Otomotif
MRT Jakarta Segera Beroperasi Tahun Ini dan Rutenya
Memasuki awal tahun 2019, Mass Rapid Transit atau yang disingkat MRT akan beroperasi secara resmi dengan dua moda transportasi yang disediakan, yakni rel kereta listrik jalur bawah tanah dan rel kereta listrik jalur layang. Hingga kini, proyek MRT tinggal melakukan tahap akhir pengerjaan dan siap melayani perjalanan Anda di awal Maret 2019 mendatang.
Koridor yang sudah dirampungkan di fase pertama ini ialah jalur Selatan – Timur. Koridor tersebut melayani perjalanan menuju Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia.
Nantinya, proyek MRT akan menyediakan 16 kereta—yang diberikan nama Ratangga—dengan satu rangkaian yang terdiri dari enam kereta dan dapat menampung hingga 1.800 penumpang setiap harinya.
Sementara itu, jika kita bicara soal proyek MRT Jakarta yang mulai dieksekusi pada tahu 2013 silam, proyek tersebut digadang-gadang akan ‘membawa angin segar’ bagi transportasi warga Jakarta. Perihal minimalisasi macet dan mempercepat waktu tempuh menuju destinasi hingga kenyamanan yang diberikan pun menjadi output tersendiri yang pemerintah janjikan kepada masyarakat.
Tentunya dengan kehadiran MRT ini dapat menjadi jawaban mengenai transportasi publik yang ramah lingkungan dan modern. Selain itu, kehadiran MRT diyakini juga dapat meningkatkan perekonomian Indonesia di masa mendatang.
Proyeksi layanan MRT
Di awal pengerjaannya, kontruksi MRT menargetkan satu fase pengerjaan. Fase tersebut berhasil terselesaikan lebih awal dan tinggal memastikan berbagai persiapan, seperti pemasangan sarana dan prasarana di sekitar stasiun guna mendukung perjalanan Anda. Contohnya ialah pemasangan wifi, CCTV, dan pemasangan layanan e-ticket serta kerja sama ritel.Â
Namun, jika menilik lebih jauh dari rute yang dilalui di fase pertama, setidaknya ada 13 stasiun dan 1 depo yang disediakan dengan dua jalur kereta.
Sekitar 10 kilometer stasiun yang dibangun dari rute Lebak Bulus hingga Jalan Sisingamangaraja menggunakan kontruksi kereta jalur layang. Stasiun-stasiun yang dilalui jalur layang tersebut, di antaranya Stasiun Lebak Bulus, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamaraja.
Sedangkan, untuk konstruksi kereta bawah tanah yang disediakan akan melintasi beberapa, mulai dari Stasiun Senayan, Benhil, Istora, Dukuh Atas, Setiabudi, Sarinah, dan Bundaran Hotel Indonesia. Konstruksi bawah tanah tersebut membentang hingga 6 kilometer.
Baca juga:Â Ujicoba MRT Jakarta
Selanjutnya, bersama suksesnya proyek pembangunan MRT fase 1 tersebut, pemerintah pun berencana akan membangun kontruksi lanjutan. Kontruksi lanjutan MRT fase 2 itu akan segera dijalankan pada Desember tahun 2018. Rencananya, pembangunan fase ke-2 dicanangkan untuk meneruskan rute Lebak Bulus – Bundaran Hotel Indonesia dan diperpanjang hingga Kampung Bandan.
Adapun rute yang dilalui proyek pembangunan MRT fase 2, yang disebut koridor Utara – Barat, akan melayani perjalanan Anda menuju Bundaran Hotel Indonesia, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Glodok, Kota, dan Kampung Bandan.
Ditambah lagi, yang paling membahagiakan dari proyek pembangunan MRT Jakarta fase 2 adalah adanya rencana konstruksi bertahap (fase 3). Nantinya, pembangunan fase 3 tersebut akan memberikan jangkauan yang lebih luas, yakni dari Bundaran Hotel Indonesia hingga ke Cikarang dan Balaraja.
Jumlah stasiun yang dilalui pun terbilang lebih banyak dari fase 1 dan fase 2, yaitu sekitar dua puluh dua stasiun.
Rute yang dilalui di fase ke-3 ini antara lain adalah Stasiun Ujung menteng, Cikarang Barat, Pulogebang, Penggilingan, Pulogadung, Perintis, Kelapa Gading, Sumur Batu, Galur, Kwitang, Senen, Kebon Sirih, Cideng, Petojo, Roxy, Grogol, Pesing, Kembangan 1, Kembangan 2, dan berakhir di Balaraja.
Akan tetapi, untuk proses pembangunan kedua tersebut (fase 2 dan 3) sendiri diyakini akan selesai dalam waktu lima tahun. Â Paling tidak, sekitar tahun 2024 atau awal tahun 2025 Anda dapat merasakan perjalanan baru yang memudahkan jangkauan waktu Anda dari Jakarta, Cikarang, hingga Balaraja.
Namun bila kita melihat pada besaran ongkos yang harus dikeluarkan, tarif MRT pun relatif terjangkau. Pemerintah menargetkan tarif MRT akan berada pada kisaran Rp8.500 – Rp10.000 untuk satu kali perjalanan.
Tentunya dengan harga yang masih terjangkau, pemerintah pun optimistis bahwa MRT akan menjadi transportasi utama yang digunakan oleh para pengguna jalan. Dengan begitu, apa yang ditargetkan pemerintah terhadap membangun MRT ini pun akan menuai kesuksesan.
Nah, untuk itu, bersiaplah Anda menyambut kedatangan moda transportasi modern di tahun ini.