Tips & Rekomendasi
Ngecas Mobil Listrik vs Biaya Isi Bensin, Mana Lebih Hemat?
Ingin tahu berapa biaya ngecas mobil listrik jika dibandingkan isi BBM pada mobil biasa? Yuk intip perbandingannya di sini.
Ada anggapan ngecas mobil listrik untuk sekali perjalanan biayanya terbilang mahal. Pasalnya teknologi mobil listrik belum memiliki dukungan infrastruktur yang masif.
Benarkah demikian? Biar paham, Yuk langsung hitung-hitungan biaya dan cara pengisiannya dengan rinci di bawah ini.
Isi baterai mobil listrik
Untuk diketahui, baterai pada mobil listrik yang beredar, rata-rata memiliki daya sebesar 35 sampai 50 kWh (kilowatt-hour).
Baca juga: Aturan Plat Mobil Listrik, Tanda Birunya yang Benar Dimana Ya?
Agar lebih mudah dipahami, ukuran baterai 35 kWh artinya, baterai sanggup menyimpan daya sejumlah 35.000 watt. Bandingkan dengan listrik di perumahan yang berdaya 1.300-3.300 watt, tentu daya baterai mobil listrik cukup besar bukan?
Dengan baterai sebesar itu, maka sekali ngecas mobil listrik sampai penuh, dengan durasi 3 jam, mobil dapat menempuh jarak kira-kira 370 kilometer!
Hitungan biaya
Sebagai hitungan sederhana, anggaplah kamu akan menempuh perjalanan dari Jakarta menuju Bandung dengan perkiraan jarak sekitar 150 kilometer.
Baca juga: Mobil Listrik Toyota di Bali, Ada Apa Saja Sih?
Mobil yang digunakan memiliki daya baterai 35 kWh. Saat ini tarif isi daya termahal yang berlaku di SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) adalah Rp 2.466 per kWh.
Jadi, biaya yang diperlukan untuk ngecas mobil listrik sampai penuh dengan kapasitas baterai 35 kWh adalah Rp 86.300. Daya dapat dipakai menempuh jarak kurang lebih sampai 370 kilometer!
Ini artinya, kamu dapat menempuh jarak Jakarta ke Bandung pergi dan pulang. Bahkan bisa plesiran di kota Kembang tanpa perlu mengisi kembali daya baterai.
Baca juga: Alasan Mengapa Harga Mobil Listrik Lebih Mahal
Biar lengkap, tambahkan biaya tol yang diperlukan dari Jakarta-Cikampek, sambung ke Cipali dan exit di gerbang tol Pasteur sekitar Rp 66.000. Jika dikali dua, anggap saja total biaya tolnya Rp 132.000.
Sehingga total biaya yang diperlukan untuk jalan-jalan Jakarta-Bandung pergi dan pulang tersebut kurang lebih Rp 218.300.
Isi BBM mobil
Mari membandingkan biaya Jakarta ke Bandung dengan menggunakan Toyota All New Avanza 1.5 G CVT. Rata-rata konsumsi BBM per liternya untuk jarak luar kota di kisaran 1:14. Artinya, 1 liter BBM dikonsumsi untuk jarak tempuh 14 kilometer.
Baca juga: Kenali Hal Penting Dalam Perawatan Mesin Hybrid
Dengan jarak tempuh sekali jalan 150 kilometer, maka sekali jalan dibutuhkan 10,7 liter BBM. Anggaplah harga per liter BBM jenis Pertamax Rp 12.500, maka perjalanan Jakarta ke Bandung membutuhkan biaya BBM Rp 133.750 sekali jalan.
Angka tersebut belum termasuk biaya tol Jakarta ke Bandung, anggap saja keluar di Pasteur seharga Rp 66.000. Sehingga total biaya perjalanan Jakarta-Bandung sekali jalan Rp 199.750. Jika ingin tahu biaya pergi dan pulang, silahkan kali dua, hasilnya Rp 399.500!
Dengan membandingkan biaya pengisian baterai mobil listrik vs isi BBM di mobil konvensional, maka jelas mobil listrik lebih hemat Rp 181.200! Lumayan hemat bukan?
Lokasi SPKLU
Nah, yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah soal lokasi SPKLU di Jakarta untuk ngecas mobil listrik, ada berapakah jumlahnya dan dimana saja tempatnya?
Baca juga: Bagaimana Sih Aturan Mobil Listrik di Indonesia?
Untuk saat ini, SPKLU tersedia di pusat perbelanjaan, bandara dan kantor-kantor Perusahaan Listrik Negara (PLN). Berikut daftar lokasi lengkap di seluruh Indonesia.
Jakarta
- Mall Senayan City
- PLN Kantor Pusat
- PLN UID Jaya
- Kantor BPPT Thamrin
- SPBU Pertamina Kuningan
- Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta
Baca juga: Inflasi Ekonomi Terjadi, Apa Dampaknya pada Sektor Otomotif?
Tangerang
Jawa Barat dan Jawa Tengah
- PLN UID Jawa Barat
- PLN UID Jawa Tengah dan DIY
- Kantor PT LEN Bandung
- SPKLU Rest Area KM 207 A Palikanci
- SPKLU Rest Area 379 Batang
- SPKLU Rest Area KM 519 A Sragen
- SPKLU Rest Area KM 519 B Sragen
Jawa Timur dan Bali
- PLN ULP Embong Wungu, Surabaya
- PLN IUD Bali
Jadi kamu pilih mana nih? Selain biaya operasionalnya lebih murah, dengan mobil listrik, kamu juga ikut berkontribusi bagi kelestarian lingkungan hidup. Keren kan?