Baru
Pencemaran Udara Jakarta Mengkhawatirkan, Ini Dampaknya Bagi Kesehatan
Ada banyak dampak kesehatan yang diakibatkan pencemaran udara. Jangan disepelekan ya. Kamu bisa mencegahnya dengan cara ini.
Pencemaran udara masih menjadi masalah lingkungan yang serius di Kota Jakarta. Bahkan disebut-sebut kualitas udara di ibukota masuk dalam kategori tak sehat dengan posisi terburuk keempat di dunia. Duh!
Melansir laman IQAir, Rabu (23/8) pukul 06.00 WIB, US air quality index (AQI US) atau indeks kualitas udara di Kota Jakarta tercatat di angka 157. Berdasarkan tingkat polusi, angka pada udara di DKI Jakarta ini tergolong tidak sehat. Selain itu, konsentrasi polutan tertinggi dalam udara di DKI Jakarta di hari yang sama adalah PM 2.5.
Cuaca di Kota Jakarta pada Rabu pagi lumayan berkabut dengan suhu 25 derajat celcius, kelembaban 78 persen, gerak angin 11,1 km/h, dan tekanan 1011 milibar.
Baca juga: Mengapa Gas Buang Kendaraan Menjadi Penyebab Utama Polusi Udara?
Dalam kondisi udara seperti ini, laman IQAir juga merekomendasikan agar masyarakat Jakarta mengenakan masker saat bepergian keluar rumah.
Saat berada di rumah, disarankan untuk menghidupkan penyaring udara, menutup jendela, dan menghindari aktivitas outdoor sebisa mungkin.
Pencemaran udara kota besar
Selain Kota Jakarta, negara lain yang memiliki kualitas udara terburuk ditempati Dubai (Uni Emirat Arab) dengan indeks 172, Kuwait City (Kuwait) dengan indeks 168, dan Baghdad (Irak) dengan indeks 159.
Baca juga: Kurangi Polusi Udara, Pemprov DKI Jakarta Diimbau Gunakan Kendaraan Dinas Listrik
Pencemaran udara tentunya memiliki dampak buruk bagi masyarakat, dampaknya bisa jangka pendek dan juga jangka panjang seperti penyakit kronis. Tentu saja masalah pencemaran udara harus ditangani dengan serius.
Berikut ini beberapa dampak pencemaran udara untuk kesehatan kita:
- Asma. Paparan polusi yang tinggi bisa memicu atau memperburuk asma (pada orang yang sudah memiliki kondisi ini). Partikel-partikel berbahaya dalam udara rentan merangsang saluran pernapasan dan memicu serangan asma yang parah. Jangan lupa pakai masker saat keluar rumah.
- Kelahiran prematur. Wanita hamil yang terpapar polusi udara berisiko tinggi mengalami persalinan prematur dan komplikasi saat persalinan. Janin yang sedang berkembang dalam rahim sangat rentan terhadap partikel polutan udara.
- Jantung dan stroke. Pencemaran udara sudah terbukti berkaitan erat dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke. Partikel-partikel beracun dalam udara dapat merusak sistem kardiovaskular dan mengakibatkan penyakit kronis di jangka panjang.
- Kanker paru-paru. Paparan polutan udara yang terus-menerus bisa meningkatkan risiko penyakit kronis ini. Polutan udara dapat masuk dan merusak sel-sel paru-paru, serta menyebabkan perkembangan sel kanker.
- Demensia. Baru-baru saja ada penelitian yang menunjukkan hubungan antara polusi udara dan risiko demensia, termasuk penyakit Alzheimer. Partikel beracun di udara dapat mempengaruhi fungsi otak dan mengembangkan gangguan neurodegeneratif.
- Rendahnya kecerdasan pada anak. Pencemaran udara juga bisa berdampak serius pada perkembangan otak anak. Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa anak yang kerap terpapar polusi udara cenderung memiliki tingkat kecerdasan (IQ) yang lebih rendah dan mengalami masalah perkembangan kognitif.
Atasi pencemaran udara di Kota Jakarta
Agar terbebas dari dampak buruk pencemaran udara, ini beberapa langkah yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah:
Baca juga: Jakarta Akan Kembali Terapkan WFH Untuk Kurangi Polusi Udara
- WFH
Pemprov DKI Jakarta menerapkan hybrid working, yaitu work from office (WFO) dan work from home (WFH) dengan komposisi 50:50. Sistem WFH di lingkungan Pemprov DKI Jakarta sudah diterapkan sejak Senin (21/8/2023) kemarin.
Harapannya dari WFH ini, jumlah emisi karbon yang berasal dari kendaraan pribadi yang beroperasi selama hari kerja bisa berkurang.
- Transisi ke mobil listrik
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyarankan agar seluruh masyarakat, khususnya yang ada di kota besar, menggunakan mobil listrik. Itu karena kinerja kendaraan elektrifikasi menggunakan energi listrik, maka emisi karbon yang dihasilkan pun lebih rendah.
Untuk menyukseskan program elektrifikasi ini, pemerintah bahkan sampai memberikan subsidi untuk setiap pembelian motor dan mobil listrik.
- Uji emisi
Pemprov Kota Jakarta mewajibkan seluruh pemilik kendaraan untuk melakukan uji emisi untuk mengurangi volume emisi karbon pada kendaraan.
Baca juga: Tahapan Uji Emisi Bagi Kendaraan Pribadi
Bagi pemilik yang lalai uji emisi, ada sanksi denda yang menanti jika kebetulan berhadapan dengan petugas polisi, nih. Yakni, polisi akan mengenakan sanksi tilang dengan denda Rp 250.000 untuk motor dan Rp 500.000 untuk mobil.
Selain tilang polisi, kamu juga bisa dikenakan denda pajak yang dibebankan saat membayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).
Ditambah lagi, kendaraanmu akan dikenakan tarif parkir lebih mahal menjadi Rp 7.500 per jam jika belum melakukan atau tidak lolos uji emisi. Tarif parkir ini berlaku progresif dan sudah diterapkan di 11 lokasi parkir di Kota Jakarta.
Baca juga: Polusi Udara Kota Jakarta Makin Parah, Ternyata Ini Penyebabnya
Pencemaran udara adalah masalah kompleks yang butuh perhatian dan kesadaran berbagai pihak. Yuk, bantu atasi pencemaran udara dengan melakukan hal-hal di atas.