Tips & Rekomendasi
Pentingnya Istirahat Saat Mengemudi di Tol Trans Jawa
Istirahat saat mengemudi jarak jauh wajib dilakukan. Selain untuk menjaga kondisi tubuh tetap fit, apalagi keuntungannya?
Istirahat saat mengemudi jarak jauh misalnya ketika menempuh perjalanan via tol Trans Jawa yang memiliki panjang 780 kilometer, penting dilakukan setiap pengguna jalan.
Menyetir dalam jarak jauh dan tempo yang lama membuat tubuh mudah kelelahan, konsentrasi menurun sehingga berpotensi terjadi kecelakaan.
Selain itu mengemudi jarak jauh juga bisa menimbulkan rasa bosan dan kantuk. Masih ingat dengan kejadian kecelakaan maut di tol Trans Jawa akibat sopir lalai karena bermain smartphone untuk mengusir rasa bosan?
Baca juga: Benarkah Karpet Mobil Bisa Sebabkan Kecelakaan?
Nah, agar terhindar dari hal-hal tersebut, cari tahu kenapa seorang pengemudi perlu melakukan istirahat saat mengemudi jarak jauh.
Durasi mengemudi ideal
Menurut Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu durasi mengemudi yang ideal di balik kemudi mobil, disarankan maksimal adalah 3 jam.
“Mau jalannya lancar atau macet, sebaiknya setiap 3 jam kita melakukan istirahat. Karena jika lebih dari 3 jam, pengemudi akan merasa lelah dan jenuh, yang bisa membuat hilangnya konsentrasi,” ujar Jusri dikutip Kompas.
Baca juga: Tips Mengatur Posisi Mengemudi Ideal untuk Pengendara Pemula
Ia menyarankan segera beristirahat jika merasakan lelah dan kantuk meski belum berkendara dalam tempo 3 jam. Waktu beristirahat yang dilakukan sebenarnya tidak perlu lama, minimal 30 menit.
“Istirahat minimal 30 menit, setelah itu sudah bisa jalan lagi. Nanti istirahat lagi kalau sudah 3 jam. Sebaiknya kalau menyetir sudah lebih dari 12 jam, cari penginapan untuk istirahat yang lebih maksimal,” kata Jusri.
Istirahat saat mengemudi
Jika memaksakan terus mengemudi dikhawatirkan pengemudi akan alami micro sleep atau kondisi tertidur lelap secara tiba-tiba hanya dalam waktu yang sangat singkat, sekitar 1 hingga 30 detik.
Hal tersebut akibat kelelahan, dan tubuh tidak punya kuasa untuk menahan serangan kantuk. Jika terserang micro sleep akibat melewati durasi mengemudi ideal, efeknya akan sangat berbahaya dan bisa berujung kecelakaan maut di jalan tol.
Baca juga: Bahaya Mengemudi Mobil di Saat Kondisi Tubuh Kelelahan
Ciri utama yang dapat dikenali sebelum terjadinya micro sleep adalah susah mengingat kejadian, kehilangan konsentrasi, sulit menjaga laju kendaraan tetap di jalur hingga kesalahan-kesalahan kecil seperti menyalakan lampu sein meski tidak berbelok.
Jadi, harap diingat, saat mengemudi jarak jauh di jalan tol, usahakan selalu beristirahat di rest area dan bukan di bahu jalan.
Kegiatan saat stirahat
Saat beristirahat, kamu dapat lakukan beberapa jenis kegiatan di bawah ini agar tubuh kembali segar untuk melanjutkan perjalanan.
Baca juga: Tidur di Mobil Bisa Menyebabkan Kematian, Kok Bisa?
- Makan dan minum. Hal ini dapat mencegah kondisi masuk angin akibat tubuh kelelahan. Utamakan makan dan minum hangat atau panas sebelum kembali melanjutkan perjalanan.
- Tidur. Sangat disarankan bagi pengemudi tunggal yang melakukan perjalanan jauh. Dengan tidur selama minimal 30 menit, dapat membuat kondisi tubuh lebih berenergi untuk melanjutkan perjalanan.
- Lakukan peregangan. Senam ringan dengan menggerakan seluruh anggota tubuh dapat membantu kelancaran peredaran darah. Jika peredaran darah lancar maka suplai oksigen ke otak juga meningkat dan membuat konsentrasi lebih baik.
- Berjalan kaki. Aktivitas ini juga akan membuat peredaran darah lancar dan otot-otot lebih rileks setelah sekian lama berada dalam posisi tertekuk. Lakukan aktivitas ini minimal 10 menit agar badan lebih rileks.
- Bermain dengan anggota keluarga. Bagi yang bepergian dengan keluarga, menghabiskan waktu sebentar sambil bercengkrama juga bagus untuk membuat suasana hati lebih senang dan meningkatkan mood.
Dengan melakukan beberapa kegiatan tersebut, kamu dapat lebih segar dan siap kembali melanjutkan perjalanan. Agar terhindar dari risiko kecelakaan, ingat selalu untuk menerapkan cara mengemudi yang baik.
Defensive driving
Apa itu yang dimaksud cara mengemudi yang baik? Sering disebut dengan istilah defensive driving adalah suatu sikap mengemudi yang mengutamakan keselamatan dan kewaspadaan dirinya dan sesama pengguna jalan.
Baca juga: Mobil Ringsek Karena Kecelakaan, Bisa Klaim Asuransi?
Perilaku ini termasuk di dalamnya adalah menjaga emosi tetap stabil saat mengemudikan kendaraan di jalan raya.
Selain hal tersebut, pengemudi juga perlu mengatur posisi ergonomis sebagai cara mengemudi yang baik. Artinya kurang lebih adalah posisi yang nyaman, aman dan efisien untuk tulang punggung manusia.
Dengan menerapkan posisi duduk yang ideal, tubuh akan terhindar dari kelelahan selama mengemudi, kehilangan konsentrasi dan mengantuk. Pengemudi juga akan dapat mengendalikan laju kendaraan dengan baik, sempurna dan maksimal.
Baca juga: Tips Menyalip Truk dan Kendaraan Besar yang Aman
Jika kamu berencana melakukan perjalanan liburan di akhir tahun ini, ingat ya untuk mengutamakan istirahat saat mengemudi jarak jauh utamanya di jalan tol. Jangan ingin lekas sampai dan mengabaikan batas kecepatan di tol.
Jadilah pengemudi yang bijaksana dan mematuhi semua rambu-rambu atau markah jalan selama berkendara.