Tips & Rekomendasi
Pengemudi Arogan di Jalan, Apa Sih Penyebabnya?
Perilaku pengemudi arogan di jalan jelas merugikan dan membahayakan. Kenali apa penyebabnya agar tidak celaka di perjalanan.
Aksi pengemudi arogan kerap dijumpai di jalanan. Perilaku arogan itu misal dengan menyerobot lajur secara mendadak, menggunakan jalur Busway, menghalangi laju ambulans, menggunakan knalpot bising, dan lain-lain.
Hal-hal merugikan dan membahayakan yang dilakukan pengemudi arogan tidak jarang berujung pada aksi perusakan atau pemukulan pada pengguna jalan lainnya.
Uniknya, perilaku arogansi ini tidak mengenal batasan usia. Baik tua sampai generasi muda pernah terlibat tindakan arogansi di jalanan.
Baca juga: Pentingnya Defensive Driving dan Menahan Emosi di Jalan
Lantas, apa sih sebenarnya yang mendasari tindakan sok jagoan di jalanan ini? Mengapa saat ini perilaku pengemudi arogan sering ditemui di jalanan.
Sebab pengemudi arogan
Menurut instruktur dari Road Safety & Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu mengatakan bahwa kasus-kasus seperti pengemudi arogan dilatar belakangi perasaan lebih dari sesama pengguna jalan lainnya.
Misalnya pelaku memiliki pengaruh dalam sebuah organisasi, atau mengemudi kendaraan lebih besar, atau ada juga karena kendaraan yang dikemudikan lebih mahal dan mewah.
Baca juga: Penggunaan Lampu Strobo di Jalan, Tidak Boleh Sembarangan
Akibat perasaan lebih tersebut, membuat kesadaran keselamatan berkendara menjadi turun. Ujungnya pelaku merasa dirinya yang paling utama dan mengesampingkan keselamatan sesama pengguna jalan.
Hal senada diungkapkan oleh Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, Sony Susmana.
Menurutnya ada dua hal yang menyebabkan pengemudi punya perilaku yang gampang emosi dan arogan, yaitu karakter dan minimnya pengetahuan keselamatan.
Baca juga: Aturan Plat RF, Apa Sanksinya Jika Melanggar?
“Karakter keras, kaku, atau egois muncul dari lingkungan yang terbangun tanpa mengedepankan kebersamaan, persaudaraan, berbagi, dan tolong menolong. Sehingga tumbuh menjadi pribadi yang tidak mau kalah,” ucapnya dikutip Kompas.
Bagi kamu yang bertemu dengan pengemudi arogan saat berkendara, sebaiknya mengalah dan tidak meladeni.
“Jadi antisipasi segala kemungkinan terburuk dan mengalah kepada pengguna jalan yang agresif. Karena jika terjadi insiden, kedua belah pihak yg terlibat akan rugi,” saran Jusri.
Baca juga: Pelanggaran Lalu Lintas yang Bakal Kena Tilang Kamera Elektronik
Lalu bagaimana tips yang diperlukan agar seorang pengemudi bisa menghindari bersikap arogan di jalan?
Tips kurangi sikap arogan
Munculnya arogansi, kesal, dan mudah marah yang memuncak biasanya dipicu juga kondisi jalanan, misalnya saat terjebak macet, mengalami kerusakan mesin atau bahkan kecewa tidak mendapat tempat parkir.
Untuk itu lakukan beberapa tips mudah agar terhindar dari arogansi di jalanan.
- Siapkan waktu sebelum perjalanan. Jangan bepergian dengan terburu-buru atau dalam waktu yang terbatas. Ini bisa memicu adrenalin dan membuat seorang pengemudi jadi mudah terpancing emosinya.
- Usahakan telah beristirahat dengan cukup sebelum memulai perjalanan. Tubuh yang bugar dapat membantu seseorang lebih tenang mengambil keputusan.
- Rencanakan rute perjalanan, hindari rute-rute macet ataupun titik-titik yang dikenal sebagai area rawan memancing kesabaran.
- Pahami hak dan kewajiban sesama pemakai jalan. Pahami arti rambu-rambu dan marka jalan.
Baca juga: Plat Mobil Hilang Satu, Bagaimana Cara Beli yang Resmi?
Ingat juga untuk mengutamakan sikap defensive driving. Sikap ini secara umum dapat diartikan sebagai sikap pengemudi yang mengutamakan kewaspadaan dan keselamatan dirinya dan pengguna jalan lain.
Perilaku ini termasuk di dalamnya adalah menjaga emosi tetap stabil saat mengemudikan kendaraan di jalan raya.
Keuntungan defensive driving
Sejumlah keuntungan bisa kamu dapatkan jika menerapkan perilaku tersebut. Misalnya membuat pengemudi berkonsentrasi penuh dalam mengemudikan kendaraannya. Hal ini dapat meminimalkan risiko terjadinya kecelakaan.
Baca juga: Tips Mengatur Posisi Mengemudi Ideal untuk Pengendara Pemula
Dengan defensive driving pengemudi dapat mengendalikan laju kendaraan secara tidak ugal-ugalan, tidak mudah emosi di jalan, serta berpotensi mendapatkan nilai ekonomis dari kendaraannya.
Apa itu? Berkendara secara normal membuat mobil jadi lebih irit konsumsi bensin, onderdil pun lebih panjang masa pakainya serta tentunya terhindar dari kerugian akibat kecelakaan.
Keselamatan kamu adalah keselamatan seluruh pengguna jalan. Mulai sekarang, selalu ingat ya untuk menghindari sikap berkendara arogan di jalanan!