulang Tahun ke-76 Republik Indonesia, motor dan mobil tersebut kini sudah berusia 128 tahun.
Mobil pertama di Indonesia yang saat itu masih bernama Hindia Belanda tiba pada tahun 1894, satu tahun setelah motor pertama di Indonesia tiba pada tahun 1893.
Baca juga: Evolusi Premium SUV, 70 Tahun Sejarah Toyota Land Cruiser
Lalu bagaimana motor dan mobil tersebut bisa ada di Indonesia dan siapa pemiliknya?
Motor pertama di Indonesia
Motor pertama di Indonesia diproduksi oleh Hildebrand & Wolfmüller. Di Indonesia, motor tersebut dimiliki oleh John C Potter seorang masinis pertama di Pabrik Gula Oemboel, Probolinggo, Jawa Timur.
John memesan langsung motornya melalui pabrik yang berada di Munchen, Jerman. Setelah satu tahun akhirnya motor pertama di Indonesia toba di Pelabuhan Semarang.
Baca juga: Begini Sejarah Panjang Pelat Nomor Kendaraan di Indonesia
Sejak saat itu, atau tahun 1893, John adalah pemilik satu-satunya dan motor pertama di Indonesia atau Hindia Belanda saat itu. Tidak seperti motor modern saat ini, untuk menyalakan mesin motor Hildebrand & Wolfmüller membutuhkan waktu sekitar 20 menit.
Ada dua cara untuk menyalakan mesin motor ini, pertama blok mesin harus dipanaskan cara membakar bagian luarnya dengan cairan spiritus. Kedua motornya di dorong dengan cepat hingga mesin hidup dan stabil.
Baja juga: Sejarah dan Cara Kerja Mesin Turbo Pada Mobil-mobil Modern
Motor ini menggendong mesin 1.489 cc dua silinder empat tak, jangan bandingkan dengan motor modern. Tenaganya hanya 2,5 daya kuda dengan kecepatan maksimal 45 kilometer per jam
Sebuah motor yang benar-benar hanya rangka dan mesin, tidak rantai, gear box, apalagi sistem kelistrikan. Untuk menggerakan roda menggunakan batang piston.
Hildebrand & Wolfmüller adalah motor yang pertama diproduksi di dunia oleh Henry dan Wilhelm Hildebrand bersaudara di Munchen, Jerman.
Baca juga: Sejarah Daihatsu Sirion, Fiturnya Lengkap untuk Keluarga
Sayangnya, hingga sekarang tidak ada kabar bagaimana nasib motor pertama di Indonesia ini yang menjadi bagian dari sejarah otomotif.
Terakhir terlihat, motor ini teronggok rusak dan berkarat di garasi rumah John C Potter pada tahun 1932, atau 39 setelah motor tersebut mengaspal di jalanan Pulau Jawa.
Mobil Pertama di Indonesia
Mobil Pertama di Indonesia dimiliki oleh putra pribumi, Raja Kasunanan Surakarta, kini Solo, Sri Susuhunan Pakubuwana X atau Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Pakubuwono X pada tahun 1894.
Baca juga: Apa itu Mobil Hybrid? Ini Penjelasan dan Sejarahnya
Mobil dengan merek Benz Phaeton dipesan melalui perusahaan langsung dari Jerman melalui perusahaan Protle & Co di Pasar Besar, Surabaya.
Pada masa itu, Protle & Co merupakan perusahaan importir barang-barang bermerek mulai dari mebel, tempat tidur, piano, kereta kuda, mainan, termasuk kendaraan bermotor.
Benz Phaeton diciptakan oleh Karl Benz seorang insinyur berkebangsaan Jerman yang juga menjadi salah satu pencipta mobil berbahan bakar bensin. Bisa dibilang Benz Phaeton adalah cikal bakal mobil modern Mercedes-Benz saat ini.
Baca juga: Semua yang Pertama dalam Sejarah Toyota di Indonesia
Mobil ini dibeli Sri Susuhunan Pakubuwana X atas saran penasehat Kerajaan Belanda dengan harga 10 ribu gulden, atau bila dikonversi ke mata uang saat ini nilainya sekitar Rp 81 juta.
Menariknya, Benz Phaeton yang menjadi mobil pertama di Indonesia ini lebih dulu tiba ketimbang di Belanda sendiri. Mobil pertama yang masuk ke Belanda baru pada tahun 1896 atau selisih dua tahun.
Secara bentuk, mobil pertama di Indonesia ini mirip kereta kencana yang dapat memuat hingga delapan orang. Mesin dari Benz Phaeton berkapasitas 2.000 cc satu silinder, dengan empat roda kayu dan ban mati. Tenaganya hanya lima daya kuda saja.
Baca juga: Sejarah, Jenis, dan Aturan Membuat Polisi Tidur
Mobil ini mendapat julukan Kereta Setan, karena pada saat itu masyarakat Indonesia masih sangat awam dan merasa aneh ketika ada kereta kuda tapi dapat melaju tanpa ditarik oleh kuda.
Selain Benz Phaeton, pada tahun 1907 atau berselang 13 tahun kemudian, Sri Susuhunan Pakubuwana X membeli mobil keduanya buatan Daimler bernama Britze Daimler yang menggendong mesin empat silinder bertenaga 45 daya kuda.
Mobil pertama di Indonesia ininterlihat terakhir kali pada tahun 1924 di Pelabuhan Semarang saat hendak dikirim ke Belanda untuk mengikuti pameran Amsterdam RAI Motor Show.
Baca juga: Ternyata Sejarah Wiper Mobil Pernah Dianggap Berbahaya
Benz Phaeton menjadi milik Royal Dutch Automobile Club (KNAC) dan dipamerkan di Louwman Museum, Den Haag, Belanda. Sejak tahun 1970, mobil ini juga rutin mengikuti event London to Brighton Run di London, Inggris.
Semoga suatu saat, mobil yang jadi bagian sejarah otomotif di Indonesia tersebut dapat kembali pulang ke tanah air.