Baru
Pemprov DKI Jakarta Kejar Target 200 Bus Listrik Tahun Depan
Sebagai upaya menurunkan polusi udara dan macet, Pemprov DKI Jakarta tambah armada TransJakarta menjadi 200 unit tahun 2024.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan untuk menambah armada bus listrik yang akan dioperasikan di wilayah Ibu Kota sebanyak 200 unit pada 2024 mendatang.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo usai acara peresmian operasi 12 bus medium Transjakarta di Kantor Pusat PT Dian Jiwa Mitra, Pamulang, Tangerang Selatan, (1/11).
Target ini, kata Syafrin, sudah dimasukkan ke dalam rencana anggaran. “(Pengadaan bus listrik) sudah masuk dalam anggaran untuk 2024. Kami targetkan ada penambahan 200 unit,” ujar Syafrin melansir Kompas.com, (1/11).
Baru ada 54 bus listrik DKI Jakarta
Pengadaan armada bus listrik ini sesuai dengan Keputusan Gubernur Nomor 1.053 Tahun 2022 tentang Pedoman Percepatan Program Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai dalam Layanan Angkutan Transjakarta.
Baca juga: Daftar Rute Transjakarta Bus Wisata, Catat dan Ikutan Mumpung Gratis
“Untuk saat ini jumlah armada bus elektrifikasi ramah lingkungan (TransJakarta) di wilayah DKI Jakarta baru ada 54 unit. Padahal sebelumnya, Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Welfizon Yuza pernah mengatakan, sedikitnya akan ada 100 unit bus listrik yang bakal beroperasi di Ibu Kota hingga akhir tahun 2023.
“Saat ini kami telah mengoperasikan sebanyak 54 unit dan ditargetkan bertambah hingga 100 bus listrik beroperasi di Jakarta di akhir tahun 2023,” ujar Welfizon dalam keterangannya belum lama ini.
Dengan begitu maka pengurangan emisi gas buang dari transportasi bisa ditekan, yang pada akhirnya menekan tingkat polusi udara. Adapun saat ini, bus Transjakarta mayoritas masih menggunakan bahan bakar jenis solar.
Tujuan penambahan bus listrik di DKI Jakarta
Proses pengadaan dan peralihan TransJakarta dengan bahan bakar minyak ke bus listrik ini sendiri sudah diupayakan Pemprov DKI Jakarta sejak 2019. Dan rencananya, hingga tahun 2030 nanti, TransJakarta dengan motor listrik ditargetkan bertambah sebanyak 10.051 unit.
Baca juga: Ingin Naik Bus Tingkat Transjakarta, Kini Beroperasi Setiap Hari
Rencana ini katanya sudah masuk dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) PT Transportasi Jakarta.
Sebelumnya armada TransJakarta yang beroperasi di wilayah DKI Jakarta masih menggunakan bahan bakar jenis solar.
Selain mewujudkan pembangunan daerah, tujuan utama dari penggunaan bus listrik ini adalah untuk menurunkan emisi karbon dan polusi karbon serta macet di wilayah DKI Jakarta.
Baca juga: Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan Lalu Lintas
Seperti diketahui bersama, beberapa bulan lalu volume polusi udara di langit Jakarta dan sekitarnya sempat meninggi. Mengutip paparan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya pada Rapat Terbatas Kabinet di Istana Negara, Jakarta, (14/8), hal tersebut disebabkan penggunaan bahan bakar dari sektor transportasi.
Dari data yang disebutkan Siti, sektor transportasi berkontribusi sebesar 44% pada penggunaan bahan bakar di DKI Jakarta. Setelah itu industri energi 31%, manufaktur industri 10%, sektor perumahan 14%, dan komersial 1%.
Emisi gas buang
Dari bahan bakar kendaraan ini, emisi karbon monoksida (CO) yang dihasilkan juga sangat besar, yaitu 96,36% atau sekitar 28.317 ton per tahunnya. Dari semua jenis kendaraan, sepeda motor yang jadi penyumbang tertinggi emisi ini dibanding mobil pribadi dan angkutan umum.
Baca juga: Aturan Beli BBM Subsidi Diperluas, Ini Syarat dan Caranya
Populasi sepeda motor di DKI Jakarta sangatlah tinggi. Yaitu ada sebanyak 24,5 juta unit dengan pertumbuhan 1.046.837 unit per tahun.
Selain CO, jenis emisi lainnya yang mengakibatkan polusi udara adalah Sulfur Dioksida (SO2) dari sektor industri manufaktur dan industri energi.
Selain polusi udara, meningkatnya jumlah kendaraan pribadi juga turut meningkatkan macet di perkotaan. Harapannya, dengan penambahan unit bus listrik TransJakarta ini masyarakat bisa beralih menggunakan moda transportasi umum.
Baca juga: Mobil Maung Rakitan Pindad, Benarkah Pakai Mesin Toyota Hilux?
Dengan begitu, macet dan polusi udara juga bisa ditekan. Yuk, kamu juga jangan ragu untuk naik TransJakarta atau moda transportasi umum lainnya. Sukseskan usaha pemerintah mengurangi dampak polusi dengan naik kendaraan umum yang ramah lingkungan.