Berita Utama Otomotif
Penyangga Andal untuk Performa Mesin Optimal, Engine Mounting?
Penyangga Andal – Mesin mobil merupakan jantung yang menggerakkan seluruh fungsinya. Namun, performa mesin yang optimal tak hanya bergantung pada komponen internalnya saja. Engine mounting atau dudukan mesin memainkan peran krusial dalam menjaga kestabilan dan performa mesin mobil kamu.
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang engine mounting, mulai dari fungsinya, jenis-jenisnya, tanda-tanda kerusakan, hingga tips perawatannya. Dengan memahami hal ini, kamu bisa memastikan mesin mobilmu selalu bekerja dengan baik dan nyaman saat di kendarai.
Fungsi Engine Mounting
Engine mounting memiliki beberapa fungsi penting, yaitu:
- Menahan Getaran Mesin: Mesin mobil saat beroperasi menghasilkan getaran yang cukup kuat. Engine mounting berfungsi meredam getaran mesin tersebut agar tidak di teruskan ke seluruh bodi mobil. Hal ini membuat kabin mobil terasa lebih senyap dan nyaman.
- Menjaga Posisi Mesin: Engine mounting berfungsi menjaga posisi mesin mobil agar tetap stabil selama mobil melaju. Ini penting untuk memastikan kinerja mesin berjalan optimal dan mencegah terjadinya kerusakan pada komponen mesin lainnya akibat pergeseran posisi.
- Menyerap Benturan: Engine mounting juga berperan menyerap hentakan dan benturan yang terjadi pada mesin mobil saat melintasi jalan rusak atau permukaan tidak rata. Dengan demikian, komponen mesin terlindungi dari potensi kerusakan akibat benturan tersebut.
Jenis-Jenis Engine Mounting
Engine mounting terdapat beberapa jenis, masing-masing memiliki fungsi dan penempatan yang berbeda. Jenis engine mounting yang umum di gunakan pada mobil yaitu:
- Hydraulic Engine Mounting: Jenis ini di penuhi cairan dan komponen elastomer untuk meredam getaran mesin secara efektif. Hydraulic engine mounting biasanya di gunakan pada mobil dengan mesin bertenaga besar.
- Solid Engine Mounting: Jenis ini terbuat dari karet padat dan lebih kaku di bandingkan hydraulic engine mounting. Solid engine mounting biasanya di gunakan pada mobil dengan mesin bertenaga kecil.
- Torque Rod Mount: Torque rod mount berfungsi menahan putaran mesin agar tidak menimbulkan body roll atau mobil miring berlebihan saat berakselerasi. Torque rod mount biasanya terbuat dari logam dengan bushing karet peredam getaran.
- Transmission Mount: Transmission mount berfungsi menahan getaran dan menjaga kestabilan transmisi mobil. Letaknya transmission mount biasanya berdekatan dengan mesin mobil.
Penyangga Andal
Ciri-Ciri Engine Mounting Rusak
Engine mounting yang aus atau rusak dapat mengganggu kenyamanan dan performa mesin mobil kamu. Berikut beberapa tanda-tanda yang mengindikasikan kerusakan pada engine mounting:
- Getaran Berlebih di Kabin: Kamu merasakan getaran yang semakin kasar dan mengganggu di dalam kabin mobil, terutama saat mesin dalam keadaan idle atau melaju pada kecepatan rendah.
- Bunyi Dengungan atau Knocking: Muncul bunyi dengungan atau knocking pada saat mesin di nyalakan atau saat mobil melewati jalan rusak. Bunyi ini berasal from benturan mesin yang tidak lagi teredam dengan baik oleh engine mounting.
- Persneling Mobil terasa Keras: perpindahan gigi persneling terasa lebih berat dan keras dari biasanya. Hal ini bisa terjadi karena engine mounting yang rusak menyebabkan posisi mesin menjadi tidak stabil.
- Mobil terasa Tidak Stabil: Mobil terasa kurang stabil saat berakselerasi, mengerem, atau berbelok. Hal ini bisa di sebabkan oleh engine mounting yang tidak lagi mampu menjaga posisi mesin dengan baik.
- Bau Karet Terbakar: Pada kasus tertentu, engine mounting yang rusak bisa menimbulkan bau karet terbakar. Hal ini menandakan karet peredam getaran pada engine mounting telah aus dan terbakar akibat gesekan berlebihan.
Pentingnya Perawatan Engine Mounting
Engine mounting merupakan komponen yang relatif awet. Namun, perawatan berkala tetap di perlukan untuk memaksimalkan fungsinya dan memperpanjang usia pakainya. Berikut beberapa tips merawat engine mounting:
- Hindari Kebiasaan Salah: Hindari kebiasaan menghentakkan mobil saat akan jalan atau berhenti. Kebiasaan ini dapat memberikan tekanan berlebihan pada engine mounting dan mempercepat kerusakannya.
- Periksa Kondisi Engine Mounting Secara Rutin: Lakukan pemeriksaan secara visual dan tes fungsional pada engine mounting secara berkala, minimal setiap 6 bulan sekali. Periksa apakah ada keretakan, kerusakan fisik, atau kebocoran pada engine mounting.
- Gunakan Suku Cadang Asli: Jika engine mounting perlu di ganti, pastikan menggunakan suku cadang asli dan berkualitas dari pabrikan mobil kamu. Hindari penggunaan suku cadang palsu yang tidak terjamin kualitasnya dan rawan cepat rusak.
- Hindari Beban Berlebih: Hindari membawa beban berlebih di dalam mobil, terutama di bagasi. Beban berlebih dapat meningkatkan tekanan pada engine mounting dan mempercepat kerusakannya.
- Gunakan Oli Mesin Berkualitas: Gunakan oli mesin dengan viskositas yang sesuai dengan spesifikasi mobil kamu. Oli mesin yang berkualitas dapat membantu meminimalisir getaran dan meredam dampak pada engine mounting.
Tanda Waktunya Mengganti Engine Mounting
Engine mounting yang sudah aus dan rusak perlu segera di ganti untuk menjaga performa dan kenyamanan mobil kamu. Berikut beberapa tanda yang mengindikasikan bahwa engine mounting kamu perlu di ganti:
- Tanda-tanda kerusakan seperti getaran berlebihan, bunyi dengungan, persneling keras, mobil tidak stabil, dan bau karet terbakar semakin parah.
- Engine mounting terlihat retak, sobek, aus, atau bocor.
- Usia mobil sudah mencapai 5 tahun atau telah menempuh jarak lebih dari 100.000 km.
Kesimpulan
Engine mounting merupakan komponen vital yang mempengaruhi performa dan kenyamanan mobil kamu. Perawatan berkala dan penggantian yang tepat sangat penting untuk memastikan mesin mobil kamu selalu bekerja dengan optimal dan memberikan pengalaman berkendara yang menyenangkan.
Ingatlah untuk selalu memeriksa kondisi engine mounting secara rutin dan menggunakan suku cadang asli saat melakukan penggantian.
Penyangga Andal