Berita Utama Otomotif
Pentingnya Menggunakan Radiator Coolant – Hindari Kesalahan Fatal yang Merusak Mobil
Kenapa Radiator Coolant Itu Penting?
Radiator coolant sering dianggap remeh, padahal perannya sangat vital dalam menjaga performa mesin mobilmu. Lebih dari sekadar cairan pendingin, radiator coolant memiliki fungsi utama untuk mencegah overheat dan melindungi mesin dari karat. Namun, kesalahan dalam pemilihan atau pencampuran coolant bisa berdampak buruk pada kendaraan kamu.
Fungsi Utama Radiator Coolant
- Mengatur Suhu Mesin
Radiator coolant memiliki titik didih yang lebih tinggi dibanding air biasa, sehingga lebih efektif mendinginkan mesin dalam kondisi ekstrem. - Mencegah Karat
Kandungan anti karat pada coolant melindungi blok mesin dan radiator dari korosi yang dapat menyumbat jalur pendinginan. - Menjaga Performa Optimal
Dengan coolant yang sesuai, mobilmu tetap berjalan optimal meskipun menghadapi cuaca panas atau dingin.
Kesalahan Fatal – Mencampur Coolant dengan Air Biasa
Mungkin kamu pernah mendengar bahwa mencampur coolant dengan air biasa adalah solusi murah. Faktanya, praktik ini justru memicu masalah serius, seperti:
- Korosi Pada Mesin – Air biasa tidak memiliki perlindungan anti karat. Jika digunakan terus-menerus, komponen besi seperti blok mesin bisa tergerus korosi.
- Overheat Berulang – Campuran air biasa menurunkan efektivitas coolant, terutama pada cuaca panas.
Cara Memilih Coolant yang Tepat
Agar radiator dan mesin mobilmu tetap awet, berikut tips memilih coolant yang sesuai:
1. Cek Spesifikasi Kendaraan
Selalu baca manual kendaraan untuk mengetahui jenis coolant yang direkomendasikan.
2. Kenali Material Mesin
- Blok Mesin Aluminium – Cenderung lebih tahan karat, tetapi tetap membutuhkan coolant berkualitas.
- Blok Mesin Besi Cor – Lebih rentan terhadap korosi jika tidak menggunakan coolant yang tepat.
3. Hindari Pencampuran Coolant
Pastikan tidak mencampur coolant dengan jenis yang berbeda karena bisa menimbulkan reaksi kimia yang merusak radiator.
Tanda-Tanda Coolant Bermasalah
Perhatikan gejala berikut untuk mendeteksi masalah pada coolant atau sistem pendingin:
- Overheat – Suhu mesin meningkat drastis meski radiator terlihat penuh.
- Bunyi Aneh – Suara mendesis atau mendidih dari area mesin menandakan tekanan berlebih.
- Warna Coolant Keruh – Coolant yang berubah warna menjadi cokelat atau berkerak menandakan adanya karat.
- Kebocoran pada Radiator – Cairan coolant yang menetes di bawah mobil adalah tanda sistem pendingin bermasalah.
Langkah-Langkah Perawatan Radiator Coolant
Supaya radiator tetap bekerja optimal, lakukan langkah-langkah berikut:
- Ganti Coolant Secara Berkala
Idealnya setiap 20.000–30.000 km atau sesuai rekomendasi pabrik. - Periksa Kondisi Radiator
Pastikan tidak ada kebocoran atau kerusakan pada selang dan tutup radiator. - Gunakan Coolant Berkualitas
Pilih coolant yang mengandung formula anti karat dan tahan suhu tinggi. - Bersihkan Radiator Secara Rutin
Kuras radiator untuk menghilangkan endapan yang bisa menyumbat sistem pendingin.
Baca Juga – Kenali Tanda-Tanda Penyebab Kompresor rusak
Jangan Abaikan Radiator Coolant
Radiator coolant adalah elemen penting yang melindungi mobilmu dari kerusakan akibat overheat dan karat. Pastikan kamu selalu menggunakan coolant berkualitas sesuai dengan spesifikasi mobil untuk menjaga kinerja mesin tetap prima.
Jadi, tunggu apa lagi? Jika kamu ingin tahu lebih banyak tips seputar perawatan mobil, kunjungi SEVA.id untuk panduan lengkap dan penawaran terbaik!