Tips & Rekomendasi
Nyetir Pakai Sandal, Sepatu, atau Nyeker, Kamu Tim Apa?
Sebaiknya kebiasaan nyetir pakai sandal dihindari. Meski nyaman, ada sejumlah risiko yang mengintai. Yuk, baca biar paham!
Kebiasaan nyetir pakai sandal tentu kerap dilakukan pengemudi mobil di Tanah Air. Alasannya seputar berhubungan dengan kemudahan, simpel, dan nyaman biasanya menjadi dasar.
Abdul Haris, 38 tahun, misalnya. Manajer Keuangan di salah satu perusahaan swasta di daerah Kuningan, Jakarta Selatan kerap lakukan nyetir pakai sandal dengan Toyota Yaris miliknya.
Baca juga: Benarkah Karpet Mobil Bisa Sebabkan Kecelakaan?
“Biasanya saya taruh sepatu kerja di mobil. Sandal saya pakai dari rumah dan saat mengemudi. Simpel dan cepat, serta tetap enak meski kondisi macet parah di Kuningan,” katanya ringan.
Hal sama juga menjadi alasan Iman Hutomo, 40 tahun, dalam mengemudikan Daihatsu Xenia miliknya sehari-hari.
“Pakai sandal itu sudah kebiasaan, saya jarang pakai sepatu kecuali ada meeting sama klien atau keperluan lain yang formal. Makanya enak sandalan, tapi sepatu selalu ada di kolong jok,” katanya santai.
Lain lagi dengan Handoko. Pria yang berprofesi sebagai art director di sebuah agency periklanan di Kemang, Jakarta Selatan itu lebih suka nyeker alias tidak pakai alas kaki saat mengendarai mobil.
Baca juga: Upgrade Audio Mobil, Berapa Biayanya?
“Lebih enak nyeker, lebih dapat feelnya. Lagipula siapa yang ngelihat sih keadaan kaki kita di dalam mobil?” timpalnya saat dihubungi SEVA.
Terlepas dari sejumlah pendapat tersebut, mengemudikan mobil dengan memakai sandal atau bahkan nyeker tidak disarankan, karena dapat mengundang risiko kecelakaan jalan raya.
Bahaya nyetir pakai sandal
Menurut Sony Susmana Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), menyetir tanpa alas kaki atau hanya menggunakan sandal itu berbahaya.
“Penggunaan sandal dari sisi keselamatan sebetulnya tidak direkomendasikan karena berbahaya,” ucap Sony seperti dikutip dari Kompas.
Baca juga: Aturan Baru, Mobil Mewah Dilarang Beli Pertalite
Kemungkinan terjadinya selip saat menginjak pedal kendali menjadi faktor yang harus diingat. “Bahaya tersebut datang dari tidak fix-nya sandal terhadap telapak kaki. Karena tidak rapat maka mudah selip atau licin,” timpalnya.
Meski tidak ada aturan resmi yang mengatur soal ini di Indonesia, perilaku nyetir pakai sandal atau nyeker sebaiknya tidak dilakukan.
Di negara maju yang cukup serius mengatur perilaku warganya, bahaya menyetir dengan memakai sandal jepit ini terlarang di Inggris. Barangsiapa terlibat kecelakaan saat mengemudi dengan memakai sandal jepit akan didenda sampai 5 ribu Poundsterling atau sekitar Rp 89 juta!
Mengendarai kendaraan dengan bersandal jepit juga diklaim menimbulkan potensi 1,4 juta angka kecelakaan setiap tahunnya.
Utamakan keselamatan
Untuk menghindari kecelakaan di jalan raya, maka faktor utama yang harus diperhatikan adalah kesiapan diri pengemudi.
Baca juga: Penjualan Mobil Toyota di Semester Pertama 2022
Menurut Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan, sebelum mengemudi sebaiknya berpakaian wajar dan beralas kaki yang aman.
“Berkendara wajib gunakan sepatu atau sandal yang terikat dengan baik, bukan sandal jepit. Hal tersebut dikarenakan saat mengemudi, kaki perlu grip yang baik dengan pedal yang ada pada mobil.”
Risiko bahaya mengintai saat terjadi selip saat berkendara. “Ketika grip antara kaki dan pedal kurang, nanti selip dan bisa menyebabkan situasi yang berbahaya. Contohnya, seharusnya injak pedal rem, malah terlepas karena kaki yang licin,” terang Marcell.
Baca juga: Aturan Pajak Mobil Terbaru yang Berlaku di Indonesia
Sementara bagi wanita, alas kaki yang dipakai saat menyetir sebaiknya yang rata dan bukan sepatu hak tinggi (high heels).
Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan sepatu berhak tinggi akan mengganggu kinerja kaki saat berpindah pada setiap pedal.
“Saat mengemudi tangan dan kaki harus multitasking. Maka jangan gunakan alas kaki yang tumitnya tinggi. Alas kaki yang runcing atau tinggi malah rentan labil sehingga kaki mudah terpeleset saat menumpu beban,” katanya dikutip dari Kompas.
Tips mengemudi aman
Sebagai panduan, berikut tips untuk mengemudikan mobil secara aman dan tepat.
Baca juga: Cara Mengurus STNK Hilang yang Bukan Atas Nama Sendiri
- Berpakaian nyaman dan bersepatu datar. Sebelum mengemudi, pastikan memilih pakaian yang nyaman dan alas kaki datar. Pakaian yang tidak nyaman akan mengalihkan konsentrasi saat mengemudi.
- Gunakan seatbelt. Pastikan memasang sabuk keselamatan secara benar.
- Jangan gunakan ponsel. Selama mengemudikan mobil sebaiknya fokus dan konsentrasi. Jangan memainkan atau berbicara lewat ponsel saat berkendara.
- Mengenali rute perjalanan. Ini tidak kalah penting, dengan mengenali rute yang dilalui akan dapat membantu meminimalkan risiko terjadinya kecelakaan.
- Patuhi rambu jalan. Selama berkendara selalu patuhi rambu dan lampu lalu-lintas.
- Utamakan pejalan kaki. Bersikap hormat pada sesama pemakai jalan lainnya, utamanya para pejalan kaki.
Daerah rawan kecelakaan di Jakarta
Sebagai informasi kenali blackspot atau daerah rawan kecelakaan di Jakarta, sebagai berikut.
Jakarta Pusat: Jalan Angkasa Kemayoran, tepatnya di sepanjang depan kantor Basarnas.
Jakarta Timur: Jalan Raya Bogor hingga Flyover Pasar Rebo, Jalan I Gusti Ngurah Rai dan Jalan KRT Radjiman.
Jakarta Barat: Jalan Tubagus Angke dan Jalan Taman Palem 1, Kamal Raya.
Jakarta Selatan: Jalan Sultan Iskandar Muda (underpass Gandaria City).
Jakarta Utara: Jalan RE Martadinata (pertigaan PLTU sampai jembatan PLTU) dan Jalan Raya Cilincing.
Nah, mulai sekarang sebaiknya hindari nyetir pakai sandal atau tanpa alas kaki ya. Pastikan juga semua fungsi keselamatan di mobil berjalan baik sebelum mulai berkendara.
Hampir semua mobil keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan sudah dilengkapi dengan fitur keamanan yang mumpuni seperti sabuk pengaman tiga titik, airbags, sistem pengereman dengan ABS+EBD, VSC (Vehicle Stability Control), hingga HSA (Hill Start Assistant).
Semua fitur keselamatan itu dijamin membuat pengalaman berkendara menjadi lebih nyaman dan menenangkan. Buat kamu yang ingin mencoba beragam fitur itu, dapatkan promo DP ringan dan bunga 0% dengan membeli mobil terbaru di SEVA.
Cobain juga fitur Instant Approval agar kredit mobil baru lebih cepat disetujui. Hanya di SEVA, beli mobil selalu aman, dan Jelas dari Awal.